Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Kader PDI-P yang Keluar Jelang Pilpres 2024, Terbaru Maruarar Sirait

Baca di App
Lihat Foto
pdiperjuangankalsel.id
Lambang PDI-P.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, sejumlah kader ternama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) justru memutuskan untuk keluar.

Selain itu, PDI-P tercatat juga memecat beberapa kadernya karena mereka memilih mendukung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) lain.

Diketahui, PDI-P telah mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai capres-cawapres untuk Pilpres 2024.

Keluarnya beberapa kader dari partai berlambang banteng itu terjadi di tengah menguatnya isu dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, siapa sajakah kader PDI-P yang keluar dan dipecat jelang Pilpres 2024?

Baca juga: Alasan Maruarar Sirait Keluar dari PDI-P, Singgung Nama Jokowi

1. Maruarar Sirait

Maruarar Sirait menjadi nama terbaru yang keluar dari PDI-P pada Senin (15/1/2024) malam.

Maruarar bahkan telah mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) ke kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta.

Keputusannya untuk mundur dari PDI-P karena ingin mengikuti Jokowi. Menurutnya, Jokowi adalah kepala negara yang sangat disayangi rakyat.

Hal tersebut dapat dibuktikan dari tingkat kepuasan publik kepada Jokowi yang dinilai terus meningkat.

"Beliau (Jokowi) sudah memperjuangkan banyak hal. Bagaimana tegas menghadapi radikalisme, bagaimana membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport dan bagaimana juga membantu rakyat kecil dan juga memindahkan ibukota adanya pemerataan," kata Maruarar dikutip dari Kompas.com, Senin.

Baca juga: Resmi Keluar PDI-P karena Ikuti Jokowi, Berikut Profil Maruarar Sirait

2. Bobby Nasution

Wali Kota Medan yang juga menantu Jokowi, Bobby Nasution dipecat oleh DPC PDI-P Medan pada 10 November 2023.

Keputusan tersebut diambilusai Bobby menyatakan dukungannya terhadap Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Surat pemberhentian Bobby ditandatangani oleh Ketua DPC PDI-P Medan dengan nomor surat 217 /IN/DPC-29.B-26.B/XI/2023 tertanggal 10 November 2023.

Bendahara PDI-P Medan, Boydo Panjaitan menjelaskan, Bobby diberhentikan karena telah terbukti melakukan tindakan pelanggaran kode etik dan disiplin anggota partai.

Hal tersebut dilakukan Bobby dengan tidak mematuhi peraturan dan keputusan PDI-P karena mendukung pasangan capres-cawapres lain yang diusung oleh partai politik lain.

"Iya benar, diberhentikan karena dianggap melanggar aturan partai. Jadi agar dia punya tanggung jawab dan tidak anggap sepele sebagai kade," kata Boydo dikutip dari Kompas TV, Selasa (14/11/2023).

Baca juga: Karier Politik Bobby Nasution, Menantu Jokowi yang Berpaling dari PDI-P

3. Budiman Sudjatmiko

DPP PDI-P resmi memecat kadernya yang juga seorang mantan aktivis, Budiman Sudjatmiko pada 24 Agustus 2023.

Sama halnya seperti Bobby, Budiman didepak PDI-P usai memutuskan untuk mendukung Prabowo sebagai capres.

Pemecatan Budiman dari PDI-P tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 887/KPTS/DPP/VIII/2023.

Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.

"Memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Sdr Budiman Sudjatmiko M.A., M.Phil dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," bunyi surat keputusan sebaigaimana dikutip dari Kompas.id, Jumat (25/8/2023).

Budiman yang sudah tidak lagi berseragam PDI-P mengaku akan menjomblo terlebih dahulu.

Ia berseloroh akan kembali mendaftar sebagai kader PDI-P jika kesalahannya diampuni oleh partai.

Baca juga: Beda Nasib Gibran dan Budiman Sudjatmiko Saat Dukung Prabowo

4. Murad Ismail

PDI-P juga memecat Gubernur Maluku Murad Ismail karena sang istri memilih pindah haluan dari PDI-P ke Partai Amanat Nasional (PAN).

Ketua DPP PDI-P Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat menjelaskan, partainya memecat Murad karena ada ketentuan yang mengatur bahwa satu keluarga harus satu partai.

Apabila ada anggota keluarga yang memiliki afiliasi politik berbeda, satu-satunya pilihan adalah keluar dari PDI-P.

"Otomatis (diberhentikan sebagai kader) dong. Karena istrinya sudah (pindah partai). Supaya kompak lah sama istri," kata Djarot dikutip dari Kompas.com, Kamis (11/5/2023).

(Sumber: Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya | Editor: Diamanty Meiliana, Icha Rastika).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi