KOMPAS.com - Vitamin D adalah jenis vitamin yang larut dalam lemak dan biasanya ditemukan di dalam makanan atau suplemen kesehatan.
Menurut National Institutes of Health (NIH), vitamin D dapat meningkatkan penyerapan kalsium di usus dan membantu mengatur konsentrasi kalsium dan fosfor dalam darah.
Vitamin D juga mendukung pembentukan dan pemeliharaan tulang yang sehat dan kuat.
Tak hanya itu, beberapa penelitian juga menunjukkan, vitamin D bisa mengurangi peradangan, mengatur banyak proses seluler dan metabolisme, serta meningkatkan kekebalan.
Baca juga: Bolehkah Vitamin D3 5000 IU Dikonsumsi Setiap Hari? Ini Penjelasan Guru Besar UGM
Defisiensi kekurangan vitamin D
Apabila kebutuhan vitamin D harian tidak tercukupi, hal ini dapat berdampak pada kesehatan tulang dan beberapa fungsi tubuh lainnya.
Sementara kekurangan vitamin D dapat menyebabkan rakhitis pada anak-anak dan osteomalacia pada orang dewasa.
Tak hanya itu, menurut ulasan yang diterbitkan Pediatrics and Neonatology pada 2019 menunjukkan, kekurangan vitamin D jangka panjang dikaitkan dengan penurunan fungsi kekebalan tubuh dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, migrain, depresi, dan jenis kanker tertentu.
Untuk alasan tersebut, konsumsi vitamin D sangatlah penting untuk menjaga tubuh, terutama tulang agar tetap sehat seiring dengan bertambahnya usia.
Karena kandungan vitamin D dalam makanan jumlahnya sangat sedikit, beberapa orang sering kali mengonsumsi suplemen vitamin D untuk mendapatkan manfaatnnya.
Akan tetapi, apa yang terjadi bila vitamin D dikonsumsi setiap hari?
Baca juga: Sebagian Orang Indonesia Kekurangan Vitamin D, Perlukah Minum Suplemen?
Ini yang terjadi saat vitamin D dikonsumsi setiap hari
1. Menjaga kesehatan tulangJumlah vitamin D yang tepat dapat mendukung kadar vitamin D serum darah untuk menjaga kesehatan tulang, dilansir dari Eating Well.
Melengkapi vitamin D dosis rendah setiap hari dapat membantu mengurangi risiko tulang lunak atau rapuh, terutama bagi orang dewasa lanjut usia atau orang dewasa dengan masalah pencernaan atau malabsorpsi.
Untuk orang dewasa yang lebih tua, mengonsumsi cukup vitamin D yang dikombinasikan dengan kalsium dapat menurunkan risiko patah tulang pinggul dan tulang belakang, menurut ulasan tahun 2019 yang diterbitkan di JAMA Network Open.
Baca juga: Bolehkah Vitamin B Kompleks Diminum Setiap Hari? Ini Kata Ahli UGM
2. Mendukung kekebalan tubuhVitamin D berperan penting dalam kekebalan tubuh.
Beberapa penelitian menunjukkan, kekurangan vitamin D dalam jangka panjang dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan.
Pasalnya, kekurangan vitamin D dapat menurunkan kemampuan tubuh melawan penyakit.
Menurut artikel tahun 2018 yang diterbitkan di Neurology and Therapy menunjukkan, beberapa penyakit itu dikaitkan dengan penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan penyakit radang usus serta peningkatan risiko multiple sclerosis.
3. Meningkatkan suasana hatiMenurut meta-analisis 2020 yang diterbitkan di Depression and Anxiety menunjukkan bahwa vitamin D mungkin memainkan peran penting dalam mengatur suasana hati dan memperbaiki gejala depresi.
Baca juga: 13 Jenis Vitamin dan Kandungan Manfaatnya bagi Tubuh
4. Risiko keracunan obatBanyak orang tidak menyadari kemungkinan toksisitas terkait vitamin dan mineral, dan toksisitas dari vitamin D mungkin saja terjadi.
Toksisitas adalah suatu keadaan yang menandakan adanya efek toksik atau racun yang terdapat pada bahan obat.
Toksisitas vitamin D sering kali terjadi karena suplementasi, bukan karena makanan atau paparan sinar matahari.
Mengonsumsi suplemen yang menyediakan lebih dari 4.000 unit internasional (IU) setiap hari tidak dianjurkan kecuali di bawah pengawasan penyedia layanan kesehatan.
Di sisi lain, MedlinePlus menunjukkan bahwa sebagian besar toksisitas terjadi dengan dosis di atas 10.000 IU setiap hari.
Gejala keracunan vitamin D sebagian besar mencakup gejala pencernaan, otot, dan neurologis:
- Mual
- Muntah
- Kelemahan otot
- Kehilangan selera makan
- Sembelit
- Kebingungan
- Disorientasi
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja
- Detak jantung tidak teratur
- Kerusakan pembuluh darah yang dapat merusak jantung dan ginjal.
Selain itu, kadar vitamin D yang sangat tinggi dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan mengakibatkan gejala seperti dehidrasi, buang air kecil dan rasa haus berlebihan, batu ginjal, dan bahkan gagal ginjal.
Baca juga: Disebut Bisa Atasi Kantuk, Bolehkah Vitamin C 1000 Dikonsumsi Setiap Hari?
Dosis konsumsi vitamin D yang dianjurkan
Jumlah harian vitamin D yang direkomendasikan adalah 400 unit internasional (IU) untuk anak hingga usia 12 bulan, 600 IU untuk usia 1 hingga 70 tahun, dan 800 IU untuk orang di atas 70 tahun.
Namun, yang lebih penting dari jumlah yang dikonsumsi adalah jumlah vitamin D dalam darah Anda.
Menurut NIH, kadar 50 nmol/L (20 ng/mL) cukup bagi kebanyakan orang untuk menjaga kesehatan tulang.
Sedangkan kadar di bawah 30 nmol/L (12 ng/mL) terlalu rendah dan dapat menyebabkan tulang melemah atau berdampak buruk pada kesehatan Anda.
Baca juga: Influencer AS Terkena Bakteri Pemakan Daging Setelah Suntik Vitamin Peluruh Lemak, Begini Kisahnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.