Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilayah Jawa Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Akhir Januari 2024, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Baca di App
Lihat Foto
Pexels/Nguy?n H?u Nhã
Ilustrasi hujan. Berikut prakiraan cuaca dan suhu udara di Yogyakarta hari in
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem untuk wilayah Jawa.

Wilayah tersebut berpotensi dilanda cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas lebat dan gelombang tinggi pada akhir Januari 2024.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, dalam 24 jam terakhir telah terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat.

Di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), BMKG mencatat intensitas hujan terukur 102.7 mm/hari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara di Cilacap, Jawa Tengah, intensitas hujan terukur 94.4 mm/hari, Sangkapura, Jawa Timur 71.9 mm/hari, dan Cengkareng, DKI Jakarta 55 mm/hari.

"Mencermati hasil analisis dinamika atmosfer terkini, potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Jawa diprakirakan masih dapat berlangsung hingga pekan depan," ujar Guswanto kepada Kompas.com, Jumat (19/1/2024).

Baca juga: Siklon Tropis Anggrek Terdeteksi di Sekitar Indonesia, Berlangsung sampai Kapan?

Penyebab wilayah Jawa berpotensi dilanda cuaca ekstrem

Guswanto menjelaskan, potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa pada akhir Januari 2024 disebabkan oleh beberapa faktor.

Penyebab pertama adalah menguatnya aktivitas Monsun Asia yang disertai potensi seruakan dingin.

Fenomena tersebut dapat menyebabkan peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan sebelah selatan ekuator.

Selain itu, cuaca ekstrem di wilayah Jawa juga berkaitan dengan aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah.

Guswanto menyampaikan bahwa MJO memicu potensi peningkatan awan hujan.

Di sisi lain, BMKG juga mendeteksi terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Laut Jawa dan Pulau Jawa bagian barat hingga bagian tengah.

"Disebabkan oleh adanya sistem tekanan rendah di sekitar Australia dan di Samudra Pasifik tenggara Papua," imbuh Guswanto.

Baca juga: Akankah Cuaca Januari 2024 Lebih Panas dari Desember 2023? Berikut Penjelasan BMKG

Potensi hujan sedang-lebat wilayah Jawa

Lebih lanjut, Guswanto mengatakan, wilayah Jawa berpotensi dilanda hujan dengan intensitas sedang-lebat hingga 26 Januari 2024.

Beberapa wilayah yang akan dilanda hujan sedang-lebat, yakni:

1. 20-23 Januari 2024 2. 24-26 Januari 2024:

Baca juga: BMKG Sebut Indonesia Dilanda El Nino dan Monsun Asia Saat Musim Hujan 2024, Apa Dampaknya?

Potensi rob dan gelombang tinggi

Guswanto menuturkan, cuaca ekstrem pada akhir Januari 2024 juga berpotensi menyebabkan rob dan gelombang tinggi.

Berdasarkan prediksi pasang surut terdapat peningkatan tren ketinggian pasang untuk wilayah Jakarta.

Ketinggian tersebut mencapai lebih dari 1,0 m pada 21-27 Januari 2024 dengan threshold banjir rob utara Jakarta di atas 1,0 m yang bersamaan juga dengan fase bulan baru pada 11 Januari 2024.

"Untuk wilayah perairan utara Jakarta tidak ada potensi gelombang tinggi lebih dari 1,25 meter," terang Guswanto.

"Potensi gelombang dengan tinggi 1.25 – 2.5 meter terpantau di Laut Jawa bagian barat, sebagian Perairan Kepulauan Seribu, Perairan utara Jawa Barat," tambahnya.

Baca juga: Kapan Puncak Musim Hujan 2024? Ini Prakiraan BMKG

Imbauan BMKG

Terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa pada akhir Januari 2024, Guswanto meminta masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada.

Sebabnya, wilayah Jawa berpotensi dilanda cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan ke depan.

Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir, masyarakat diminta tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem, seperti banjir bandang dan tanah longsor.

"Informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca yang lebih detail untuk potensi hujan lebat hingga level kecamatan dapat diakses lebih lengkap di apps @InfoBMKG dan website https://bmkg.go.id," ucap Guswanto.

Baca juga: Warganet Sebut Hanya Ada Awan Tipis di Yogyakarta Saat Wilayah Lain Hujan, Ini Penjelasan BMKG

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi