KOMPAS.com- Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai nelayan, mengalami kecelakaan saat berlayar di perairan Pulau Jeju, Korea Selatan, Sabtu (27/1/2024) sekitar pukul 21.50 waktu setempat.
Pria berusia sekitar 21 tahun itu tenggelam ketika menangkap ikan di laut sejauh 18,5 km tenggara Pyoseon-myeon, Seogwipo-si, Pulau Jeju, Korea Selatan.
Diberitakan media lokal SBS News, kapal tersebut ditumpangi oleh kapten kapal warga negara Korea Selatan bernama Oh (60) dan dua WNI berusia 20-an yang menjadi anak buah kapal.
Satu pelaut Indonesia berhasil diselamatkan oleh kapal yang berlayar di dekatnya, sementara satu WNI dan kapten kapal tersebut masih hilang hingga hari ini.
Baca juga: 4 WNI Berkomplot Curi Uang Rp 137 Juta Milik Turis Jepang di Thailand
Kronologi kecelakaan
Dikutip dari Jeju Sori, penjaga Pantai Seogwipo menerima laporan sebuah kapal pengangkut ikan tenggelam di perairan pantai tersebut pada Sabtu (27/1/2024) pukul 21.52 waktu setempat. Laporan didapat dari Pusat Kontrol Lalu Lintas Maritim Jeju.
Penjaga Pantai menduga kapal tenggelam setelah diterjang gelombang besar setelah kembali dari memancing ikan. Gelombang besar membuat air masuk ke bagian mesin mengakibatkan kapal terbalik dan tenggelam.
Saat Penjaga Pantai tiba di lokasi kejadian, kapal nelayan tersebut sudah tenggelam dan lambung kapal tidak terlihat lagi.
Dilansir dari Headline Jeju, kecepatan angin di wilayah laut saat hari kecelakaan diketahui bertiup delapan hingga 12 meter per detik dengan tinggi gelombang satu hingga dua meter.
Total ada tiga orang yang berada di kapal, termasuk seorang kapten kapal warga negara Korea Selatan dan dua nelayan asal Indonesia. Kapten kapal dan satu awak masih dinyatakan hilang.
Nelayan B (23) yang berkewarganegaraan Indonesia ditemukan pukul 22.42 waktu setempat dalam keadaan terapung di laut tanpa jaket pelampung. Beruntung, dia segera diselamatkan oleh kapal nelayan terdekat.
Nelayan ini mengalami hipotermia dan segera dibawa ke rumah sakit oleh penjaga pantai. Saat ini, dia telah dipulangkan usai mendapat perawatan di rumah sakit.
Penjaga pantai masih melakukan pencarian dan sedang menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.
Baca juga: Heroik, WNI di Korea Selatan Selamatkan Wanita yang Terjatuh ke Laut
Pencarian besar-besaran dikerahkan
Penjaga pantai melakukan pencarian selama siang dan malam menggunakan drone bawah air serta kapal patroli milik penjaga pantai, Angkatan Laut, dan pemerintah.
Tim juga mengerahkan pesawat milik penjaga pantai dan Angkatan Udara, dan sonar bawah air. Namun, belum ada hasil yang didapatkan.
Pada Selasa (30/1/2024) atau pencarian hari keempat, penjaga pantai berencana mengerahkan 21 kapal dan 4 pesawat untuk melakukan pencarian intensif di lokasi dugaan kecelakaan.
Dilansir dari Issue Jeju, tim penyelamatan yang terdiri dari pejabat pemerintah, pemadam kebakaran, dan asosisasi nelayan juga dikerahkan ke lokasi kecelakaan. Sekitar 150 orang akan melakukan pencarian di sepanjang wilayah pesisir Seongsan hingga Namwon.
Pemerintah Pulau Jeju berencana menjelaskan situasi penanganan kecelakaan kepada keluarga kapten yang hilang serta menginformasikan awak kapal yang hilang ke Kedutaan Besar Indonesia di Korea Selatan.
Mereka juga secara aktif memberikan dukungan yang diperlukan setelah keluarga para korban berhasil dihubungi.
Sementara itu, Gubernur Pulau Jeju Oh Young-hoon yang sedang dalam perjalanan bisnis ke Jepang telah mendapatkan laporan terkait situasi kecelakaan kapal nelayan yang terbalik di Pantai Seogwipo.
“Tolong lakukan yang terbaik untuk mencari orang (yang) hilang,” perintah dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.