Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Kemenlu soal Korsel Tuduh Insinyur Indonesia Curi Data Jet Tempur KF-21

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Dispenau
Kelanjutan kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan terkait produksi pesawat jet tempur KF-21 Boramae mengalami kemajuan. Terbaru, penerbang tempur sekaligus penerbang uji dari TNI Angkatan Udara (AU), Kolonel Pnb Muhammad Mammoth Sugiyanto sukses uji perdana pesawat jet tempur KF-21 produksi nomor 4 di Pangkalan Udara Sacheon, Korea Selatan, Selasa (16/5/2023), waktu Korsel.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Korea Selatan (Korsel) menuduh warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai insinyur di negaranya mencuri data pesawat jet tempur KF-21.

Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korsel menyebutkan, insinyur Indonesia menyimpan data tentang pengembangan KF-21 dalam sebuah USB.

Korsel kemudian melakukan penyelidikan difokuskan pada data disimpan yang berisi teknologi strategis yang terkait dengan program pengembangan KF-21.

Insinyur Indonesia yang dituduh melakukan pencurian data KF-21 saat ini dilarang meninggalkan Negeri Ginseng.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Penyelidikan gabungan yang terdiri dari berbagai lembaga terkait, termasuk Badan Intelijen Nasional," ujar DAPA, dikutip dari kantor berita Yonhap.

"Saat ini sedang dilakukan untuk menyelidiki keadaan dugaan pencurian teknologi oleh pihak Indonesia," tambah media tersebut.

KF-21 adalah proyek kerja sama antara Indonesia dengan Korsel bernilai 8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 121,35 triliun.

Kedua negara bersepakat akan memproduksi 120 jet tempur untuk Korsel dan 48 jet tempur untuk Indonesia.

Baca juga: Jet Tempur F-35 Milik AS yang Hilang Sudah Ditemukan, Ini Lokasinya

Respons Kemenlu

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) buka suara soal Korsel yang menuduh insinyur Indonesia mencuri data KF-21.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul sudah berkomunikasi dengan Kemenlu Korsel.

KBRI juga menjalin komunikasi dengan institusi terkait di negara tersebut untuk mendalami kasus dugaan pencurian data KF-21 oleh insinyur Indonesia.

"KBRI Seoul juga telah berkomunikasi langsung dengan insinyur Indonesia itu dan memastikan bahwa dia saat ini tidak ditahan," kata Iqbal, dikutip dari Antara, Jumat (2/2/2024).

Iqbal menjelaskan, para teknisi Indonesia sudah terlibat dalam pengembangan KF-21 sejak 2016.

Mereka yang tergabung dengan proyek pengembangan jet tempur tersebut sudah memahami prosedur kerja serta aturan yang berlaku, menurut Iqbal.

"Proyek KF-21 adalah proyek strategis bagi Indonesia maupun Korea Selatan. Kedua negara akan mengelola berbagai masalah yang muncul dalam kerja sama ini sebaik mungkin," tandasnya.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat Jet Tempur Siluman F-35 Milik AS yang Hilang

Spesifikasi KF-21

Proyek KF-21 yang tengah diguncang isu pencurian data adalah jet tempur yang berisi 129 teknologi.

Dilansir dari Kompas.id, Jumat, ada empat teknologi kunci yang disematkan ke dalam KF-21.

Empat teknologi kunci tersebut adalah radar dan pengindera inframerah yang hanya diberikan Amerika Serikat kepada Korsel.

KF-21 memiliki tinggi 4,7 meter, bentang sayap 11,2 meter, berat kosong 11,8 ton, berat gross 17,2 ton, daya dorong 19,95 ton, dan mampu melesat dengan kecepatan maksimum 1.400 mil per jam.

Jet tempur tersebut mempunyai daya jelajah sejauh 1.550 mil laut atau sekitar 2.870,6 kilometer.

KF-21 digadang-gadang menjadi jet tempur versi lebih murah ketimbang jet tempur buatan AS, F-35 Lightning II.

KF-21 sudah menjalani uji terbang pada Juli 2022 dan hasilnya dinyatakan sukses.

Baca juga: Media Asing Sebut Indonesia Beli Jet Tempur F-15EX untuk Melawan China

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi