Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Mengonsumsi Vitamin A Setiap Hari?

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/LOUIS HANSEL
Ilustrasi wortel kaya akan vitamin A sebagai nutrisi yang baik untuk kesehatan mata.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Vitamin A adalah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mata.

Sebab saat seseorang kekurangan vitamin A, ia berisiko mengalami gangguan dalam penglihatan mereka yang lambat laun bisa menjadi rabun senja, dikutip dari Cleveland Clinic.

Vitamin A bisa ditemukan secara alami dari makanan, seperti wortel dan brokoli. Selain itu, vitamin ini juga bisa didapatkan melalui suplemen.

Meskipun vitamin A memiliki banyak manfaaat, namun konsumsinya yang berlebih dapat menimbulkan risiko pada kesehatan.

Lantas, berapa batas konsumsi harian vitamin A dan apa yang terjadi pada tubuh saat vitamin ini dikonsumsi setiap hari?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Minum Vitamin C Setiap Hari?

Ini yang terjadi ketika konsumsi vitamin A setiap hari

Lihat Foto
Ilustrasi vitamin A.
1. Mata terlindungi dari penurunan kualitas akibat usia

Dilansir dari Healthline, vitamin A sangat penting untuk menjaga penglihatan. Sebab, vitamin ini dibutuhkan untuk mengubah cahaya yang mengenai mata menjadi sinyal listrik yang dapat dikirim ke otak.

Salah satu gejala kekurangan vitamin A adalah rabun senja, yang dikenal sebagai nyctalopia. Rabun senja terjadi pada penderita kekurangan vitamin A, karena vitamin ini merupakan komponen utama pigmen rhodopsin.

Rhodopsin ditemukan di retina mata Anda dan sangat sensitif terhadap cahaya. Orang dengan kondisi ini masih dapat melihat dengan normal di siang hari, namun mengalami penurunan penglihatan dalam kegelapan karena mata mereka kesulitan menangkap cahaya pada tingkat yang lebih rendah.

Selain mencegah rabun senja, mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang cukup dapat membantu memperlambat penurunan penglihatan yang dialami sebagian orang seiring bertambahnya usia.

Studi penyakit mata terkait usia menemukan bahwa memberi orang berusia di atas 50 tahun dengan beberapa suplemen antioksidan (termasuk beta-karoten), akan mengurangi risiko terkena degenerasi makula tingkat lanjut sebesar 25 persen.

Baca juga: Ramai Diperbincangkan, Perlukah Konsumsi Suplemen Vitamin Setiap Hari?

2. Risiko kanker tertentu turun

Dalam studi observasional menunjukkan, mengonsumsi vitamin A dalam bentuk beta-karoten dalam jumlah lebih tinggi telah dikaitkan dengan penurunan risiko jenis kanker tertentu, termasuk limfoma Hodgkin, kanker serviks, paru-paru, dan kandung kemih.

Kendati demikian, hubungan antara kadar vitamin A dalam tubuh dan risiko kanker masih belum sepenuhnya dipahami oleh para ilmuwan.

Namun, bukti terkini menunjukkan bahwa mendapatkan cukup vitamin A, terutama dari tumbuhan, penting untuk pembelahan sel yang sehat dan dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker.

3. Sistem kekebalan meningkat

Vitamin A memainkan peran penting dalam menjaga pertahanan alami tubuh. Ini termasuk penghalang lendir di mata, paru-paru, usus, dan alat kelamin yang membantu menjebak bakteri dan agen infeksi lainnya.

Selain itu, vitamin A juga terlibat dalam produksi dan fungsi sel darah putih, yang membantu menangkap dan membersihkan bakteri dan patogen lain dari aliran darah Anda.

Artinya kekurangan vitamin A dapat meningkatkan kerentanan tubuh terhadap infeksi dan menunda pemulihan saat Anda sakit.

Faktanya, di negara-negara di mana infeksi seperti campak dan malaria sering terjadi, memperbaiki kekurangan vitamin A pada anak-anak telah terbukti mengurangi risiko kematian akibat penyakit ini.

Baca juga: Bagaimana Aturan Minum Vitamin B Kompleks yang Tepat?

4. Kesehatan tulang meningkat

Nutrisi utama yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang seiring bertambahnya usia adalah protein, kalsium, dan vitamin D.

Namun, mengonsumsi cukup vitamin A juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang yang baik. Sedangkan, kekurangan vitamin ini dikaitkan dengan kesehatan tulang yang buruk.

Faktanya, orang dengan kadar vitamin A dalam darah yang lebih rendah memiliki risiko patah tulang yang lebih tinggi dibandingkan orang dengan kadar vitamin A yang sehat.

Selain itu, meta-analisis studi observasional menemukan, orang dengan jumlah total vitamin A tertinggi dalam makanannya mengalami penurunan risiko patah tulang sebesar 6 persen.

Namun, rendahnya kadar vitamin A mungkin bukan satu-satunya masalah kesehatan tulang.

Beberapa penelitian menemukan bahwa orang dengan asupan vitamin A yang tinggi juga memiliki risiko patah tulang yang lebih tinggi.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Mengonsumsi Vitamin D Setiap Hari?

Batas minum vitamin A dalam sehari

Kebutuhan vitamin A harian yang direkomendasikan diukur dalam setara aktivitas retinol atau RAE per hari, dikutip dari Web MD.

Menggunakan RAE memberi tahu Anda berapa banyak vitamin A yang diubah tubuh Anda menjadi retinol. ‌ ‌‌

Dosis harian vitamin A yang dianjurkan adalah 900 mikrogram RAE untuk pria dan 700 mikrogram RAE untuk wanita.

Saat dikonsumsi dalam jumlah besar, asupan vitamin A berlebihan berpotensi menjadi racun bagi hati dan jaringan lain.

Berikut beberapa risiko dan efek samping terlalu banyak mengonsumsi vitamin A:

1. Hepatotoksisitas vitamin A

Setelah dikonsumsi dan diserap tubuh, vitamin A akan dikemas oleh enterosit sebagai retinil ester menjadi partikel kilomikron yang masuk ke plasma melalui sirkulasi limfatik, menurut Science Direct.

Partikel-partikel ini dengan cepat diubah menjadi sisa kilomikron yang diambil oleh hati, di mana retinil ester sebagian besar disimpan dalam sel stelata.

Selanjutnya, retinil ester diubah menjadi retinol yang dilepaskan ke dalam plasma dan terikat pada protein pengikat retinol untuk digunakan oleh jaringan, termasuk retina.

Saat konsumsi dalam jangka panjang yang melebihi kebutuhan biologis, kondisi ini dapat membuat hati jenuh dan mengakibatkan toksisitas.

Hepatotoksisitas vitamin A, biasanya berhubungan dengan peningkatan konsentrasi enzim hati seperti aspartate transaminase (AST) dan alanine transaminase (ALT). Efek ini telah didokumentasikan pada orang yang secara kronis diberi suplemen vitamin A dengan dosis lebih besar dari 7500 RE (≥25000 IU) per hari.

Hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa suplementasi vitamin A jangka panjang (≤7500 RE/hari, atau ≤25000 IU/hari) dapat menyebabkan hepatotoksisitas pada individu tertentu.

Baca juga: Sebagian Orang Indonesia Kekurangan Vitamin D, Perlukah Minum Suplemen?

2. Keracunan vitamin A

Dilansir dari Web MD, Keracunan vitamin A dapat terjadi setelah Anda mengonsumsi vitamin ini dalam dosis besar atau dalam dosis kecil, namun dalam jangka waktu yang lebih lama.

Gejalanya meliputi:

  • Sakit kepala
  • Ruam
  • Kantuk
  • Sakit perut
  • Mual
  • Muntah
  • Kulit mengelupas
  • Mata kering.
3. Risiko pada kehamilan

Jika sedang hamil, bayi Anda membutuhkan vitamin A untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.

Namun, terlalu banyak vitamin A yang terbentuk dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi. Wanita hamil sebaiknya menghindari suplemen yang mengandung lebih dari 1.500 mikrogram RAE.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi