Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Sedang Lesu, Hong Kong Setop Jual Lahan Perumahan di Awal 2024

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/SIRIWAN LEOWRATSAMEE
Nathan Road, Hong Kong.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pemerintah Hong Kong menghentikan penjualan tanah perumahan atau tanah komersial dalam tiga bulan pertama di 2024.

Keputusan tersebut diambil sebagai bentuk respons lemahnya sentimen pasar dan meningkatnya tingkat kekosongan hunian di Hong Kong. Meskipun Hong Kong salah satu negara dengan harga properti termahal di dunia.

Menurut sejumlah analis, hal tersebut menandai pertama kalinya pemerintah Hong Kong tidak akan meluncurkan situs properti apa pun untuk dijual selama penjualan triwulan, dilansir dari New StraitsTimes (4/1/2024).

Baca juga: Saat Penumpang Pesawat Kehilangan 50.000 Dollar Hong Kong dan Diganti Setumpuk Uang Rp 2.000...


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga rumah di Hong Kong turun

Dilansir dari Reuters (4/1/2024), keputusan tersebut diambil setelah pemerintah menjual sebidang tanah perumahan di perdesaan kepada satu-satunya penawar dengan harga yang lebih rendah dari ekspektasi bulan lalu.

Selain itu, terdapat pula enam lelang tanah perumahan dan komersial yang gagal pada 2023 yang merupakan rekor terbesar dalam sejarah.

Harga rumah pribadi di Hong Kong pada November 2023 turun selama tujuh bulan berturut-turut ke level terendah sejak Februari 2017, menurut data resmi.

Analis memperkirakan, harga rumah di Hong Kong akan terus turun pada paruh pertama tahun 2024 lantaran lemahnya sentimen pembelian di tengah kondisi suku bunga yang lebih tinggi.

“Fakta bahwa sentimen pasar dalam tender lahan agak lesu akhir-akhir ini, pemerintah tidak akan secara terpisah menjual lahan perumahan apa pun pada kuartal keempat,” kata Menteri Pembangunan Hong Kong Bernadette Linn. 

Dia menambahkan, pasokan lahan dari berbagai sumber untuk tahun anggaran ini sudah mampu menyediakan kapasitas untuk membangun 11.530 apartemen, sangat dekat dengan target pemerintah sebesar 12.900.

Terkait lahan komersial, Linn mengatakan pemerintah harus mempertimbangkan tingginya tingkat kekosongan saat ini dan lemahnya minat terhadap lahan.

"Dan kami melihat beberapa bangunan komersial raksasa akan menyelesaikan konstruksinya dalam beberapa tahun ke depan, yang berarti pasokannya akan meningkat," kata dia. 

Baca juga: Ranking Dunia Bulu Tangkis Terbaru, Setelah Hong Kong Open 2023

Tingkat kekosongan kantor kelas A meningkat

Konsultan real estate CBRE mengatakan, tingkat kekosongan kantor Kelas A di pusat keuangan tersebut meningkat ke level tertinggi sepanjang masa, yakni sebesar 16,4 persen pada 2023.

Akibatnya, hal tersebut menyebabkan penurunan sewa sebesar 6 persen selama setahun penuh.

Selain itu, pada tahun sebelumnya, nilai total kesepakatan investasi properti komersial yang masing-masing bernilai lebih dari 77 juta dollar Hong Kong (sekitar Rp 154 miliar) juga berkurang setengahnya menjadi 40 miliar dollar Hong Kong atau setara dengan Rp 79,9 triliun.

CBRE mengungkapkan, nilai tersebut bahkan merupakan nilai terendah dalam 15 tahun. Kondisi ini dipengaruhi karena tingginya biaya pembiayaan, ketidaksediaan bank dalam memberi pinjaman, dan ketidakpastian ekonomi.

“Antisipasi penurunan suku bunga kemungkinan akan meningkatkan sentimen pasar bisnis dan investasi dan menghasilkan pemulihan aliran kesepakatan pada tahun 2024," kata direktur eksekutif CBRE Hong Kong, Jonathan Chau.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi