Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timnas Palestina Cetak Sejarah di Piala Asia 2023 Saat Negaranya Tengah Berkonflik

Baca di App
Lihat Foto
AFP/KARIM JAAFAR
Momen emosional terjadi jelang laga Timnas Iran vs Palestina di Grup C Piala Asia 2023 pada Minggu (14/1/2023) malam atau Senin (15/1/2023) dini hari WIB.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Tim nasional (timnas) Palestina mencetak sejarah, untuk kali pertama berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023.

Palestina memastikan posisinya berkat kemenangan 3-0 atas Hong Kong di Stadion Abdullah bin Khalifa, Qatar, Selasa (23/1/2024).

Diberitakan Kompas.com, Kamis (25/1/2024), pemain Palestina Oday Dabbagh memborong dua gol pada menit ke-12 dan 60. Satu gol lainnya dicetak Zaid Qunbar pada menit ke-48.

Kemenangan tersebut membuat Palestina berakhir di peringkat tiga Grup C dengan nilai empat. Ini membuat Palestina lolos ke babak 16 besar sebagai salah satu tim peringkat tiga terbaik.

Pencapaian ini menjadi sejarah bagi Palestina. Sebelumnya, pencapaian terbaik negara itu di Piala Asia adalah masuk babak penyisihan grup pada edisi 2015 dan 2019.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti diketahui, Palestina kini tengah berkonflik dengan Israel sejak Oktober 2023. Meski begitu, timnas Palestina dapat melakoni kompetisi dunia seperti Piala Asia 2023 dan kualifikasi Piala Dunia pada Maret 2024.

Baca juga: Siapa Itu Motaz Azaiza, Jurnalis Palestina yang Akhirnya Keluar dari Gaza


Awal terbentuknya timnas Palestina

Federasi Sepak Bola Wajib Palestina berdiri pada 1928 saat Inggris masih berkuasa atas Palestina, seperti dikutip dari DW (16/11/2023).

Saat itu, federasi beranggotakan pesepakbola Yahudi dan Inggris yang bermain di Palestina usai Perang Dunia I. Israel lalu berdiri pada 1948 dan membentuk Asosiasi Sepak Bola Israel.

Pada 1962, Asosiasi Sepak Bola Palestina atau PFA didirikan untuk pesepakbola Arab Palestina yang bermain di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) baru mengakui PFA pada 1998 setelah Otoritas Palestina resmi mengambil alih fungsi pemerintahan di wilayah Palestina.

Selama berdiri, timnas Palestina tak jarang mendapat kesulitan akibat serangan dari Israel.

Dilansir dari Doha News (2/1/2024), Israel telah menyerang serta menghancurkan sembilan fasilitas olahraga di Palestina, termasuk Stadion Yarmouk dan Stadion Faisal Al-Husseini.

Para pemain Palestina juga kesulitan berlatih karena mereka memerlukan izin Israel saat melewati pos pemeriksaan Israel menuju fasilitas olahraga yang ada.

Konflik di sana juga membuat PFA terkadang menarik partisipasi timnas dari suatu kompetisi atau Israel membatalkan liga yang akan berlangsung.

Baca juga: Kisah Mahmoud Darwish, Penyair Palestina yang Jatuh Cinta pada Perempuan Yahudi

Siapa yang bermain di timnas Palestina

Saat ini, timnas Palestina diasuh oleh pelatih Makram Daboub sejak 2021. Pelatih asal Tunisia itu memiliki 26 pemain yang akan berlaga di pertandingan internasional sepanjang tahun ini.

Sepuluh pemain berasal dari klub di Palestina, sementara sepuluh lainnya merupakan diaspora yang bermain di Indonesia, Thailand, Cile, Belgia, Swedia, dan Swiss. Tiga pemain bermain di klub Israel dan tiga pemain lain sedang habis kontraknya.

Mantan pesepakbola dan pelatih di Palestina, Nicola Hadwa menyatakan timnas Palestina berisi orang-orang dari Gaza, Tepi Barat, dan diaspora.

“Tim Palestina itu mencakup seluruh warga Palestina di seluruh dunia, dan itulah kenyataan di lapangan,” kata Hadwa, diberitakan TRT World (22/1/2024).

Ia mengatakan, aturan FIFA membolehkan pesepakbola keturunan Palestina mewakili timnas meski berasal dari berbagai belahan dunia. Salah satu contohnya adalah striker Palestina-Argentina Alejandro Naif yang bermain di Amerika Latin sebelum membela timnas.

Meski begitu, tak jarang keselamatan pemain bola asal Palestina terancam atau bahkan terbunuh dalam serangan dari Israel. Setidaknya, 85 atlet Palestina, termasuk 55 pemain sepak bola meninggal per Desember 2023.

Baca juga: Kisah di Balik Foto Ikonik Pemuda Bawa Bendera Palestina dan Katapel

Tanpa markas tuan rumah

Untuk bisa mengikuti pertandingan internasional, para pemain dan pelatih harus berusaha keluar dari perbatasan Palestina.

Dikutip dari Al Jazeera (30/10/2023), pemain timnas yang bertanding di Piala Asia 2023 dan kualifikasi Piala Dunia keluar dari negara itu pada Oktober 2023.

Mereka keluar setelah mendapat kepastian keamanan dari Otoritas Palestina yang berkoordinasi dengan Yordania dan Asosiasi Sepak Bola Yordania.

Mereka keluar melalui perbatasan Yordania dengan pengawasan agar perjalanan tim aman.

Kondisi tersebut membuat timnas Palestina harus mencari tempat alternatif yang aman untuk memainkan pertandingan internasional saat menjadi tuan rumah.

Dalam kualifikasi Piala Dunia nanti, mereka diperkirakan akan mengadakan pertandingan sebagai tuan rumah dengan menumpang negara lain yang ada di kawasan Asia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi