Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah BPJS Kesehatan Menghubungi Warga untuk Menghentikan Status Kepesertaan?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. BPJS Kesehatan
Ilustrasi Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Unggahan berisi cerita warganet yang menerima telepon mengatasnamakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, beredar di media sosial.

Unggahan itu dibagikan warganet melalui akun media sosial X @sahat1062, Selasa (23/1/2024).

Dalam unggahannya, warganet bercerita dirinya dapat telepon dari sebuah nomor asing yang mengaku dari BPJS.

"Jika diterima, akan ada pemeritahuan dr system yg menyatakan kartu BPJS kan diberhentikan dan instruksi tekan Nol. INI PENIPUAN ! Jangan hiraukan instruksinya dan matikan HP," tulisnya.

Lantas, benarkah BPJS Kesehatan menelepon warga untuk penghentian status peserta? 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tidak Bawa Kartu BPJS Kesehatan, Bisakah Berobat Gratis dengan Menunjukkan KTP?


Telepon penipuan atas nama BPJS

Asisten Deputi Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menyatakan, telepon dari nomor asing yang mengaku dari BPJS adalah penipuan.

"Hati-hati penipuan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/1/2024).

Rizzky menjelaskan, BPJS Kesehatan hanya akan menelepon pemilik akun BPJS melalui nomor call center resminya, yakni 165.

Jika ada telepon yang mengaku dari BPJS Kesehatan, tapi bukan dengan nomor tersebut, dapat dipastikan itu merupakan penipuan.

Menurutnya, para penipu dapat menelepon warga dengan dalih meminta uang, menawarkan bantuan tunai, meminta data, menawarkan rekrutmen berbayar, dan sebagainya.

Baca juga: 8 Penyakit Mata yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024, Apa Saja?

Rizzky menuturkan, call center BPJS Kesehatan memang bisa menghubungi atau menelepon peserta. Namun, ini hanya dilakukan apabila ada kepentingan yang perlu tindak lanjut dari peserta.

"(Untuk membedakan dengan panggilan dari penipu yang mengatasnamakan BPJS) sudah tentu (dengan memerika) nomor panggilan yang tertera di handphone adalah 165, apa pun itu tindak lanjutnya," terang Rizzky.

Jika pengguna mendapatkan panggilan dari orang yang mengaku BPJS Kesehatan, dia mengimbau untuk memastikan kembali tujuan atau laporan panggilan tersebut.

"Bisa telepon care center 165 kembali untuk memastikan petugas care center 165 atau mendatangi kantor BPJS Kesehatan terdekat," tambahnya.

Baca juga: Cara Cek Status Kepesertaan BPJS Kesehatan dengan NIK

Modus penipuan BPJS

Sementara itu, ada beberapa modus penipuan yang mengatasnamakan sebagai BPJS Kesehatan. Berikut rinciannya.

1. Kartu JKN diberhentikan

Diberitakan Kompas.com (26/7/2023), BPJS Kesehatan memastikan panggilan telepon yang menginformasikan kartu kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan diberhentikan adalah hal yang tidak benar.

BPJS Kesehatan tidak akan menonaktifkan kartu kepesertaan JKN secara sepihak dan tanpa alasan yang jelas.

2. Kartu BPJS Kesehatan melebihi batas pemakaian

Penipuan berkedok BPJS Kesehatan juga dapat berupa telepon yang mengatakan kartu kepesertaan telah melebihi batas pemakaian obat-obatan.

Orang yang menerima telepon dari nomor tadi dapat diminta untuk menyebutkan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Kenyataannya, BPJS Kesehatan tidak akan meminta peserta untuk menyebutkan NIK tanpa alasan pasti.

Baca juga: Ada Potensi Defisit Keuangan 2024, Akankah Iuran BPJS Kesehatan Naik?

3. Bantuan sosial untuk peserta

Penipuan lain yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan yakni telepon yang menyatakan seseorang berhak menerima bantuan sosial sebesar Rp 25 juta, Rp 50 juta, bahkan Rp 200 juta.

BPJS Kesehatan menegaskan, tidak ada program bantuan dana bagi peserta atau masyarakat umum. 

4. Rekrutmen kepegawaian BPJS Kesehatan

Modus penipuan dilakukan dengan menawarkan rekrutmen kepegawaian BPJS Kesehatan berbayar.

Penipuan ini dilakukan dengan meminta peserta membeli tiket pesawat di agen tertentu dengan janji akan diganti.

Baca juga: Benarkah BPJS Kesehatan PBI Bisa Nonaktif Sendiri bila Tidak Digunakan?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi