Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Golongan Darah Memengaruhi Kepribadian Seseorang? Ini Penjelasan Sains

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/gerenme
Ilustrasi golongan darah
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kepribadian manusia terdiri dari banyak komponen berbeda, seperti kreativitas, kecenderungan sosial, dan temperamen dari seseorang.

Kepribadian ini yang menjadikan manusia mempunyai ciri khas masing-masing dibanding orang lain.

Selain dilihat dari segi psikologi, kepribadian juga sering dikaitkan dengan golongan darah.

Contohnya, golongan darah O diidentikkan sebagai orang yang percaya diri dan pemilik golongan A terkenal rapi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, benarkah ada hubungan antara golongan darah dan kepribadian seseorang?

Baca juga: Cara Menurunkan Berat Badan Berdasarkan Golongan Darah, Seberapa Efektif?

 

Baca juga: Simak, Ini Golongan Darah Favorit Nyamuk

Hubungan golongan darah dan kepribadian

Dikutip dari Healthline, saat ini belum ada bukti kuat secara ilmiah yang mengatakan bahwa ada hubungan antara golongan darah dan kepribadian seseorang.

Menurut penelitian tahun 2013 dengan judul A Brief History of Human Blood Groups, golongan darah tertentu mungkin lebih tahan terhadap kondisi atau masalah kesehatan tertentu.

Namun hingga saat ini, belum ada penelitian yang menemukan korelasi antara golongan darah dan kepribadian dalam kelompok penelitian besar.

Selain itu, pada tahun 2015, penelitian dengan judul ABO Blood Type and Personality Traits in Healthy Japanese Subjects mengamati kepribadian melalui kacamata hubungan antara golongan darah dan genetika.

Menurut penelitian tersebut, golongan darah tertentu tampaknya memiliki kemungkinan genetik lebih besar untuk memproduksi bahan kimia dalam tubuh.

Bahan kimia inilah yang nantinya dapat memengaruhi impulsif dan sensasi dalam tubuh, dilansir dari PsychCentral.

Dengan cara ini, para peneliti berpendapat bahwa golongan darah mungkin terkait dengan kepribadian.

Meskipun demikian, tidak dapat disimpulkan bahwa golongan darah menjadi penyebab berkembangnya kepribadian seseorang.

Oleh karena itu, penulis penelitian tersebut mengatakan kepada pembaca agar berhati-hati ketika menafsirkan hasil penelitian ini karena hubungan kepribadian dengan golongan darah bisa dianggap "sangat minimal".

Lalu, dari mana asal mula hipotesis hubungan golongan darah dan kepribadian?

Baca juga: Mengapa Manusia Memiliki Golongan Darah yang Berbeda?

Sejarah teori golongan darah dan kepribadian

Teori kepribadian golongan darah pertama kali diperkenalkan pada tahun 1929 oleh Tokeji Furukawa.

Pada tahun tersebut, Furukawa menerbitkan sebuah studi tentang kepribadian dan golongan darah, dikutip dari PsychCentral.

Furukawa menyajikan statistik awal untuk teorinya berdasarkan sampel populasi kecil. Setelah dipublikasikan, bukti tersebut kemudian dipertanyakan karena diduga kepentingan politik dan sampel yang terlalu kecil.

Meskipun demikian, teori Furukawa tentang kepribadian golongan darah tetap ada dan dipopulerkan kembali pada tahun 1970-an oleh peneliti independen dan jurnalis Masahiko Nomi.

Dalam laporannya, Nomi memperluas konsep Furukawa dan memasukkan data dari berbagai pendekatan metode, seperti kuesioner, survei, observasi, dan analisis statistik.

Nomi menambahkan teori kepribadian golongan darah yang asli dan menyatakan bahwa golongan darah dapat dikaitkan dengan penyakit atau kecenderungan fisik.

Dan seperti karya Furukawa, laporan Nomi juga mendapat kritik karena sampel tidak terkendali dan bersifat anekdot.

Meskipun demikian, teori ini terus dipercayai dan buku-buku mengenai hubungan golongan darah dan kepribadian menjadi buku terlaris di Jepang, dilansir dari Healthline.

Terlebih lagi, teori ini menawarkan cara-cara praktis untuk menyelesaikan permasalahan dalam hubungan seseorang sesuai dengan golongan darah, seperti permasalahan dalam hubungan romantis, tempat kerja, dan keluarga.

Hal-hal praktis seperti inilah yang dibutuhkan oleh orang-orang agar lebih memahami situasi sosial yang mereka hadapi setiap harinya.

Dalam arti lain, manusia menginginkan jawaban yang dapat mengatur cara memahami hubungan, karena selama ini manusia mempunyai keterbatasan dalam memahami hubungan sosial.

Akhirnya, orang-orang akan mengeksplorasi hal-hal pseudo-sains seperti pada teori golongan darah dan kepribadian.

Baca juga: Penemuan Golongan Darah Superlangka Subtipe P, Pertama Kali di Dunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi