KOMPAS.com - Beberapa kebiasaan yang biasa kita lakukan, terkadang tanpa disadari bisa merusak kebahagiaan.
Jika tubuh sering merasa lelah, suasana hati buruk, energi terkuras, dan tidak bersemangat, saatnya Kamu melihat kembali kebiasaan yang sehari-hari dilakukan.
Lalu, apa saja kebiasaan yang membuat orang kehilangan kebahagiaan? Simak penjelasannya lewat artikel berikut ini.
Baca juga: 3 Alasan Tingkat Kebahagiaan Remaja Korsel Rendah
Baca juga: Hari Kebahagiaan Sedunia
Kebiasaan perusak kebahagiaan yang jarang disadari
Disarikan dari beberapa sumber, berikut beberapa kebiasaan yang dapat membuat kita kehilangan kebahagiaan:
1. Terlalu terikat dengan masa laluDikutip dari Mens Answer, terjebak di masa lalu bisa membuat hidup tidak optimal. Hal ini disebabkan manusia selalu perlu beradaptasi dengan lingkungannya saat ini.
Terlebih, jika masa lalu yang diingat bersifat negatif, atau berpotensi memendam kebencian dan kemarahan.
Untuk mengatasinya, cobalah untuk berbicara dengan profesional kesehatan mental, atau cobalah untuk melakukan rekonsiliasi dengan orang menjadi bagian dari memori negatif ini.
Baca juga: Happy Crazy, Indeks Kebahagiaan Dunia, dan Digital Happiness
2. Kerap menghakimiSikap mudah menghakimi merupakan salah satu cerminan bagaimana seseorang menampilkan kemarahan batin.
Jika dijadikan sebagai kebiasaan, sikap judgmental ini lama-kelamaan akan menurunkan tingkat kebahagiaan diri sendiri.
Untuk mengurangi kebiasaan tidak baik ini, coba untuk ikut berbahagia jika seseorang sedang bergembira, bukan dengan iri atau memberikan penilaian negatif atas apa yang dirasakan orang lain.
Baca juga: Kemahiran Mengukur Kebahagiaan
3. Terlalu kompetitifSebagai individu, kita memang perlu mengasah jiwa kompetisi. Tapi, sikap kompetitif ini apabila berlebihan bisa menjadi obsesi emoh kalah.
Kebiasaan seperti ini lama akan berdampak buruk pada kebahagiaan, karena semua orang dianggap sebagai saingan.
Apabila mempunyai kebiasaan buruk ini, cobalah untuk belajar fokus pada tujuan pribadi atau diri sendiri.
Baca juga: Menikah atau Belum Menikah, Mana yang Lebih Bahagia? Ini Hasil Indeks Kebahagiaan BPS
4. Harus selalu sibukSelama ini sebagian orang beranggapan sibuk sebagai salah satu tanda produktif. Hal itu keliru. Pasalnya, sibuk dan produktif adalah dua hal yang berbeda, meskipun berkaitan satu sama lain.
Ada kalanya kita merasa sibuk, padahal sibuk yang dimaksud merupakan sibuk yang tidak menghasilkan apa pun.
Apabila Kamu sering merasa harus selalu sibuk, coba ubah kebiasaan ini dengan memprioritaskan tugas, dan setop melakukan sesuatu yang tidak memberi makna dalam hidup.
Baca juga: 10 Provinsi Paling Bahagia di Indonesia, Berdasarkan Indeks Kebahagiaan 2021
5. Kerap khawatir pada banyak halEmosi lain yang akan menurunkan kebahagiaan seseorang adalah perasaan takut dan khawatir pada banyak hal.
Manifestasi rasa takut ini bisa bermacam-macam, seperti takut tidak berhasil, takut hasilnya buruk, atau takut akan hal yang sebenarnya belum tentu terjadi.
Kabar baiknya, perasaan takut adalah salah satu emosi yang dapat dikenali dan dideteksi dengan mudah.
Jika Kamu sering takut dan khawatir, coba biasakan untuk membayangkan ada sesuatu yang lebih baik ke depan.
Baca juga: Mengenal 4 Hormon Kebahagiaan yang Dapat Mendukung Kesehatan Mental
6. Sering menunggu momenJangan percaya pada mitos momen yang tepat karena momen sebenarnya tidak perlu ditunggu, tapi diciptakan sendiri.
Begitu banyak orang yang menunggu momen sampai kesempatan tersebut benar-benar terlewatkan.
Apabila punya kebiasaan seperti ini, sebaiknya perlahan tinggalkan dan berusahalah untuk menciptakan momen yang tepat.
Pada akhirnya, seseorang akan mencapai kesuksesan bukan dengan menemukan momen yang sempurna, namun dengan belajar melihat dan menggunakan ketidaksempurnaan hidup sebagai batu loncatan.
Baca juga: 5 Kebiasaan Sederhana yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Mental
7. Terlalu berekspektasiTerkadang ada orang yang ingin hidupnya selalu berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan, atau apa yang idealnya terjadi.
Kebiasaan terlalu berekspektasi atau berharap ini lama kelamaan akan membuat seseorang tidak bahagia, terutama saat hidup berjalan tidak sesuai harapan.
Mulai sekarang, cobalah untuk menggunakan rasa frustasi dan ketidaknyamanan untuk memotivasi ketimbang mengganggu pikiran.
Kamu bisa membangun kebahagiaan lewat kebiasaan kecil yang dilakukan sehari-hari. Misalkan, daripada marah, carilah hikmahnya. Atau, daripada khawatir tapi tidak segera jalan, cobalah untuk segera bertindak.
Baca juga: 5 Kebiasaan yang Menurunkan Tekanan Darah di Pagi Hari Tanpa Obat
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.