Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Serangan Jantung Banyak Terjadi pada Hari Senin

Baca di App
Lihat Foto
Pexels
Ilustrasi serangan jantung
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Sebuah konferensi tahunan dari British Cardiovaskular Society menemukan bahwa bentuk serangan jantung yang mematikan paling banyak terjadi pada hari Senin.

Dalam konferensi itu, disebutkan bahwa kejadian ST Elevasi Miokardial Infark (STEMI) yang dialami oleh 10.000 pasien di rumah sakit Republik Irlandia dan Irlandia Utara, lebih banyak terjadi pada hari Senin. 

Sayangnya, temuan-temuan tersebut dipresentasikan pada konferensi sebelum dipublikasikan, sehingga sebagian besar rinciannya tidak tersedia.

Pemimpin studi dari Belfast Health and Social Care Trust, Jack Laffan mengatakan, penelitian itu menemukan korelasi statistik yang kuat antara awal minggu kerja dan kejadian serangan jantung.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Penyebabnya kemungkinan besar bersifat multifaktorial atau terjadi sebagai akibat dari banyak faktor,” kata Laffan, dikutip dari IFL Science.

Baca juga: Serangan Jantung Bisa Terjadi Saat Tidur, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Akan tetapi, berdasarkan penelitian sebelumnya, jam sirkadian juga bisa menjadi penyebabnya.

Sebagai informasi, irama sirkadian merupakan irama kehidupan yang merupakan proses internal di dalam tubuh untuk mengatur waktu bangun-tidur selama 24 jam.

Singkatnya, irama sirkadian dapat diibaratkan seperti jam biologis tubuh yang mengatur proses kapan tubuh tertidur dan terbangun.


Baca juga: Viral, Video Pemuda 20 Tahun Terkena Serangan Jantung karena Sering Makan Mi Instan, Ini Kata Dokter

Korelasi monday blues dan serangan jantung

Monday blues adalah kondisi ketika seseorang merasakan perasaan sedih atau cemas pada awal pekan, yaitu di hari Senin.

Dilansir dari Medical News Today, kondisi ini bukan merupakan bagian dari gangguan psikologis.

Meskipun demikian, banyak orang yang menggambarkan sebagai perasaan ketakutan untuk bekerja di awal minggu.

Sebagaimana dicatat oleh Laffan, ia memperkirakan adanya efek monday blues meskipun penyebab ini masih belum pasti.

Jika yang menjadi masalah hanyalah stres terkait pekerjaan, hari kerja lainnya juga sama berbahayanya.

Baca juga: Benarkah Tes Sederhana Menggunakan Tangan Bisa Deteksi Gagal Jantung?

 

Laffan menuturkan, ada kemungkinan bahwa fenomena ini berkaitan dengan peningkatan serangan jantung yang tercatat ketika waktu musim panas tiba setiap tahunnya.

Di negara empat musim, di akhir hari libur, tubuh akan terasa berpindah ke zona waktu yang berbeda.

Tubuh seolah-olah memproses perasaan yang berbeda ketika berada di akhir minggu yang menuju ke awal minggu.

Akibatnya, perasaan ini akan menyebabkan seseorang terdampak secara psikologis, seolah-olah minggu depan akan menjadi minggu yang besar dan berat.

Selain itu, banyak orang di dunia tidak menyukai hari Senin karena dinilai sebagai awal minggu yang buruk dan penuh kesulitan.

Baca juga: Nyeri Menstruasi Terasa seperti Serangan Jantung, Ahli: Jauh Lebih Menyakitkan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi