Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: 34 Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang 17-18 Januari 2024

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/kulkann
ilustrasi hujan. BMKG mengungkapkan potensi hujan di wilayah Indonesia pada 17-18 Januari 2024.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprakirakan sejumlah wilayah di Indonesia yang akan berpotensi alami cuaca ekstrem pada 17-18 Januari 2024.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, cuaca ekstrem tersebut dapat berupa hujan lebat, hujan lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang.

"Cuaca ekstrem itu masih akan berlangsung selama periode musim hujan. Secara umum BMKG memprediksi puncak musim hujan 2023/2024 berpotensi terjadi pada Januari Dasarian III-Februari Dasarian I tahun 2024," kata Guswanto kepada Kompas.com, Sabtu (13/1/2024).

Sementara itu, pihaknya juga mengungkapkan bahwa musim hujan masih berlangsung sampai dengan Maret-April 2024.

Lantas, mana saja wilayah yang berpotensi alami hujan lebat dan angin kencang pada 17-18 Januaru 2024?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Cuaca Panas Belum Berlalu, BMKG Ungkap Potensi Kenaikan Suhu Bumi pada 2024


Wilayah yang berpotensi hujan lebat dan angin kencang

Berdasarkan data peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, berikut wilayah yang berpotensi alami hujan lebat dan angin kencang pada 17-18 Januari 2024:

17 Januari 2024

1. Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

2. Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

18 Januari 2024

1. Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

2. Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

Baca juga: Cuaca Ekstrem Diprediksi hingga Februari 2024, BMKG Ungkap Penyebabnya

Penyebab cuaca ekstrem pada 17-18 Januari 2024

BMKG menyampaikan, kondisi cuaca ekstrem yang terjadi disebabkan oleh Siklon Tropis Anggrek yang terpantau di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 40 knot dan tekanan 995 hPa.

Siklon tropis ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Samudra
Hindia barat Daya Lampung, di sekitar bibit siklon tropis.

"Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Anggrek meningkat dalam 24 jam kedepan dan bergerak ke arah Tenggara," tulis BMKG dari laman resminya.

BMKG mengungkapkan, bibit Sikon Tropis 99s terpantau berada di Daratan Australia bagian Utara. Kecepatan angin maksimum sistem ini berada pada kisaran 15-20 knot dengan tekanan berada pada kisaran 997 hPa.

Akibatnya, kondisi ini membentuk daerah konvergensi dari Samudra Hindia Selatan Pulau Timor hingga Laut Timor.

Sistem ini menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di Maluku bagian Tenggara, Laut Banda, Laut Arafuru dan Papua Bagian Selatan.

Sirkulasi siklonik terpantau di Perairan Utara Kalimantan Barat. Sirkulasi siklonik ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dari Laut Cina Selatan utara Sabah hingga Laut Natuna.

Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau berada dari Laut Natuna hingga Selat Karimata.

"Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis atau pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut," jelas BMKG.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi