Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 100 Warga AS Meninggal akibat Badai Salju Ekstrem, Bencana Susulan Masih Mengancam

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/MARY ALTAFFER
Warga berjalan melalui Times Square New York, AS, selama badai salju pada Sabtu (29/1/2022). Sebuah badai yang kuat menyapu Pantai Timur AS pada Sabtu.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Badai salju ekstrem yang melanda Amerika Serikat sepanjang Januari 2024 menyebabkan hampir 100 warga meninggal dunia.

Dikutip dari Layanan Cuaca Nasional (NWS) AS, warga mengalami beberapa kali badai salju di musim dingin sejak 7 Januari 2024. Mereka terjebak di antara hujan es, salju, angin kencang, dan suhu dingin ekstrem.

Badai salju dan kondisi suhu dingin yang terus terjadi menyebabkan puluhan warga di beberapa negara bagian AS meninggal dunia.

Pemerintah setempat bahkan mengumumkan keadaan darurat di beberapa negara bagian akibat kondisi ini.

Baca juga: Saat Hujan Salju di Jerman Bekukan Pesawat dan Lumpuhkan Bandara..

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Hampir 100 orang jadi korban

Badai salju ekstrem yang melanda AS sepanjang Januari 2024 menyebabkan lebih dari 90 orang meninggal di berbagai negara bagian.

Diberitakan BBC, Senin (22/1/2024), setidaknya 25 orang meninggal dunia di Tennessee dan 16 orang lainnya meninggal di Oregon.

Puluhan ribu orang yang masih bertahan tinggal di sana tanpa aliran listrik. Dua negara bagian itu masih berada dalam keadaan darurat usai dilanda badai es yang parah.

Sebanyak 92 orang tercatat meninggal di seluruh negeri selama seminggu terakhir akibat kondisi cuaca ekstrem.

Selain di Tennessee dan Oregon, korban jiwa juga dilaporkan ada di Mississippi, Illinois, Pennsylvania, Washington, Kentucky, Wisconsin, New York, New Jersey, dan beberapa negara bagian lain.

Korban meninggal tidak hanya diakibatkan badai salju, namun juga kecelakaan yang terjadi akibat kondisi cuaca ekstrem.

Tiga orang di Portland, Oregon meninggal tersengat listrik saat angin kencang menjatuhkan kabel listrik dan menimpa kendaraan mereka. Untungnya, seorang bayi di dalam kendaraan selamat.

Satu warga Kentucky meninggal dalam kecelakaan yang melibatkan lima mobil sementara empat orang meninggal kecelakaan di Illinois.

Selain itu, kebanyakan korban jiwa berasal dari tunawisma. Ini termasuk lima warga Seattle yang meninggal hanya dalam kurun waktu empat hari.

Baca juga: Saat Air Terjun Raksasa Niagara Membeku Diterpa Badai Salju Ekstrem...

Bencana lain ancam warga

Tidak hanya disekap suhu dingin, cuaca ekstrem juga membuat warga AS mengalami berbagai kesulitan dalam kesehariannya.

Aliran listrik putus di berbagai wilayah AS sehingga puluhan ribu orang tidak mendapatkan aliran listrik. Tercatat 45.000 orang tidak dapat listrik di Oregon. Pemadaman juga terjadi di Pennsylvania, California, New Mexico, dan Indiana.

Selain itu, warga Kota Jackson, Mississippi mengalami krisis penyaluran air akibat warga berbondong menyimpan air di bak mandi.

Pipa air yang rusak juga membuat 400.000 warga Tennessee kekurangan air. Mereka terpaksa memakai air kemasan untuk minum, membuat es, menyikat gigi, mencuci piring, dan memasak.

Dilansir dari AP News (20/1/2024), cuaca ekstrem membuat sekolah, kantor, dan jalan-jalan ditutup akibat adanya kerusakan. Lalu lintas udara juga terganggu.

Sementara itu, cuaca buruk dan peningkatan transfusi darah mengakibatkan jumlah donasi darah di Chattanooga, Tennessee berkurang signifikan. Ini memaksa lebih dari 70 rumah sakit di lima negara bagian berhenti melakukan operasi untuk mengumpulkan persediaan darah.

Cuaca dingin ekstrem bahkan memicu lebih dari 60 insiden tumpahan minyak dan insiden lingkungan lainnya di ladang minyak Bakken di Dakota Utara.

Tumpukan salju setinggi 1,5 meter menimbun sebagian wilayah New York termasuk area Stadion Highmark yang seharusnya dipakai bertanding.

Salju juga memaksa Badan Legislatif Virginia Barat mundur karena tidak cukup banyak anggota parlemen dapat melewati jalan yang tertutup salju untuk memberikan suara dalam rapat pembahasan rancangan undang-undang.

NWS memprakirakan salju akan mulai mencair di berbagai wilayah. Namun, para ahli meteorologi memperingatkan potensi banjir di wilayah barat tengah dan timur laut AS akibat udara hangat dan hujan.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi