Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu One Health yang Disebut Ganjar Jadi Upaya Preventif Kesehatan?

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan pandangannya saat debat kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). Debat kali ini bertemakan kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengungkapkan pentingnya One Health sebagai salah satu upaya promotif dan preventif di bidang kesehatan.

Pernyataan tersebut diucapkan Ganjar saat memberikan tanggapan dalam segmen kedua debat capres terakhir di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/5/2024) malam.

"One Health, satu kesehatan untuk semua dan ini mesti dibicarakan, ya manusianya, ya kesehatan hewannya," kata Ganjar.

Sebab, menurut mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut, saat ini marak penyakit zoonosis, penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ada zoonosis juga di sana. Maka kalau kita bicara bagaimana secara holistik maka kesehatan semesta inilah yang mesti kita ciptakan," tutur Ganjar.

"Saya masih berprinsip pada preventif dan promotif itu jauh lebih baik, kalau tidak kita kobol-kobol biaya kita kan habis untuk menangani orang sakit," sambungnya.

Lantas, apa itu One Health?

Baca juga: Sindir Politisasi Bansos, Anies: Bukan Memberikan Bansos untuk Kepentingan yang Memberi


Pengertian One Health

One Health adalah pendekatan pemersatu dan terpadu yang bertujuan menyeimbangkan serta mengoptimalkan kesehatan manusia, hewan, dan ekosistem secara berkelanjutan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), One Health mengakui bahwa kesehatan manusia, hewan peliharaan dan liar, tumbuhan, serta lingkungan yang lebih luas saling terkait erat dan saling bergantung.

Meski kesehatan, pangan, air, energi, dan lingkungan hidup merupakan topik yang berbeda, kolaborasi lintas sektor dan disiplin ilmu tersebut akan berkontribusi untuk melindungi kesehatan.

Hal ini juga dapat mengatasi tantangan kesehatan, seperti munculnya penyakit menular, resistensi antimikroba, keamanan pangan, serta mendorong kesehatan dan integritas ekosistem.

Di sisi lain, dengan menghubungkan manusia, hewan, dan lingkungan, One Health dapat membantu mengatasi seluruh spektrum pengendalian penyakit.

Pengendalian dapat dimulai dari pencegahan hingga deteksi, kesiapsiagaan, respons dan manajemen, serta berkontribusi terhadap keamanan kesehatan global.

Pendekatan ini juga dapat diterapkan di hampir semua tingkatan, baik tingkat komunitas, subnasional, nasional, regional, maupun global.

Baca juga: Program Strategi Tranformasi Bangsa Prabowo-Gibran: 3 Juta Rumah dan Puluhan Ribu Beasiswa Kedokteran

Dampak pentingnya One Health

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, pendekatan One Health akan memobilisasi banyak sektor, disiplin ilmu, dan komunitas yang memberikan arahan kepada berbagai tingkatan masyarakat untuk bekerja bersama.

Kerja sama tersebut dalam rangka mendorong kesejahteraan sekaligus menghadapi ancaman taktis yang mengganggu kestabilan ekosistem.

One Health memang belum ada istilah baku dalam bahasa Indonesia, tetapi dapat diterjemahkan sebagai "Kesehatan Satu Bersama".

Dilansir dari eJournal Kedokteran Indonesia, data dari beberapa area menunjukkan sejumlah dampak penting One Health.

Pasalnya, saat ini, banyak masalah kesehatan berkaitan dengan manusia, hewan, tumbuhan, lingkungan, maupun ekosistem.

Dari sudut kesehatan masyarakat, 60 persen patogen pada manusia berhubungan dengan hewan peliharaan atau hewan liar, dan 75 persen patogen yang baru muncul juga berasal dari hewan.

Dari sudut pandang keamanan pangan di dunia, setiap malam terdapat 811 juta orang yang tidur dalam keadaan lapar dan dibutuhkan lebih dari 70 persen tambahan protein hewani sampai 2050 mendatang.

Sementara dari aspek ekonomi, lebih dari 75 persen penduduk dunia yang berpenghasilan kurang dari 2 dollar AS sehari benar-benar menggantungkan hidup pada pertanian dan peternakan.

Melalui pendekatan One Health, maka permasalahan kesehatan dapat diupayakan sembari mengatasi kebutuhan kolektif akan air bersih, energi, dan udara.

Pendekatan ini juga seiring dengan langkah penghematan energi dan makanan, serta mengambil tindakan terhadap perubahan iklim yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Baca juga: Mahfud MD Mundur, Ini Kata Jokowi, Ganjar, Prabowo, dan Anies

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi