Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berasal dari Tanaman yang Sama, Ini Perbedaan Matcha dan Teh Hijau

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/kuppa_rock
Ilustrasi perbedaan teh hijau dan matcha.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Matcha dan teh hijau adalah produk yang sama-sama berasal dari tanaman teh atau Camellia sinensis.

Beberapa orang masih menganggap bahwa matcha dan teh hijau sama, hanya berbeda dalam istilah penyebutan. Namun faktanya, keduanya adalah produk yang berbeda.

Jika dilihat secara sekilas, matcha berbentuk bubuk sedangkan teh hijau cenderung berupa daun teh kering, bahkan ada yang dibungkus kantong.

Baca juga: Benarkah Sering Konsumsi Matcha Sebabkan Kemandulan? Ini Kata Dokter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Lantas, apa perbedaan antara matcha dan teh hijau? Simak penjelasannya berikut ini.

Apa itu teh hijau?

Umumnya, daun teh dipetik dan dibiarkan teroksidasi (berfermentasi), sehingga menghasilkan daun teh menjadi hitam, sebagaimana yang umum Anda ketahui.

Sementara teh hijau, setelah dipetik, daunnya langsung dikukus dan dikeringkan sebelum terjadi oksidasi.

Dikutip dari laman Medical News Today, cara ini membantu mencegah daun teh teroksidasi dan menjadi coklat. Teh hijau memiliki aroma dan rasa yang khas.

Baca juga: Kopi Vs Teh Hijau, Manakah yang Lebih Efektif Menurunkan Berat Badan?

Saat diseduh, teh meninggalkan cairan bening berwarna hijau kekuningan hingga coklat muda. Teh hijau mungkin memiliki rasa yang sedikit sepat di mulut.

Orang-orang telah menggunakan teh hijau sebagai obat di beberapa negara seperti, China dan Jepang, selama ribuan tahun.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hijau merupakan sumber antioksidan dan mineral seperti magnesium dan mangan, yang baik untuk kesehatan.

Baca juga: Sederet Manfaat Menambahkan Madu ke dalam Teh Hijau, Apa Saja?

Apa itu matcha?

Matcha berasal dari tanaman teh yang sama dengan teh hijau. Namun, matcha ditanam secara berbeda dari teh hijau biasa.

Dilansir dari laman Healthline, tanaman teh untuk matcha ditanam di tempat teduh dan terlindung dari sinar matahari selama 20-30 hari sebelum panen.

Kondisi tersebut memicu peningkatan kadar klorofil, yang mengubah warna daun menjadi hijau lebih gelap dan meningkatkan produksi asam amino.

Baca juga: 4 Waktu Terlarang Minum Teh Hijau, Kapan Saja?

Setelah panen, batang dan urat daun dikeluarkan, kemudian digiling menjadi bubuk halus berwarna hijau cerah yang dikenal sebagai matcha.

Karena matcha menggunakan daun utuh, orang bisa mendapatkan ekstraksi senyawa dalam teh yang lebih lengkap.

Matcha mengandung lebih banyak zat, seperti kafein dan antioksidan, dibandingkan teh hijau yang dikonsumsi dari air seduhan daun teh.

Baca juga: Apakah Teh Hijau Bisa Menurunkan Berat Badan?

Perbedaan matcha dan teh hijau

Meski berasal dari tanaman yang sama, proses produksi sampai dengan hasil akhir dari keduanya berbeda.

Teh hijau adalah daun tanaman teh yang dikeringkan untuk kemudian diseduh. Sedangkan matcha adalah bubuk halus dari daun teh hijau.

Keduanya sama-sama memiliki profil nutrisi yang baik dan bermanfaat bagi kesehatan ketika dikonsumsi.

Baca juga: Dampak Negatif Mengonsumsi Teh Hijau yang Jarang Diketahui

Namun, matcha biasanya mengandung konsentrasi nutrisi dan antioksidan yang lebih kuat, karena Anda meminum seluruh daunnya.

Sedangkan teh hijau biasanya hadir dalam bentuk daun kering atau kantong yang kemudian diseduh, sehingga Anda hanya mengonsumsi airnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi