Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Prabowo Janjikan AHY Posisi Strategis di Pilpres 2019 dan 2024...

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan Layar Kompas TV
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politiknya di Bandung, Jawa Barat, Jumat (12/1/2023).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto berjanji akan memberikan tugas penting dan strategis kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Tugas tersebut akan diberikan kepada AHY apabila Prabowo terpilih menjadi presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Jika Prabowo dan Gibran diberi mandat (menjadi presiden dan wakil presiden 2024-2029), AHY akan saya beri tugas yang sangat penting dan strategis," ujarnya di Stadion Gajayana, Kota Malang, Jawa Timur dikutip dari Kompas.com, Kamis (1/2/2024).

Prabowo juga memberikan apresiasi kepada Partai Demokrat yang memberikan perhatian kepada dirinya saat berkampanye di Malang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak ketinggalan, Prabowo melemparkan pujian atas peran Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika menjabat sebagai Presiden ke-6 RI.

"Pak SBY putra terbaik Indonesia, beliau memberikan yang terbaik. Keberhasilan-keberhasilan dalam keadaan sulit, tsunami di Aceh, sangat penting beliau membawa perdamaian di tanah Aceh, menyelesaikan konflik belasan tahun yang tidak selesai," ungkapnya.

Baca juga: Prabowo Janji Beri Posisi Strategis ke AHY jika Menang Pilpres 2024

Prabowo pernah janjikan AHY posisi menteri

Janji yang disampaikan Prabowo kepada AHY saat berkampanye di Malang pernah dilakukan capres nomor urut 2 ini ketika berkontestasi dalam Pilpres 2019.

Pada saat itu, Prabowo secara langsung memperkenalkan AHY sebagai calon menteri jika dirinya memenangi pilpres melawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

AHY diperkenalkan sebagai calon menteri ketika Prabowo berkampanye di
lapangan Sidolig, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019).

Awalnya, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mengatakan, ia harus memperkenalkan calon-calon menterinya.

Baca juga: Jokowi dan Prabowo Makin Lengket, Pengamat: Kejar Target Pilpres Satu Putaran

Tujuannya, supaya masyarakat Indonesia tidak salah pilih atau yang ia sebut seperti "membeli kucing dalam karung".

"Itu orang orang yang akan duduk di kabinet saya. Jadi buat apa sembunyi-sembunyi kalian mau beli kucing dalam karung," kata Prabowo dikutip dari Kompas.com, Kamis.

Ia kemudian memanggil beberapa tokoh untuk diperkenalkan di hadapan masyarakat di Jawa Barat.

Salah satunya adalah AHY yang pada saat itu masih menjabat sebagai Komandan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat.

"Saya tanya AHY pantas enggak jadi menteri? Pantas? Kenapa? Eh jangan karena ganteng saja ya, dia ganteng dan lulusan Harvard," kata Prabowo.

"Kalian tahu berapa orang Indonesia lulusan Harvard tiap tahun? Mungkin dua atau tiga orang," tambahnya.

Baca juga: Alasan Maruarar Sirait Dukung Prabowo-Gibran

Demokrat dapat jatah menteri jika Prabowo jadi presiden pada 2019?

Terkait pernyataan AHY adalah calon menteri, Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) 2019 Hashim Djojohadikusumo saat itu mengatakan, pembicaraan kursi menteri jika Prabowo-Sandiaga Uno terpilih menjadi presiden dan wakil presiden sudah dibahas.

Meski begitu, belum ada rincian berapa posisi menteri yang akan diberikan kepada Demokrat seandainya Prabowo terpilih menjadi presiden pada 2019 lalu.

Hashim juga mengatakan, posisi menteri yang akan diberikan kepada AHY pada 2019 lalu masih dipertimbangkan.

"Demokrat itu masih belum definitif. Iya salah satu yang dipertimbangkan. Tapi masih dipertimbangkan," katanya dikutip dari Kompas.com, Senin (1/4/2019).

Baca juga: Elektabilitas Prabowo-Gibran Tembus 50 Persen di 2 Survei, Apa Sebabnya?

(Sumber: Kompas.com/Kristian Erdianto, Fabian Januarius Kuwado | Editor: Krisiandi, Inggried Dwi Wedhaswary). 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi