Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Debat Cawapres, Ini Visi Misi 3 Paslon Bidang Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa

Baca di App
Lihat Foto
Tribunnews
Capres-Cawapres Pemilu 2024 - Atas: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto. Bawah: Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, Gibran Rakabuming Raka. Hasil survei cawapres-cawapres setelah debat.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Debat keempat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan mengusung tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Debat yang digelar pada Minggu (21/1/2024) ini menjadi panggung bagi calon wakil presiden (cawapres) dari tiga pasangan calon (paslon) untuk beradu gagasan.

Ketiganya yakni cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, serta cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.

Ketiganya juga telah mencantumkan visi dan misi terkait agraria, masyarakat adat, dan desa yang telah dipublikasikan sebelum masa kampanye.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut rangkuman visi dan misi tiga capres dan cawapres Pilpres 2024 berkaitan dengan subtema agraria, masyarakat adat, dan desa:

Baca juga: Popularitas Para Capres di Google, Siapa Paling Banyak Dicari dalam Sebulan Terakhir?


1. Anies-Muhaimin

Paslon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menempatkan isu agraria, masyarakat adat, dan desa dalam agenda misi keempat di antara delapan misi jalan perubahan, yakni:

Membangun Kota dan Desa Berbasis Kawasan yang Manusiawi, Berkeadilan, dan Saling Memajukan.

Merujuk dokumen Visi, Misi, dan Program Kerja: Indonesia Adil Makmur untuk Semua, paslon ini akan mengakselerasi program agraria yang adil dan partisipatif dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat penerima tanah.

Anies-Muhaimin juga akan mempercepat penyelesaian konflik-konflik agraria, serta tumpang tindih penguasaan lahan melalui pendekatan lintas sektor.

Pasangan ini turut akan memperkuat pengakuan hak ulayat masyarakat adat atas wilayah dan hutan adat serta seluruh sumber daya alam di dalamnya.

Caranya, melalui penyederhanaan proses administrasi dan peningkatan fasilitasi pendampingan.

Sementara itu, di sektor desa, paslon nomor urut 1 akan meningkatkan dukungan pemerintah pusat dan daerah bagi pembangunan desa, termasuk melalui peningkatan alokasi dana desa.

Mereka turut menegaskan peningkatan kualitas aparatur desa dalam mengelola dana desa, serta mengoptimalkan bantuan hukum dan usaha desa atau Bahu Desa untuk pendampingan hukum.

Baca juga: Link Live Streaming Debat Keempat Pilpres 2024

Berikut program Anies-Muhaimin di bidang agraria, masyarakat adat, dan desa:

Desa yang mandiri dan sejahtera

Baca juga: Daftar Nama 11 Panelis Debat Keempat Pilpres 2024

Reforma agraria

Baca juga: Hasil Survei Capres 2024 Terbaru, Elektabilitas Prabowo-Gibran Paling Tinggi

2. Prabowo-Gibran

Paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka melalui misi kedua "Asta Cita" dalam dokumen bertajuk "Bersama Indonesia Maju" turut menyoroti isu agraria, yakni:

Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

Salah satu programnya, Prabowo-Gibran ingin menjalankan agenda reformasi agraria untuk memperbaiki kesejahteraan petani dan mendukung peningkatan produksi.

Pasangan ini juga akan menciptakan bank tanah sebagai dasar kebijakan untuk meningkatkan kemanfaatan tanah, di antaranya dengan moratorium hak guna usaha (HGU) dan hak guna bangunan (HGB) yang sudah habis masa berlakunya.

Di bidang desa, Prabowo-Gibran menuangkannya dalam delapan program hasil terbaik yang dikawal langsung presiden dan wakil presiden untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

Salah satunya, melanjutkan pembangunan infrastruktur desa, bantuan langsung tunai (BLT), serta menyediakan rumah murah bersanitasi baik untuk yang membutuhkan.

Sementara itu, terkait masyarakat adat, paslon nomor urut 2 akan melibatkan masyarakat adat dalam merehabilitasi hutan rusak menjadi hutan alam, Hutan Tanaman Industri (HTI), dan hutan produksi dengan skema PPPP (Public Private People Partnership).

Baca juga: Alasan Maruarar Sirait Dukung Prabowo-Gibran

Berikut program Prabowo-Gibran di bidang agraria, masyarakat adat, dan desa:

Swasembada pangan
  • Menjalankan agenda Reformasi Agraria untuk memperbaiki kesejahteraan petani dalam arti luas sekaligus mendukung peningkatan produksi di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, dan kelautan
  • Merevitalisasi dan membangun sebagian besar hutan rusak dan tidak termanfaatkan menjadi lahan untuk aren, ubi kayu, ubi jalar, sagu, sorghum, kelapa, dan bahan baku bioetanol lainnya dengan sistem tumpang sari untuk mendukung pencapaian kedaulatan energi nasional dan menciptakan jutaan lapangan kerja baru
  • Menjamin ketersediaan pangan pokok yang berkelanjutan melalui BUMN holding pangan ID FOOD, menjamin harga pangan yang menguntungkan petani, peternak, dan nelayan, sekaligus terjangkau bagi konsumen
  • Menjamin ketersediaan dan akses pupuk bagi petani untuk meningkatkan produksi, produktivitas panen dan hasil pertanian, serta pendapatan dan kesejahteraan petani
  • Mempercepat pembangunan infrastruktur pertanian
  • Memperpendek rantai distribusi hasil-hasil pertanian
  • Meningkatkan produktivitas pertanian melalui peningkatan sarana prasarana pendukung pertanian rakyat, teknologi pangan terpadu, mekanisasi pertanian, inovasi digital (digital farming), dan memperbaiki tata kelola rantai nilai hasil pertanian
  • Memperkuat industri pupuk dalam negeri dan mendorong pengembangan industri pupuk bio
  • Menjadikan pengendalian hama terpadu (PHT) sebagai kebijakan utama dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), serta mendorong pemanfaatan pestisida nabati dan bio
  • Memperkuat tata kelola impor pangan pokok dan utama agar lebih efektif dan optimal, sehingga tetap mampu menjaga stabilitas dan kepastian harga di tingkat petani, terutama di saat panen raya
  • Memperkuat program program di BUMN, universitas, dan lembaga penelitian di bidang pemuliaan tanaman dan teknologi benih
  • Merevitalisasi jutaan hektar lahan yang rusak menjadi lahan produktif bagi peningkatan produksi pangan untuk mendukung kemandirian dan ketahanan pangan nasional
  • Merehabilitasi hutan rusak menjadi hutan alam, Hutan Tanaman Industri (HTI), dan hutan produksi dengan menerapkan skema PPPP (Public Private People Partnership) di mana manfaat terbesar akan dirasakan oleh masyarakat
  • Memberdayakan dan memperkuat peran dan fungsi BAPANAS, BULOG, bersama BUMN holding pangan ID Food sebagai regulator dan produsen pangan pokok yang strategis, baik untuk peningkatan produksi berkesinambungan, pertumbuhan ekspor, dan upaya stabilisasi harga kebutuhan pokok dan komoditas pertanian strategis lainnya
  • Mendirikan lembaga pembiayaan untuk usaha tani rakyat untuk memperkuat struktur permodalan, menjamin keberlangsungan usaha, dan pengembangan usaha
  • Memodernisasi model bisnis pertanian, tata niaga agrobisnis, dan sistem pemasaran sektor
  • pertanian melalui inovasi teknologi
  • Melanjutkan dan menyempurnakan program kawasan sentra produksi pangan atau food estate secara berkelanjutan, terutama untuk komoditas padi, jagung, singkong, kedelai, dan tebu
  • Memastikan kedaulatan pangan berbasis protein hasil laut melalui program perikanan budidaya laut (marine aquaculture) dan perikanan budidaya pantai (coastal aquaculture) serta perikanan laut dalam (deep sea fishing).
Melanjutkan pembangunan infrastruktur desa

Membangun dari desa menjadi strategi utama dalam pembangunan nasional. Untuk itu, program terkait pembangunan desa yang sudah dilaksanakan harus dilanjutkan dan ditingkatkan, termasuk:

  • Membangun rumah murah dengan sanitasi baik untuk masyarakat yang membutuhkan
  • Menyalurkan dana desa secara langsung
  • Menyalurkan dana kelurahan
  • Ditargetkan untuk dapat membangun/merenovasi rumah sebanyak 40 rumah per desa/kelurahan per tahun dengan total nasional mencapai 3 juta rumah mulai pada tahun kedua.

Baca juga: Debat Cawapres Nanti Malam, Berikut 5 Poin yang Perlu Diketahui

3. Ganjar-Mahfud

Paslon nomor 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menempatkan isu desa, agraria, dan masyarakat adat dalam poin pertama misi keempat, yakni:

Mempercepat Pemerataan Pembangunan Ekonomi, Pembangunan Adil dan Merata.

Merujuk dokuman visi dan misi, paslon ini menekankan perlunya penataan alokasi lahan yang efisien dan berkeadilan.

Di bidang desa, Ganjar-Mahfud akan melipatgandakan dana desa yang berkualitas, sehingga 50 persen dari total jumlah desa menjadi desa mandiri, sejahtera, dan unggul.

Dana desa juga akan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi dengan menjadikan kota yang dapat menarik dan mendorong desa untuk tumbuh bersama.

Sementara untuk masyarakat adat, paslon ini memastikan pengakuan atas hak ulayat, hutan, tanah, dan sumber daya lainnya.

Baca juga: Anies dan Ganjar Ingin Hapus Syarat Batas Usia dalam Lowongan Kerja, Mungkinkah Diterapkan?

Berikut program Ganjar-Mahfud di bidang agraria, masyarakat adat, dan desa:

Desa naik kelas
  • Melipatgandakan dana desa berkualitas untuk memastikan 50 persen dari total jumlah desa menjadi desa mandiri yang sejahtera dan unggul.
Desa–kota tumbuh bersama
  • Menjadikan kota sebagai sentra pertumbuhan ekonomi yang dapat menarik dan mendorong desa untuk tumbuh bersama
  • Desa menjadi penyedia sumber daya yang dibutuhkan serta penopang kebutuhan perkotaan yang dapat diandalkan dan berkesinambungan.
1 desa-1 puskesmas/pustu–1 dokter/nakes
  • Memetakan kebutuhan penyediaan atau revitalisasi puskesmas di setiap desa disertai dengan ketersediaan dokter, tenaga kesehatan, dan obat esensial, serta percepatan digitalisasi layanan kesehatan (telemedicine).
Reforma agraria tuntas
  • Penataan alokasi lahan yang efisien dan berkeadilan termasuk redistribusi dan legalisasi tanah yang bebas dari mafia tanah untuk memastikan proses administrasi dan dokumentasi lahan yang transparan, cepat, akurat, dan murah.
Masyarakat hukum adat sejahtera
  • Pengakuan masyarakat adat atas hak ulayat, hutan, tanah, dan sumber daya lainnya sebagai satu kesatuan ekosistem untuk menyejahterakan masyarakat adat.

Baca juga: Anies-Muhaimin Nantikan Mukjizat Menang, Akankah Bersatu dengan Ganjar-Mahfud?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi