Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Petugas SPBU Tak Isi BBM Sesuai dengan yang Dibayarkan Konsumen, Ini Penjelasan Pertamina

Baca di App
Lihat Foto
X
Tangkapan layar video konsumen cekcok dengan petugas SPBU karena jumlah bbm yang diisi tak sama dengan yang dibayarkan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan seorang konsumen sedang cekcok dengan pegawai di SPBU, viral di media sosial.

Video viral tersebut dimuat di akun media sosial X (Twitter) @kegblgnunfaedh pada Senin (29/1/2024).

Dalam video yang beredar, konsumen yang merupakan pengunggah tampak protes lantaran bahan bakar minyak (BBM) yang diisikan ke dalam tangki mobilnya tidak sama dengan nominal uang yang ia bayarkan.

Pengunggah mengaku mengisi BBM sebesar Rp 350.000, namun petugas SPBU hanya mengisinya dengan nominal Rp 348.700.

"Seorang konsumen ini tak terima karena isi BBM tak sesuai harga yg di bayar dan angka tertara di meteran, tuai pro dan kontra," tulis unggahan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Video Toilet SPBU Disebut seperti di Hotel, Ini Kata Pertamina


Tuai pro dan kontra warganet

Beberapa warganet mengatakan bahwa nominal tersebut hanya memiliki selisih tak banyak dan menganggap pengunggah berlebihan.

Namun beberapa lainnya mengatakan bahwa tindakan protes yang dilakukan pengunggah adalah hal yang benar.

"Udah rahasia umum bjir, waktu itu mantan karyawan pom pernah bikin thread nya, udah lama, eh skrng ketauan lagi yuk bisa klarifikasi nya, gini beut mau beli rumah," tulis akun @Nnttawind.

"Jangan lihat nominalnya tapi lihat permasalahannya, emang kelihatan kecil tapi kalo dibiarin lama-lama bisa gede juga akhirnya. seharusnya kita berterima kasih sih sama bapaknya udah mau speak-up soalnya ngelakuin hal itu pasti musti nyingkirin rasa malu," kata @Axandriyan.

"Ini yg bilang cuma 2rb, ya lu bayangin tu spbu tiap hari ada 100 pelanggan terus tiap orang di tilep 2rb, apa ga makin makmur. cuma ya ini videonya kepotong sama penjelasan pegawainya, gada video nya lagi kah?" tulis @lesmbaran.

Hingga Selasa (30/1/2024) siang, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 3 juta kali dan dikomentari lebih dari 1,1 juta warganet di media sosial X.

Lantas, bagaimana tanggapan Pertamina terkait dengan video viral tersebut?

Baca juga: Viral, Video Ajakan Isi BBM di SPBU dengan Speed Satu agar Tidak Dicurangi, Ini Kata Pertamina

Penjelasan Pertamina

Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan membenarkan adanya insiden dalam unggahan yang beredar di media sosial tersebut.

Ia mengatakan, video viral tersebut terjadi di SPBU 24.373.84 Kabupaten Merangin, Jambi, pada Sabtu (27/1/2024).

Tjahyo mengatakan, cekcok bermula ketika konsumen membeli BBM sebesar Rp 350 ribu. Akan tetapi nozzle berhenti di angka Rp 348.700.

"Nozzle berhenti di Rp 348.700 karena tangki sudah penuh dan karena operator tidak konsentrasi karena sambil menghitung uang, maka langsung dicabut (nozzle) dan tidak diselesaikan karena dipikir sudah penuh, sudah pas Rp 350.000," ungkap dia.

Baca juga: Penjelasan Pertamina soal Sepeda Motor yang Terbakar di SPBU Bekasi, Dipicu Kebocoran Tangki

SPBU diberi surat peringatan

Terkait adanya pengaduan konsumen tersebut, pihaknya telah memberikan surat peringatan kepada SPBU 24.373.84 dan kepada pegawai yang bersangkutan.

"Kami siap bersinergi dengan berbagai pihak demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ungkap Tjahyo.

Tjahyo mengatakan bahwa saat ini pihak SPBU telah menyelesaikan permasalahan dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada konsumen.

Tak hanya itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat apabila menemukan indikasi kecurangan yang dilakukan petugas SPBU, masyarakat dapat melakukan pengaduan.

"Jika menemukan indikasi kecurangan masyarakat dapat segera melaporkan kepada aparat penegak hukum, atau melalui Pertamina Call Center (PCC) 135," pungkasnya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi