KOMPAS.com - Petai adalah tanaman asli dari negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Laos.
Tanaman ini memiliki biji yang berwarna hijau muda dan bisa langsung dikonsumsi, baik mentah maupun dimasak.
Ada banyak nutrisi yang terkandung dalam tanaman dengan nama latin Parkia speciosa ini, seperti serat, zat besi, kalium, dan triptofan.
Diketahui, triptofan adalah asam amino yang dapat membantu meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur.
Makanan yang kerap dijadikan lalapan ini bermanfaat bagi kesehatan, di antaranya menurunkan tekanan darah dan gula darah.
Lantas, apa saja manfaat makan petai?
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 6 Manfaat Mengonsumsi Biji Pepaya dan Efek Sampingnya
Manfaat petai untuk kesehatan
Dilansir dari Health Benefits Times, petai menawarkan banyak nutrisi jika dikonsumsi. Berikut kandungan nutrisi dalam 100 gram petai:
- Kalori: 124 kcal per cup
- Zat besi: 42,5 persen
- Vitamin C: 36,33 persen
- Protein: 20 persen
- Vitamin B2: 15,38 persen
- Karbohidrat: 13 persen.
Kendati demikian, beberapa orang memilih untuk menghindari makan petai karena menimbulkan bau tidak sedap usai mengonsumsinya.
Padahal, petai memiliki sederet manfaat bagi tubuh. Berikut manfaat makan petai untuk kesehatan:
Baca juga: 5 Manfaat Rebung untuk Kesehatan, Kandungan, dan Cara Memasak Agar Sehat
1. Menurunkan tekanan darahPetai kaya akan potasium, tetapi rendah garam. Kandungan ini membuat petai bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) bahkan menyatakan konsumsi petai diperbolehkan karena bisa mencegah tekanan darah dan stroke.
Dikutip dari National Library of Medicine, ekstrak biji petai memiliki kandungan total polifenol, pitosterol, dan flavonoid yang tinggi.
Ini menunjukkan aktivitas antioksidan yang baik untuk mencegah hipertensi.
2. Mencegah depresiSebuah penilitian menunjukkan bahwa mengonsumsi petai berdampak positif bagi tingkat depresi.
Penelitian itu dilakukan pada mereka yang mengalami gangguan depresi.
Manfaat petai dalam mencegah depresi terjadi karena kandungan triptofan, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin.
Kandungan tersebut membuat Anda rileks dan meningkatkan suasana hati.
Baca juga: Resep Sambal Goreng Udang Petai, Lauk Praktis untuk Bekal ke Kantor
3. Menurunkan gula darahGula darah berlebih dalam tubuh meningkatkan risiko penyakit diabetes melitus.
Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kekurangan insulin dalam tubuh, insulin tidak berfungsi dengan efektif, atau keduanya.
Penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa tikus yang mengonsumsi ekstrak biji petai mengalami penurunan kadar gula darah rata-rata sebesar 85,48±5,32 mg/dl.
Penelitian tersebut dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi dan Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, dengan melibatkan 42 ekor tikus yang diberi ekstrak biji petai 400 mg/kgBB.
Kadar gula darah diukur dengan metode kolorimetri menggunakan spektrofotometer mikro vitalab.
4. Menurunkan kolesterolSterol dalam tanaman petai telah terbukti secara signifikan menurunkan kadar kolesterol LDL. Hal ini membantu mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung.
Baca juga: Resep Nasi Bakar Kunyit dengan Aroma Petai
5. Nyeri di ulu hatiManfaat makan petai lainnya adalah meredakan hearthburn (dada terasa panas) yang ditandai dengan nyeri ulu hati.
Manfaat ini diperoleh dari efek antasida alami di dalam tubuh yang usai mengonsumsi petai.
6. Mencegah anemiaKandungan zat besi di dalam petai bermanfaat untuk mencegah anemia atau kekurangan darah.
Pasalnya, zat besi bermanfaat untuk mendorong produksi hemoglobin dalam darah lebih banyak sehingga mencegah anemia.
7. Meningkatkan daya ingatBeberapa penelitian menyimpulkan, konsumsi petai akan meningkatkan fokus dan konsentrasi, karena kandungan kalium yang tinggi di dalam petai.
Meski memiliki sederet manfaat bagi tubuh, makan petai terlalu banyak bagi tubuh memiliki efek samping yang buruk, salah satunya sulit buang air kecil.
Efek samping itu disebabkan karena kandungan asam jengkolat di dalam petai. Kandungan asam jengkolat berpotensi membentuk kristal batu oksalat atau batu ginjal.
Baca juga: Resep Tumis Tahu Daun Melinjo, Bisa Pakai Petai
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.