Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kucing Penumpang Mati Kedinginan Usai Dibuang Kondektur Kereta di Rusia

Baca di App
Lihat Foto
X/@moscowhq
Tangkapan layar unggahan X soal kucing di Rusia mati kedinginan setelah diusir kondektur
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Twix, seekor kucing berwarna jingga dan putih, ditemukan mati membeku usai dibuang oleh kondektur kereta api di Rusia.

Insiden tragis ini menuai kecaman dari warganet setempat, seiring beredarnya video singkat yang menampilkan seseorang membuang kucing di tengah salju tebal.

Video tersebut salah satunya diunggah kembali oleh akun media sosial X @moscowhq, Jumat (26/1/2024) pagi.

"Pemilik Twix, kucing yang diusir dari kereta oleh kondektur, ternyata adalah pasangan asal Bashkiria, Rusia," tulis pengunggah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana kronologi pembuangan kucing itu?

Baca juga: Spesies Baru Kucing Purba Ditemukan di Spanyol, Tubuh Kecil tapi Mampu Buru Hewan Besar


Kronologi kucing tewas usai diusir kondektur

Diberitakan The Straits Times, kejadian bermula saat Twix bepergian menggunakan kereta dengan ayah tiri pemiliknya, dari Yekaterinburg ke St Petersburg pada Kamis (11/1/2024).

Namun, kurang dari setengah perjalanan, Twix si kucing melarikan diri dari kandang khusus yang digunakan untuk membawanya.

Beberapa penumpang kereta saat itu mengaku melihatnya berjalan menyusuri gerbong.

Hingga akhirnya, Twix bertemu seorang kondektur wanita yang menyangkanya sebagai kucing liar dan tersesat.

Kondektur kemudian melempar kucing berwarna oranye itu ke salju saat singgah di Kota Kirov, Rusia, sekitar 800 kilometer dari timur laut Moskwa.

Sayangnya, menurut media lokal, laporan dan kronologi kejadian kematian Twix simpang siur dan saling bertentangan.

Beberapa menyalahkan kondektur yang menemukan kucing berkeliaran di dalam kereta, sedangkan sebagian lainnya menuduh pemilik kucing karena tidak bertanggung jawab.

Sejumlah orang juga menuding raksasa perusahaan kereta, Russian Railways (RZD), atas standar perlakuan terhadap hewan.

Baca juga: Dokter Ini Meresepkan Kucing untuk Atasi Masalah Kesehatan Seorang Wanita di Virginia

Ratusan relawan turun untuk mencari Twix

Pemilik Twix mengatakan, ayah tirinya menghubungi kondektur segera setelah kereta meninggalkan Kirov.

Namun, laporan lain menyatakan dia baru menyadari kucing menghilang beberapa jam kemudian.

Kondektur bersikeras bahwa kucing itu kabur begitu saja.

Namun, berdasarkan rekaman kamera pengawas dari stasiun kereta, tampak seseorang melempar kucing itu dari kereta.

Beredarnya rekaman pun memantik ratusan relawan untuk mulai mencari Twix di area sekitar Stasiun Kereta Kirov.

Terlebih, dikutip dari The Moscow Times, Edgar Gaifullin sang pemilik telah mengumumkan hadiah sebesar 30.000 rubel atau sekitar Rp 5,3 juta (kurs Rp 177,6 per rubel) bagi penemu kucingnya.

Baca juga: Mengenal Kucing Polidaktil, Sebuah Bentuk Mutasi Genetik yang Unik

Lebih dari seminggu menghilang, tubuh seekor kucing ditemukan pada Sabtu (20/1/2024). Jasad itu pun diidentifikasi oleh pemilik Twix sebagai kucingnya yang menghilang.

Saat itu, suhu di wilayah Kirov dilaporkan mencapai minus 30 derajat Celcius. Berhari-hari berada di luar ruangan dengan suhu rendah, kematian kucing ini diyakini disebabkan radang dingin.

Kendati demikian, orang yang menemukannya mengaku melihat jejak gigitan di sekitar tubuh, yang mengindikasikan bahwa Twix mungkin telah diserang oleh hewan lain.

Penemuan tubuh Twix tak lantas menyelesaikan permasalahan yang melibatkan perusahaan kereta api Rusia itu.

Hal ini justru berkembang menjadi skandal. Lebih dari 200.000 orang menandatangani petisi yang menyerukan agar kondektur wanita yang melemparkan Twix dari kereta diberhentikan.

Lebih dari 70.000 orang juga telah menandatangani petisi lain yang menyerukan dibukanya penyelidikan kriminal terhadap kondektur wanita, setelah pemerintah setempat menolak melakukan hal tersebut.

Baca juga: NASA Siarkan Video Pertama dari Luar Angkasa, Dibintangi oleh Kucing Taters

Perusahaan kereta api Rusia minta maaf

Sementara itu, pemilik Twix mengatakan kepada media pemerintah bahwa dia bermaksud membawa masalah ini ke pengadilan.

Dilansir dari BBC, raksasa kereta api Rusia, RZD, telah meminta maaf kepada pemilik Twix.

"Kami dengan tulus menyesalkan kematian kucing Twix," kata perusahaan milik negara itu, Sabtu (20/1/2024).

RZD mengatakan, pihaknya telah mengubah aturan dengan melarang kondektur perusahaan untuk menurunkan hewan dari kereta.

Sebaliknya, perusahaan menambahkan, hewan-hewan yang ditemukan akan diserahkan kepada karyawan di stasiun kereta api, dan kelompok perlindungan hewan akan dibentuk.

Perusahaan negara ini menyampaikan, karyawannya memperlakukan hewan dengan penuh perhatian dan kasih sayang, serta merawat mereka dengan segala kemungkinan cara selama perjalanan.

Menurutnya, pekerja kereta api turut mengambil bagian dalam pencarian Twix. Bahkan, salah satu anak perusahaan disebut sedang mencari cara untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan organisasi yang membantu hewan-hewan liar di seluruh Rusia.

Baca juga: Dari Ragdoll, Persia, hingga Sphynx, Berikut 10 Ras Kucing Paling Populer di Dunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi