Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Orang Dekat Jokowi yang Mundur demi Dukung Ganjar, Terbaru Ahok

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Politikus PDI-P sekaligus mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (10/1/2024).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Satu per satu orang dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur dari jabatannya di pemerintahan maupun badan usaha milik negara (BUMN).

Mereka yang dulunya mendukung Jokowi memutuskan mundur untuk mengampanyekan capres dan cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Mundurnya beberapa orang tersebut terjadi ketika santer beredar kabar keberpihakan Jokowi ke calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Ungkap Alasan Ahok Mengundurkan Diri dari Komut Pertamina

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan orang dekat Jokowi yang mundur demi dukung Ganjar

Berdasarkan pantauan Kompas.com, ada beberapa tokoh yang memutuskan mundur untuk mendukung Ganjar pada 2023-2024.

1. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok

Ahok memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina mulai Jumat (2/2/2024).

Keputusan tersebut diumumkan Ahok melalui akun Instagram resminya @basukibtp pada Jumat.

Ahok menjelaskan, ia mundur dari Komut Pertamina demi mendukung dan ikut berkampanye untuk Ganjar-Mahfud.

"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," tulis Ahok dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat.

Ahok menyampaikan, sebenarnya niat mengundurkan diri dari jabatan Komut Pertamina sudah sejak lama dipikirkannya.

Tapi karena masih ada beberapa tugas yang harus diselesaikan, maka niat tersebut baru dapat dilakukan awal Februari 2024.

Perlu diketahui, Ahok pernah menjadi Wakil Gubernur ketika Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012-2017.

Jokowi-Ahok diusung oleh PDI-P dan Partai Gerindra. Ahok kemudian menggantikan Jokowi sebagai gubernur setelah mantan Wali Kota Solo ini terpilih sebagai presiden pada 2014.

Baca juga: Profil Tito Karnavian yang Ditunjuk Jokowi Jadi Plt Menko Polhukam Gantikan Mahfud MD

2. Mahfud MD

Mahfud MD juga memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator (Menko) Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam).

Jokowi resmi mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) yang mengesahkan berhentinya Mahfud dari Menko Polhukam pada Jumat.

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (31/1/2024), Mahfud menyampaikan surat pengunduran diri kepada Jokowi secara langsung.

Ia mengatakan, dirinya ingin berpamitan kepada Jokowi secara baik-baik karena pada 2019 sudah diangkat menjadi Menko Polhukam dengan penuh kehormatan dan kepercayaan.

"Saya dipercaya oleh beliau dengan sungguh-sungguh, dan saya percaya juga kepada beliau bahwa beliau menugaskan saya sehingga saya bekerja dengan hati-hati dan Insa Allah baik selama 4,5 tahun terakhir ini," ungkap Mahfud.

Perginya Mahfud dari Kabinet Indonesia Maju mengakhiri perjalanannya bersama Jokowi selama 4,5 tahun di pemerintahan sejak 2019.

Sebelum menjadi Menko Polhukam, Mahfud menjadi calon terkuat cawapres Jokowi pada Pilpres 2019.

Namun, namanya digantikan oleh Ma'ruf Amin di detik-detik terakhir jelang deklarasi cawapres Jokowi.

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (28/10/2023), Mahfud mengaku tidak sakit hati walau dirinya batal menjadi cawapres.

Baca juga: Media Asing Soroti Keputusan Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam

3. Abdee "Slank"

Abdi Negara alias Abdee "Slank" juga memutuskan mundur untuk mendukung Ganjar-Mahfud.

Mantan relawan pendukung Jokowi ini memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia setelah dua tahun menjabat.

"Saya mau disclaimer dulu, karena tadi banyak yang nanya, ini komisaris kok ada di sini," kata Abdee saat mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar-Mahfud di Jalan Potlot III, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, dikutip dari Kompas.com, Rabu (20/1/2024).

"Jadi biar tidak ada dusta di antara kita, dan untuk menghormati aturan yang ada, nilai-nilai etika, jadi per hari Jumat kemarin jam 5 sore saya sudah melayangkan surat pengunduran diri," tambahnya.

Abdee juga mengutarakan harapannya agar nantinya di pemerintahan Ganjar-Mahfud, praktik kolusi, korupsi, nepotisme (KKN) dapat dihilangkan.

Baca juga: Respons Jokowi dan Maruf Amin soal Mahfud MD Ingin Mundur sebagai Menko Polhukam

4. Andi Widjajanto

Andi Widjajanto menyatakan mundur sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Senin (16/10/2023).

Ia menjelaskan, dirinya mundur untuk menjaga netralitas karena sudah memutuskan bergabung dengan anggota Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

Andi diumumkan bergabung dengan TPN Ganjar-Mahfud pada Rabu (11/10/2023).

"Pagi tadi saya sudah pamitan di Lemhannas, mundur sebagai Gubernur Lemhannas. Langkah ini harus saya lakukan untuk menjaga netralitas Lemhannas," kata Andi dikutip dari Kompas.com, Senin.

Sebelum mundur, Andi termasuk sosok yang dekat dengan Jokowi. Ia pernah terlibat dalam pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014.

Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (14/10/2023), Andi sempat dipercaya menjadi deputi tim transisi yang mengawal pergantian kekuasaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Jokowi.

Ia kemudian diamanahi tugas sebagai Sekretaris Kabinet. Andi dilantik oleh Presiden Jokowi sekitar 10 hari setelah Kabinet Kerja dibentuk.

Baca juga: Menilik Sejarah Telkom dan Abdee “Slank” sebagai Komisaris

5. Jaleswari Pramodhawardani

Jaleswari Pramodhawardani memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP).

Keputusan tersebut diumumkan oleh Jaleswari Rabu (31/1/2024). Setelah mundur, Jaleswari langsung mengampanyekan Ganjar-Mahfud di Pangandaran, Jawa Barat.

"Saya baru satu hari pensiun dari KSP, kemarin mundur. Saya pamit mundur karena saya ingin fokus memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud," kata Jaleswari, dikutip dari Kompas.com, Jumat (2/2/2024).

Perlu diketahui bahwa Jaleswari pertama kali bergabung dengan KSP sejak 2014 ketika Jokowi masih berpasangan dengan JK.

Dulunya ia menjabat sebagai Staf Khusus Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Namun, pada 2015, Jaleswari menjabat Staf Khusus Kepala KS.

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (1/2/2024), ia kemudian dilantik sebagai Deputi V KSP Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM pada 2016.

Jaleswari tetap berada di Istana sampai kembali dilantik oleh Moeldoko menjadi Deputi V KSP pada 22 Juni 2020.

(Sumber: Kompas.com/Candra Nugraha, Dian Erika Nugraheny, Fika Nurul Ulya | Editor: David Oliver Purba, Dani Prabowo, Irfan Maullana).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi