Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunyit Mentah Vs Bubuk, Mana yang Lebih Sehat?

Baca di App
Lihat Foto
ollo
ilustrasi kunyit mentah. Ilustrasi kunyit bubuk.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kunyit adalah salah satu rempah atau bumbu dapur yang banyak digunakan dalam berbagai masakan.

Kunyit bisa digunakan secara langsung untuk dikonsumsi atau bisa dalam bentuk bubuk yang banyak dijual di pasaran saat ini.

Kunyit bubuk menjadi alternatif lebih cepat dalam pengaplikasiannya di bidang kuliner. Meski begitu, kunyit mentah memiliki rasa dan aroma yang lebih kuat dalam meningkatkan cita rasa.

Selain itu, terdapat perbedaan lain antara keduanya, khususnya dalam bidang nutrisi dan kesehatan. Sehingga bisa menjadi pertimbangan untuk mendapatkan manfaat yang diinginkan.

Lantas, mana yang lebih sehat antara kunyit mentah dan bubuk?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 8 Kelompok yang Harus Menghindari Konsumsi Kunyit, Ini Alasannya

7 perbandingan antara kunyit mentah dan bubuk

Dihimpun dari berbagai berbagai sumber, berikut tujuh perbandingan mengenai kunyit mentah dan bubuk dalam hal kesehatan:

1. Kandungan kurkumin

Dikutip dari IndiaTimes, kunyit segar atau mentah memiliki kandungan atau konsentrasi kurkumin yang lebih tinggi daripada kunyit bubuk.

Pasalnya, kunyit bubuk sudah melalui beberapa pemrosesan yang membuat kadar kurkuminnya kemungkinan berkurang.

Sehingga, manfaat kunyit yang akan didapatkan oleh tubuh dari kurkumin lebih banyak ada di kunyit mentah.

2. Kandungan nutrisi lain

Selain kurkumin, kandungan nutrisi yang ada di kunyit mentah juga lebih kaya dibandingkan kunyit bubuk.

Dilansir dari TimesofIndia, kunyit segar mempertahankan spektrum nutrisi yang lebih luas, termasuk vitamin dan mineral.

Mengolah kunyit menjadi bubuk bisa menyebabkan hilangnya sejumlah senyawa volatil, sehingga mengurangi kandungan nutrisinya secara menyeluruh.

3. Minyak esensial

Diketahui, kunyit mengandung minyak esensial yang baik dalam manfaat terapuetik atau aromaterapi. Minyak esensial tersebut yaitu turmerone dan atlantone.

Minyak esensial yang terkandung dalam kunyit mentah lebih banyak daripada kunyit yang berbentuk bubuk.

Hal itu dikarenakan minyak ini dapat hilang sebagian atau seluruhnya selama penggilingan untuk menghasilkan bubuk kunyit.

Baca juga: Potensi Khasiat Kunyit untuk Turunkan Kolesterol Jahat

4. Penyerapan oleh tubuh

Kemampuan tubuh untuk menyerap dan memanfaatkan kandungan kurkumin di kunyit segar atau mentah lebih tinggi daripada dalam bentuk bubuk.

Sehingga jika ingin mendapatkan manfaat kesehatan maksimal, kunyit segar lebih bisa menjanjikan.

5. Sifat antioksidan

Kunyit mentah kaya akan antioksidan alami yang berpotensi berkurang selama proses pengeringan dan penggilingan untuk pembuatan bubuk kunyit.

Antioksidan ini memainkan peran penting dalam menetralkan radikal bebas penyebab stres oksidatif dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Baca juga: Baik bagi Tubuh, Ini 8 Manfaat Susu yang Ditambah Kunyit

6. Manfaat enzim alami

Enzim alami yang ada dalam kunyit mentah dapat berkontribusi pada sistem pencernaan dan antiinflamasi.

Enzim-enzim ini sensitif terhadap panas dan mungkin terganggu selama langkah-langkah pemrosesan yang diperlukan untuk produksi bubuk kunyit.

7. Kerentanan kontaminasi

Kunyit segar lebih kecil kemungkinannya terhadap risiko terkontaminasi oleh zat-zat tertentu.

Sementara bubuk kunyit yang melewati proses pengeringan dan pembuatan akan lebih rentan terkontaminasi.

Dari 7 pertimbangan di atas, bisa disimpulkan jika kunyit segar lebih bisa menyehatkan tubuh daripada kunyit bubuk. Meskipun, kunyit bubuk memberikan kemudahan dalam hal pengolahan. 

Jadi jika ingin mendapatkan manfaat kesehatan, maka pilihlah kunyit segar atau mentah. Namun jika hanya ingin menyedapkan masakan, Anda bisa memilih kunyit bubuk.

Baca juga: Tak Perlu Panik, Ini Cara Menghilangkan Noda Kunyit pada Pakaian

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi