Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Indonesia Berpotensi Alami Hujan Ringan-Lebat Awal Februari 2024

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/kulkann
Simak wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat, rob, dan gelombang tinggi pada 1-4 Februari 2024.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, Indonesia berpotensi dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada awal Februari 2024.

BMKG menyampaikan informasi tersebut melalui akun Instagram resminya @Infobmkg pada Senin (29/1/2024).

BMKG menjelaskan, prakiraan mengenai hujan ringan-lebat pada awal Februari 2024 didasarkan pada analisis dan pemantauan data.

Hujan dengan intensitas tinggi terjadi di beberapa wilayah, seperti Banten (118 mm), Bali (73.9 mm), Nusa Tenggara Timur (70.0 mm), DKI Jakarta (62 mm), dan DI Yogyakarta (56.4 mm).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: BMKG Sebut El Nino Berlanjut hingga 2024, Akankah Suhu Indonesia Lebih Panas?

Penyebab hujan ringan-lebat awal Februari 2024

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, Indonesia berpotensi dilanda hujan ringan-lebat pada awal Februari 2024 karena dipengaruhi oleh aktivitas Monsun Asia yang disertai potensi seruakan dingin.

Monsun Asia adalah angin yang bertiup pada Oktober-April di Indonesia saat Matahari berada di belahan Bumi Selatan.

"Sehingga berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator," ujar Guswanto kepada Kompas.com, Selasa (30/1/2024).

Ia menambahkan, masih aktifnya gelombang Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah juga memicu pembentukan awan hujan.

Gelombang Rossby dan Kelvin adalah gelombang gravitasi yang mencakup seluruh permukaan Bumitetapi hanya ada di sekitar ekuator.

Faktor lain yang berkontribusi pada terjadinya hujan ringan-lebat di Indonesia adalah terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di selatan ekuator.

Guswanto menjelaskan, fenomena tersebut terjadi sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia.

Sementara itu, El Nino yang menyebabkan awal musim hujan 2023 di Indonesia mundur, disebut Guswanto tidak membawa dampak yang signifikan.

El Nino adalah fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air di Samudera Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya.

Baca juga: BMKG Sebut Indonesia Dilanda El Nino dan Monsun Asia Saat Musim Hujan 2024, Apa Dampaknya?

Wilayah yang berpotensi dilanda hujan awal Februari 2024

Guswanto membeberkan beberapa wilayah di Indonesia yang berpotensi dilanda hujan dengan intensitas sedang-lebat pada 1-4 Februari 2024.

Simak daftarnya berikut ini:

1 Februari 2024:
  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Kep. Riau
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Kep. Bangka Belitung
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • DKI Jakarta
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Utara
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Papua Barat
  • Papua.

Baca juga: Siklon Tropis Anggrek Terdeteksi di Sekitar Indonesia, Berlangsung sampai Kapan?

2-4 Februari 2024:
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Kep. Riau
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Kep. Bangka Belitung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Papua Barat
  • Papua.

Baca juga: Akankah Cuaca Januari 2024 Lebih Panas dari Desember 2023? Berikut Penjelasan BMKG

Imbauan BMKG

Terkait potensi hujan ringan-lebat pada awal Februari 2024, Guswanto mengatakan, masyarakat dan instansi terkait diminta agar tetap waspada terhadap potensi hujan yang disertai kilat atau petir dan angin kencang.

BMKG juga mengimbau agar masyarakat di daerah bertopografi curam atau tebing rawan longsor dan banjir, waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang.

"Selalu mengikuti update Informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca secara real-time hingga level kecamatan melalui apps @InfoBMKG dan bmkg.go.id," jelas Guswanto.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi