Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Tom Lembong yang Disebut Gibran Saat Debat Keempat Pilpres

Baca di App
Lihat Foto
Screenshot/YouTube KPU
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dalam debat pilpres ke-4, Minggu (21/1/2024).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Debat keempat pemilihan presiden (Pilpres) 2024 digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Minggu (21/1/2024), pukul 19.00 WIB.

Dalam debat yang berlangsung selama 120 menit tesebut, terdapat beberapa hal yang menjadi sorotan, salah satunya nama Tom Lembong yang disebut calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.

Gibran beberapa kali menyebut nama Tom Lembong saat memberikan tanggapan untuk cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

"Mungkin Gus Muhaimin juga tidak paham dengan pertanyaan yang diberikan ke saya ya, mungkin itu dapat contekan itu dari Pak Tom Lembong mungkin ya terima kasih," kata Gibran saat menjawab pertanyaan Muhaimin.

Lantas, siapa sosok Tom Lembong dan apa perannya di Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin)?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Jadi Sorotan Saat Debat Cawapres, Apa Itu Greenflation?

Sosok Tom Lembong di Timnas Amin

Dilansir dari Kompas.com (14/11/2023), Tom Lembong atau Thomas Lembong adalah co-captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) untuk Pilpres 2024.

Sebelum menjadi co-captain Timnas Amin, pria kelahiran 4 Maret 1971 itu juga pernah menjadi Menteri Perdagangan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk periode 2015-2016. 

Nama Thomas Lembong banyak dikenal sebagai pengusaha sekaligus pengelola dana investasi.

Thomas Lembong merupakan lulusan dari Harvard University pada 1994.

Selain itu, sebelumnya ia juga sempat terpilih menjadi Young Global Leader (YGL) oleh World Economic Forum (WEF) pada 2008.

Baca juga: Jelang Debat Cawapres, Ini Visi Misi 3 Paslon Bidang Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa

Karier Tom Lembong

Sebelum terjun ke dunia politik, pria yang kerap disapa Tom Lembong ini memiliki pengalaman bekerja di Deutsche Bank, dan Morgan Stanley.

Kemudian, setelah lama berkarier di luar negeri, Thomas pulang ke Indonesia dan ia juga sempat menjabat di Division Head dan Senior Vice-President dari Indonesian Bank Restructuring Agency atau Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Saat itu, status BPPN berada di bawah Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI), yang bertugas untuk merekapitalisasi dan merestrukturisasi sektor perbankan Indonesia usai mengalami krisis keuangan pada 1998.

Setelah kariernya di BPPN, Thomas kemudian bergabung di Farindo Investments.

Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai CEO dan Managing Partner dari perusahaan investasi, yaitu Quvat Capital.

Tak hanya itu, sosok Thomas Lembong juga dikaitkan dengan kepemilikan salah satu jaringan bioskop terbesar di Indonesia, PT Graha Layar Prima atau Blitz Megaplex.

Hal tersebut lantaran, Thomas pernah menjabat sebagai presiden komisaris.

Baca juga: Videotron Anies di Bekasi dan Jakarta Diturunkan, Timnas Amin: Pergerakan Makin Nyaring meski Dibungkam

Mulai dikenal sejak jadi menteri Jokowi

Nama Thomas Lembong mulai dikenal dan muncul dalam pemberitaan nasional sejak dirinya ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) pada 2015-2016 oleh Presiden Jokowi,

Namun dia hanya menjabat sebagai Mendag selama 2 tahun sebelum digantikan Enggartiasto Lukita.

Dari posisi mendag ia tetap menjadi pembantu presiden dengan menempati posisi sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) periode 2016-2019, yang kini berganti nama menjadi Kementerian Investasi.

Selain sebagai menteri, ia adalah sosok penting di balik layar yang banyak menulis teks pidato Presiden Jokowi.

Salah satu yang paling ikonik adalah pidato berjudul "Game of Throne" yang disampaikan Jokowi saat pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali pada 2018.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi