Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Kronologi Penangkapan Bos Gangster Meksiko di Nganjuk | Ahok Mundur dari Komut Pertamina

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar
Salah satu populer kanal Tren adalah kronologi dan duduk perkara penangkapan bos gangster Meksiko di terminal Nganjuk, Jawa Timur.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Salah satu populer kanal Tren sepanjang Jumat (2/2/2024) hingga Sabtu (3/2/2024) pagi adalah kronologi penangkapan bos gangster Meksiko di Terminal Nganjuk, Jawa Timur.

Penangkapan ini didasari atas kasus penembakan dan perampokan yang terjadi di Bali beberapa waktu sebelumnya.

Selain itu, yang menjadi populer kanal Tren selanjutnya adalah alasan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mundur dari jabatan Komisaris Utama Pertamina pada Jumat.

Berikut selengkapnya:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Kronologi penangkapan gangster Meksiko di Nganjuk

Penangkapan bos gangster asal Meksiko, Sicairos Valdes Roberto, di Terminal Nganjuk, Jawa Timur pada Selasa (30/1/2024) sekitar pukul 15.00 WIB mencuri perhatian masyarakat.

Roberto sendiri adalah terduga pelaku penembakan dan perampokan terhadap warga negara Turkiye, Turan Mehmet (30), di Bali.

Roberto ditangkap saat ia hendak melarikan diri ke wilayah Jawa Timur setelah sebelumnya melakukan penembakan di Bali.

Saat melakukan penembakan, Roberto dibantu tiga rekannya yang juga telah diamankan polisi.

Berikut kronologi lengkapnya:

Kronologi Penangkapan Bos Gangster Meksiko di Nganjuk Usai Merampok dan Membunuh WNA di Bali

2. Ahok mundur dari Komut Pertamina untuk dukung Ganjar-Mahfud

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Jumat (2/2/2024).

Pengunduran tersebut disampaikannya melalui surat memorandum yang ia tanda tangani dan ia unggah di akun media sosial X (Twitter) @basuki_btp.

Dalam memorandumnya, Ahok memerintahkan Sekretaris Dewan Komisaris supaya mengirimkan surat pengunduran diri dan laporan pertanggungjawaban sebagai Komisaris Utama PT Pertamina kepada Menteri BUMN dan ditembuskan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam unggahannya, Ahok menyatakan bahwa langkahnya ini demi untuk menegaskan dukungannya ke Ganjar-Mahfud.

Menegaskan Dukungan ke Ganjar, Ahok Mundur dari Jabatan Komisaris Utama Pertamina

3. Janji Prabowo ke AHY jika menang pilpres

Prabowo Subianto, calon presiden (capres) nomor urut 02 berjanji memberikan jabatan strategis kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) apabila ia terpilih menjadi presiden dalam Pilpres 2024.

Prabowo menyampaikan janjinya ini saat kampanye Partai Demokrat di Stadion Gajayana, Kota Malang, Jawa Timur pada Kamis (1/2/2024).

Kampanye tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio, Juru Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Khofifah Indar Parawansa, Ketua DPD Partai Demokrat Emil Dardak dan lainnya.

Prabowo Janji Beri Posisi Strategis ke AHY jika Menang Pilpres 2024

4. PKL wajib memiliki sertifikat halal mulai 17 Oktober 2024

Kementerian Agama mewajibkan pedagang makanan dan minuman termasuk pedagang kaki lima (PKL) memiliki sertifikat halal.

Kewajiban pedagang makanan dan minuman memiliki sertifikat halal diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal Aturan tersebut dibuat berdasarkan Undang-undang Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH).

Muhammad Aqil Irham, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag mengungkapkan, pelaku usaha wajib mempunyai sertifikat halal pada masa penerapan pertama aturan ini yang berakhir 17 Oktober 2024.

PKL Wajib Punya Sertifikat Halal Mulai 17 Oktober 2024

5. UI, UGM, dan UII soroti Jokowi dan demokrasi di Indonesia

Sivitas akademika Universitas Indonesia (UI) menyampaikan deklarasi kebangsaan di Rotunda, UI, Depok, Jumat (2/2/2024).

Deklarasi kebangsaan yang dibacakan oleh Ketua Dewan Guru Besar UI, Prof. Harkristuti Harkrisnowo itu berisi tentang kritik mengenai situasi demokrasi Indonesia saat ini.

Sikap UI ini menyusul rasa keprihatinan serupa yang sebelumnya diungkapkan akademisi di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII).

UI, UGM, dan UII Ramai-ramai Soroti Jokowi dan Demokrasi di Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi