Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Disepelekan, Ini Bahaya Kecanduan Internet terhadap Kesehatan Mental

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Bahaya kecanduan internet terhadap kesehatan mental.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Saat ini penggunaan internet atau aktivitas online sudah menjadi bagian dari kehidupan sebagian besar masyarakat di dunia.

Orang-orang membutuhkan internet untuk mendukung aktivitas hariannya, baik untuk bekerja atau sekedar mencari hiburan waktu luang.

Aktivitas online di internet cukup penting, karena seseorang dapat lebih mudah untuk mengakses informasi.

Baca juga: 10 Tanda Anda Mengalami Masalah Kesehatan Mental, Salah Satunya Peningkatan Sensitivitas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah manfaat lain adalah, Anda bisa terhubung secara instan kepada keluarga atau teman yang berada di jarak jauh.

Namun, segala sesuatu tentu memiliki dampak negatif jika digunakan secara berlebihan, termasuk juga penggunaan internet.

Salah satu dampak yang bisa dirasakan adalah internet addiction disorder (gangguan kecanduan internet) yang mempengaruhi kesehatan mental.

Baca juga: Benarkah Masalah Kesehatan Mental Ayah Bisa Menurun ke Anak? Ini Penjelasan Psikolog


Efek internet terhadap kesehatan mental

Selain tuntutan pekerjaan, melihat reels instagram, video di tiktok, atau menonton streaming film, tentu bisa sangat menghibur.

Sayangnya, menatap layar secara rutin selama beberapa jam per hari dapat memperburuk suasana hati seseorang.

Dilansir dari laman Healthline, sebuah studi pada 2017 menemukan bahwa orang dewasa yang menonton TV atau menggunakan komputer lebih dari 6 jam per hari lebih mungkin mengalami depresi sedang hingga berat.

Kecanduan internet atau selalu online di depan layar menjauhkan seseorang dari hubungan nyata dalam hidup mereka.

Baca juga: 5 Manfaat Olahraga dan Latihan Fisik bagi Kesehatan Mental

Menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer dan smartphone dapat memengaruhi kehidupan pribadi Anda, keluarga, anak-anak, dan hubungan apa pun.

Waktu menatap layar juga merupakan perilaku yang membuat Anda jarang bergerak, dan kondisi tersebut dalam tingkat tinggi dikaitkan dengan depresi.

Ketika Anda menjelajah internet sebelum tidur, dapat membuat Anda sulit untuk terlelap. Kurang tidur berkaitan dengan kondisi kesehatan mental, termasuk depresi.

Baca juga: Dampak Negatif Insomnia terhadap Kesehatan Mental

Sebuah penelitian pada 2014 menunjukkan bahwa menatap layar komputer atau ponsel sebelum tidur dapat mengganggu siklus tidur, salah satunya dengan menekan melatonin.

Smartphone memiliki cahaya biru yang memancar dari layar, yang dapat mengganggu jika di malam hari. Ia menipu otak Anda untuk percaya bahwa saat ini masih siang hari.

Dikutip dari penelitian yang bertajuk The effect of psychiatric symptoms on the internet addiction disorder in Isfahan's University students yang diterbitkan di PubMed Central NIH, ada hubungan antara gejala kejiwaan dengan kecanduan internet.

Gejala kejiwaan tersebut meliputi somatisasi, sensitivitas, depresi, kecemasan, agresi, fobia, dan psikosis kecuali paranoia.

Baca juga: 5 Kebiasaan Sederhana yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Mental

Kecanduan internet merupakan gangguan psikososial yang ciri-cirinya adalah toleransi, gejala penarikan diri, gangguan afektif, dan masalah dalam hubungan sosial.

Penggunaan internet menimbulkan kesulitan psikologis, sosial, sekolah dan/atau pekerjaan dalam kehidupan seseorang.

Penggunaan Internet yang berlebihan dapat meningkatkan tingkat gairah psikologis, yang mengakibatkan sejumlah masalah kesehatan.

Itu mengakibatkan kurang tidur, tidak makan dalam waktu lama, dan terbatasnya aktivitas fisik, yang mungkin menyebabkan pengguna mengalami masalah kesehatan fisik dan mental seperti depresi, OCD, rendahnya hubungan keluarga, dan kecemasan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi