KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan kereta rel listrik (KRL) rute Tanah Abang-Rangkasbitung terhenti gara-gara kawat spring bed nyangkut, viral di media sosial.
Video viral tersebut beredar di media sosial, dan salah satu akun yang turut mengunggahnya di X (Twitter) adalah @tanyakanrl pada Selasa (30/1/2024) malam.
"Krl rangkasbitung line gangguan gara gara ada per springbed nyangkut di roda. Yang buang ke rel ada masalah apa sih tanyarl," tulis pengunggah.
Hingga Rabu (31/1/2024) pagi, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 722.300 kali dan mendapatkan lebih dari 290 komentar dari warganet.
Baca juga: Ada Aturan Tidak Boleh Berisik di KRL tapi Suara Iklan Dinilai Mengganggu, Ini Kata KCI
Penjelasan KCI
External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter, Leza Arlan membenarkan kejadian yang ada dalam unggahan video yang beredar di media sosial tersebut.
"KAI Commuter memohon maaf atas terjadinya kendala operasional perjalanan Commuter Line Nomor 1772 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung pada Selasa (30/1/2024), pukul 18.17 WIB di Stasiun Pondok Ranji," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (31/1/2024).
Ia menambahkan, insiden tersebut terjadi imbas dari benda asing berupa kawat spring bed yang menyangkut di bawah rangkaian kereta dan berdampak pada perjalanan Commuter Line Nomor 1772.
"Saat ini petugas terkait sudah berada di lokasi untuk melepaskan kawat spring bed yang menyangkut tersebut dan melakukan pemeriksaan pada rangkaian untuk keselamatan dan keamanan perjalanan commuter line pada lintas tersebut," ungkapnya.
Baca juga: Jadwal Terbaru KRL Yogyakarta-Solo 2024, Ada 24 Perjalanan Sehari
Perjalanan kereta yang sempat terdampak
Leza mengungkapkan, akibat kendala tersebut, KAI Commuter sempat melakukan rekayasa pola operasi untuk perjalanan Commuter Line, di antaranya :
- Commuter Line Nomor 1778 di Stasiun Kebayoran berjalan pada jalur kiri Kebayoran-Pondok Ranji, berangkat pukul 19.04 WIB.
- Commuter Line Nomor 1780 di Stasiun Kebayoran berjalan pada jalur kiri Kebayoran-Pondok Ranji, berangkat pukul 19.24 WIB.
- Commuter Line Nomor 1793 (Tiga Raksa-Tanah Abang) perjalanan hanya sampai Stasiun Serpong.
- Commuter Line Nomor 1789 (Parung Panjang-Tanah Abang) perjalanan hanya sampai Stasiun Sudimara.
- Commuter Line Nomor 1790 (Tanah Abang-Rangkasbitung) perjalanan hanya relasi Sudimara-Rangkasbitung.
- Commuter Line Nomor 1794 (Tanah Abang-Serpong) perjalanan dibatalkan.
- Commuter Line Nomor 1799 (Parung Panjang-Tanah Abang) perjalanan dibatalkan.
- Commuter Line Nomor 1800 (Tanah Abang-Parung Panjang) perjalanan dibatalkan.
Sedangkan commuter line lainnya yang terdampak antara lain:
- Commuter Line Nomor 1776 di jalur I Stasiun Kebayoran.
- Commuter Line Nomor 1778 di jalur III Stasiun Kebayoran, mengalami keterlambatan 34 menit.
- Commuter Line Nomor 1780 di jalur I Stasiun Palmerah, mengalami keterlambatan 25 menit.
- Commuter Line Nomor 1785 di Stasiun Palmerah, keterlambatan 19 menit.
- Commuter Line Nomor 1782 di jalur VI Stasiun Tanah Abang, mengalami keterlambatan 18 menit.
- Commuter Line Nomor 1784 di jalur VI Stasiun Tanah Abang, mengalami keterlambatan 31 menit.
Namun demikian, Leza mengatakan bahwa perjalanan commuter line saat ini sudah berangsur normal dan sudah mulai bergerak pada Selasa (30/1/2024) pukul 20.56 WIB.
Baca juga: Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo PP, Berlaku Per 4 Januari 2024
Pelaku dapat dikenakan denda
Leza mengungkapkan, pihaknya sangat menyayangkan atas kejadian tersebut.
Sebab, berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, dinyatakan bahwa setiap orang dilarang berada di ruang manfaat jalur kereta api, menyeret, menggerakkan, meletakkan, atau memindahkan barang di atas rel atau melintasi jalur kereta api, ataupun menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain, selain untuk angkutan kereta api.
"Sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2007, pelanggaran atas hal tersebut juga bisa kena denda sebesar Rp 15 juta," ungkap Leza.
Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat, khususnya yang berada di sepanjang jalur rel untuk menjaga bersama-sama keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api, khususnya perjalanan Commuter Line.
Selain itu, KAI Commuter juga mengimbau pengguna commuter line untuk selalu mematuhi aturan dan arahan petugas di lapangan dan tidak memaksakan naik jika keadaan commuter line sudah padat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.