Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Kutip Tobat Ekologis Milik Paus Fransiskus, Apa Itu?

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO//M Risyal Hidayat
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Istilah tobat ekologis milik Paus Fransiskus mendapat sorotan usai disebut oleh calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Muhaimin Iskandar.

Muhaimin atau Cak Imin mengutip kalimat tobat ekologis ajaran Paus Fransiskus dalam debat keempat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024).

"Paus Fransiskus juga mengingatkan kepada kita semua posisi yang agak rawan, masa depan  kita harus melakukan tobat ekologis. Tobat itu dimulai dari etika, sekali lagi etika, etika lingkungan dan etika pembangunan," katanya.

Muhaimin juga sempat mengutip bacaan Surat Ar Rum Ayat 41 yang berisi peringatan kerusakan di darat dan laut karena ulah manusia.

Lalu, apa itu tobat ekologis?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hasil Survei Capres 2024 Terbaru, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Saling Kejar


Arti tobat ekologis

Tobat ekologis, pertobatan ekologis, atau ecological conversion merupakan konsep yang dituliskan Paus Fransiskus dalam ensiklik berjudul "Laudato Si'" bertanggal 24 Mei 2015.

Ensiklik adalah surat dari paus untuk uskup Katolik Roma dan masyarakat. Surat ini berisi pandangan paus tentang ajaran, doktrin, atau pembahasan masalah yang perlu dipatuhi.

Dikutip dari situs Laudato Si' Movement, tobat ekologis adalah transformasi hati dan pikiran menuju cinta yang lebih besar terhadap Tuhan, sesama, dan ciptaan-Nya.

Tobat ekologis dilakukan untuk mengakui kontribusi manusia terhadap krisis sosial dan ekologi. Pengakuan ini membuat manusia dapat bertindak mengatasi krisis tersebut.

Istilah tobat ekologis pertama kali digunakan di Gereja Katolik oleh St. Yohanes Paulus II pada 17 Januari 2001.

St. Yohanes Paulus II yakin tobat itu diperlukan agar umat manusia lebih peka terhadap bencana sehingga mau menjalni hubungan baik antara manusia, Tuhan, dan dunia.

Istilah tersebut lantas dipopulerkan Paus Fransiskus dalam Laudato Si'. Dikutip dari Kompas.com (22/1/2024), tobat ini dituliskan karena keprihatinan atas kerusakan alam yang dibuat manusia.

Diberitakan Kompas TV (22/1/2024), berikut naskah lengkap tobat ekologis.

"'Gurun-gurun luar di dunia ini berkembang, karena gurun-gurun dalam diri telah menjadi sangat luas. Oleh sebab itu, krisis ekologis juga menuntut pertobatan pribadi yang mendalam. Harus dikatakan bahwa sebagian umat yang teguh dan saleh, atas alasan realisme dan pragmatisme, cenderung meremehkan perhatian terhadap lingkungan hidup. Yang lain pasif, mereka memilih untuk tidak mengubah perilaku dan dengan demikian menjadi inkonsisten," tulis Paus Fransiskus.

"Jadi, apa yang mereka perlukan adalah 'pertobatan ekologis', di mana dampak-dampak dari pengalaman mereka dengan Yesus Kristus mewujud dalam hubungan mereka dengan dunia sekitar. Mengabdikan diri kita menjadi pelindung karya-karya Tuhan penting dalam kehidupan yang bajik. Itu bukanlah hal opsional atau aspek sekunder dari pengalaman kekristenan kita," lanjutnya.

Baca juga: Gibran Sebut Akan Ada 5 Juta Lapangan Kerja Green Jobs, Apa Itu?

Cara tobat ekologis dan manfaatnya

Dalam Laudato Si', Paus Fransiskus menjelaskan empat langkah melakukan tobat ekologis dan manfaat yang akan didapatkannya. Berikut cara menerapkan tobat ekologis:

1. Menyadari manusia telah merusak ciptaan Tuhan: caranya dengan membaca laporan ilmiah, memeriksa jejak karbon, audit energi, meninjau kebiasaan konsumsi, atau menyadari limbah yang dihasilkan.

2. Bertobat dan kembali kepada Sang Pencipta: caranya dengan berdoa, membaca, dan merenungkan Kitab Suci.

3. Berkomitmen untuk berubah dan menjadi pengelola ciptaan yang baik: caranya dengan mengubah gaya hidup, melakukan kebaikan, dan menghormati ciptaan Tuhan.

4. Pertobatan komunitas: caranya dengan mengajarkan tobat ekologis ke komunitas sekitar.

Orang yang menjalani tobat ekologis diyakini akan mendapatkan sejumlah manfaat, yakni:

  • Rasa syukur bahwa dunia adalah anugerah kasih Tuhan
  • Kemurahan hati dalam pengorbanan diri dan perbuatan baik
  • Kesadaran penuh kasih dengan ciptaan lainnya
  • Kreativitas dan semangat yang lebih besar dalam menyelesaikan permasalahan dunia
  • Perasaan tanggung jawab berdasarkan iman.

Baca juga: Arti Greenflation dan Ekonomi Hijau yang Jadi Perdebatan Mahfud MD dan Gibran

Siapa itu Paus Fransiskus?

Paus Fransiskus yang menuliskan ensiklik Laudato Si' berisi tobat ekologis merupakan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Roma yang tengah menjabat sejak 2013.

Paus Fransiskus lahir dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina pada 17 Desember 1936.

Dilansir dari Vox (13/7/2018), Paus bertugas sebagai pemimpin umat Katolik di dunia, bertanggung jawab untuk menyatukan dan mengajarkan ajaran Katolik.

Paus juga merupakan kepala Kota Vatikan. Paus Fransiskus selama ini dikenal sebagai sosok yang mendorong perubahan iklim, perlakuan baik kepada pengungsi, dan perhatian terhadap kelompok minoritas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi