KOMPAS.com - Setiap orang tentu pernah merasa lelah dari waktu ke waktu. Terutama setelah melakukan banyak pekerjaan atau aktivitas berat.
Tapi pernahkah Anda merasa kelelahan ekstrem meski tidak melakukan apa-apa? Misalnya sulit bangun di pagi hari, hingga malas melakukan aktivitas biasa dan menjalani hari.
Kondisi kelelahan ini terasa seperti Anda ingin sekali untuk istirahat atau tidur, namun setelah kembali bangun Anda mungkin tidak merasa segar.
Baca juga: 5 Efek Samping Lari Terlalu Lama, Kelelahan Kronis dan Kematian Mendadak
Dilansir dari laman Healthline, kelelahan (fatigue) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan lelah atau kekurangan energi secara keseluruhan.
Namun, ini tidak sama dengan sekadar merasa mengantuk atau rasa capek setelah melakukan sejumlah aktivitas berat.
Saat merasa lelah, Anda tidak memiliki motivasi dan energi. Ngantuk mungkin merupakan gejala kelelahan, tapi keduanya adalah kondisi yang berbeda.
Kelelahan kronis merupakan gejala umum dari banyak kondisi medis dengan tingkat keparahan mulai dari ringan hingga serius.
Ini juga merupakan akibat alami dari beberapa pilihan gaya hidup, seperti kurang olahraga atau pola makan yang buruk.
Baca juga: 6 Gejala Gula Darah Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?
Penyebab kelelahan kronis
Dilansir dari laman Better Health Departemen Kesehatan Victoria, ada sejumlah faktor penyebab yang dapat dapat memicu kondisi kelelahan (fatigue), antara lain:
- Penyebab medis – kelelahan terus menerus mungkin merupakan tanda penyakit atau kondisi yang mendasarinya, misalnya flu, demam kelenjar, sindrom kelelahan kronis, gangguan tiroid, penyakit jantung, atau diabetes.
- Penyebab yang berhubungan dengan gaya hidup – alkohol, obat-obatan, atau kurang olahraga teratur dapat menyebabkan perasaan lelah.
- Penyebab yang berhubungan dengan tempat kerja – stres di tempat kerja dapat menyebabkan perasaan lelah kronis.
- Penyebab psikologis – kelelahan adalah gejala umum dari masalah kesehatan mental (seperti depresi dan kesedihan), dan mungkin disertai dengan tanda dan gejala lain (termasuk mudah tersinggung dan kurang motivasi).
Selain itu, kondisi kelelahan ini juga dapat disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor tersebut di atas.
Baca juga: Dapat Menurunkan Gula Darah, Ini Potensi Manfaat Pare untuk Penderita Diabetes
Gejala kelelahan kronis
Gejala kelelahan seperti yang telah dijelaskan di atas dapat bersifat fisik, mental, dan juga emosional.
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, kelelahan sering kali terjadi bersamaan dengan gejala lain, seperti:
- Depresi dan kurangnya keinginan untuk melakukan aktivitas
- Sulit berkonsentrasi atau fokus
- Memiliki energi dan motivasi yang sangat rendah
- Merasa gugup, cemas, dan mudah tersinggung
- Nyeri dan kelemahan otot.
Baca juga: Tidur Cukup tapi Masih Mengantuk, Apa Penyebabnya?
Gejala kelelahan lainnya meliputi:
- Kelelahan kronis, kantuk, atau kekurangan energi
- Mata, kaki, bahkan seluruh tubuh merasa lelah
- Bahu kaku
- Malaise (ketidaknyamanan/kegelisahan)
- Merasa bosan
- Menjadi tidak sabaran
- Sakit kepala dan/atau pusing
- Kelemahan otot
- Refleks dan respons melambat
- Gangguan koordinasi tangan-mata
- Penglihatan kabur
- Kehilangan nafsu makan
- Berkurangnya fungsi sistem kekebalan tubuh
- Masalah memori jangka pendek
- Halusinasi.
Baca juga: Sama-sama Melibatkan Penyimpangan Realitas, Ini Perbedaan Halusinasi dan Delusi
Jika kondisi kelelahan Anda tidak teratasi dengan istirahat dan nutrisi yang cukup, atau Anda merasa itu disebabkan oleh kondisi kesehatan fisik atau mental yang mendasarinya, segera temui dokter untuk mengetahui penyebab dan penanganannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.