KOMPAS.com - Studi yang dipublikasikan lewat Jurnal Nature Communications pada 2023 menunjukkan, makan larut malam atau setelah jam 9 malam berpotensi memicu stroke.
Para peneliti dari Universitas Sorbonne Paris Nord mensurvei lebih dari 103.389 orang di Perancis dalam studi ini. Orang-orang tersebut diminta menuliskan jadwal sarapan dan makan malam selama tujuh tahun dalam 15 buku harian.
Hasilnya, para peneliti berhasil mengidentifikasi 2.000 kasus penyakit kardiovaskular di antara para partisipan yang ikut penelitian ini.
Penyakit kardiovascular seperti stroke dan stroke ringan itu terjadi karena para partisipan penelitian makan di atas jam 9 malam.
Baca juga: Studi: Serangan Jantung Banyak Terjadi pada Hari Senin
Hasil penelitian
Penelitian tersebut menunjukkan orang yang rutin makan malam setelah jam 9 malam lebih berisiko menderita stroke atau stroke ringan sebesar 28 persen dibandingkan mereka yang makan sebelum jam 8 malam.
Diberitakan Men's Journal, orang yang makan setelah jam 9 malam namun tidak memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah jantung koroner seperti serangan jantung dan angina.
Setiap orang yang menunda makan malam selama satu jam maka risiko terkena stroke atau stroke ringan meningkat sebesar delapan persen.
Sebaliknya, laki-laki yang menunda sarapan setiap satu jam potensi terkena penyakit kardiovaskular naik 11 persen. Sementara perempuan potensinya hanya meningkat enam persen.
Penelitian tersebut juga menunjukkan puasa semalaman ternyata bermanfaat bagi kesehatan seseorang. Puasa di malam hari setiap satu jam dapat menurunkan tujuh persen risiko stroke atau stroke ringan.
Baca juga: Studi: Minum Teh Bermanfaat untuk Cegah Penuaan Dini
Penyebab risiko stroke meningkat
Dikutip dari situs Diabetes.co.uk, penelitian tadi menunjukkan pola makan alami selaras dengan waktu makan sebelum makan di malam hari.
Makanan yang dimakan sebelumnya berpotensi menimbulkan gula darah dan tekanan darah pada pencernaan.
Peningkatan tekanan darah pada malam hari dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada pembuluh darah.
Jika dibiarkan, berpotensi menyebabkan pembekuan darah yang menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Di sisi lain, puasa semalaman justru menurunkan risiko stroke. Hasil ini terjadi karena orang tersebut makan malam lebih awal dan berpuasa lebih lama sebelum sarapan pada waktu normal.
Penelitian lebih lanjut tetap diperlukan terkait temuan ini. Namun, waktu makan mungkin tidak memberi dampak sebesar pengaruh pola makan yang tidak sehat terhadap kesehatan.
Baca juga: Studi Baru: Minuman Energi Picu ADHD, Kecemasan, dan Depresi pada Anak-anak
Orang berisiko stroke karena telat makan
- Orang yang berusia lebih muda
- Pelajar
- Pengangguran
- Orang lajang
- Orang tanpa riwayat penyakit kardiovaskular dalam keluarga
- Perokok tetap
- Orang dengan tingkat aktivitas fisik lebih tinggi
- Orang dengan tingkat pendidikan lebih tinggi
- Orang dengan pendapatan bulanan lebih rendah.
Data juga menunjukkan perempuan lebih mungkin terkena dampak dari jam makan terlambat dibandingkan laki-laki. Namun, studi ini diikuti lebih banyak partisipa perempuan.
Meski begitu, kesehatan laki-laki cenderung lebih tergantung pada aktivitas di pagi hari. Semakin lama mereka telat sarapan, semakin tinggi risiko penyakit jantung koroner yang dialami.
Dilansir dari Body and Soul, orang yang makan lebih malam juga berisiko memiliki konsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang makan lebih awal.
Ini karena mereka lebih banyak pesta minuman keras, tidur lebih larut malam, dan lebih sering berganti-ganti waktu makan dalam seminggu.
Baca juga: Studi Jelaskan Alasan Laki-laki Lebih Baik dalam Membaca Peta Dibanding Perempuan
Kapan waktu malam ideal?
Sementara itu, dokter Dana Cohen mengatakan makan malam paling baik dilakukan antara jam 5 sore dan 7 malam. Jika makan terlambat, sebaiknya lebih sedikit makanan yang dikonsumsi.
Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah waktu antara makan malam dan tidur. Saat terlambat makan malam, sebaiknya jangan langsung tidur usai makan.
Studi yang sama membuktikan, risiko penyakit kardiovaskular berpotensi lebih tinggi terjadi ketika jarak waktu antara jam makan malam dan jam tidur lebih pendek.
Sebaliknya, risiko penyakit tersebut makn berkurang ketika jarak waktu makan malam dan tidur lebih panjang.
Karena itu, sebaiknya makan makanan yang seimbang lebih awal di malam hari dan segera sarapan yang sehat setelah bangun tidur.
https://www.mensjournal.com/news/study-eating-late-dinner-significantly-increases-stroke-risk
https://www.diabetes.co.uk/2023/news/dec/how-late-dinners-may-raise-stroke-risk-by-28.html
https://www.bodyandsoul.com.au/nutrition/late-dinner-risk-of-stroke/news-story/cd9f3ccc307878d761523ec81a874124