Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Sebut Hujan Sering Terjadi pada Malam Hari, BMKG Beri Penjelasan

Baca di App
Lihat Foto
Pexels/Nguy?n H?u Nhã
Wilayah berpotensi hujan dan angin kencang pada 2-3 Februari 2024
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Beberapa warganet menilai hujan lebih sering terjadi pada malam hari di musim hujan kali ini.

Hal tersebut menjadi pembicaraan warganet di media sosial X sejak akhir Januari 2024 lalu.

Menurut akun @setyosrip, Rabu (31/1/2024), ia sering merasakan hujan turun di malam hari saat berada di Malang, Jawa Timur.

Sementara akun @sunkiees mengiyakan bahwa hujan sering turun pada malam hari, walau tidak menutup kemungkinan terjadi sejak pagi hari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"iyaa kaak, kadang dari pagi hujan," tulis akun tersebut pada Minggu (4/2/2024).

Baca juga: BMKG Sebut Indonesia Dilanda El Nino dan Monsun Asia Saat Musim Hujan 2024, Apa Dampaknya?

Lantas, benarkah hujan sering terjadi pada malam hari? Apa penyebabnya?

Penjelasan BMKG

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto merespons keluhan warganet yang menilai hujan lebih sering terjadi pada malam hari.

Ia membenarkan ada potensi hujan kerap turun pada malam hari ketika masyarakat sedang beristirahat.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan hujan sering terjadi pada malam hari. Berikut penjelasannya.

1. Tanda musim hujan akan berakhir

Faktor pertama adalah siklus hujan yang menandai musim hujan akan berakhir.

Guswanto menjelaskan, hujan awalnya akan turun pada siang atau sore hari saat musim hujan berlangsung.

Namun, seiring berjalannya waktu, turunnya hujan akan bergeser ke malam lalu dini hari menjelang berakhirnya musim hujan.

"Tentang hujan malam hari, itu memang semacam kaya siklus gitu. Itu nanti menandakan akan selesai musim hujan, itu akan berakhir," kata Guswanto kepada Kompas.com, Senin (5/2/2024).

Baca juga: Kapan Puncak Musim Hujan 2024? Ini Prakiraan BMKG

2. Pergerakan awan dari daerah lain

Selain siklus hujan, Guswanto juga menerangkan, hujan sering terjadi pada malam hari karena banyaknya awan konvektif yang bergerak dari suatu daerah menuju lokasi lain.

Awan tersebut akan terbawa angin dan ketika kondisi sudah cukup lembap akan jatuh sebagai hujan.

"Jadi, dihasilkan oleh perawanan yang berasal dari penguapan di daerah yang lain sehingga dalam perjalanan menuju itu pada malam hari," jelas Guswanto.

Baca juga: BMKG Prediksi Suhu 2024 Akan Lebih Hangat, Potensi Gelombang Panas?

Apakah hujan pada malam hari berbahaya?

Guswanto menyampaikan, terjadinya hujan pada malam hari perlu diwaspadai karena ada potensi bahaya yang mengintai.

Ia menilai, terjadinya hujan pada malam hari terbilang berbahaya karena masyarakat sedang tertidur atau beristirahat.

Kondisi tersebut berbeda dengan hujan yang terjadi ketika pagi atau siang hari ketika masyarakat beraktivitas sehingga lebih siap dan siaga.

"Kalau dari sisi kita sebagai manusia, kita biasanya lebih siap di siang hari. Malam hari kita kan capek, istirahat," jelas Guswanto.

Baca juga: BMKG Sebut El Nino Berlanjut hingga 2024, Akankah Suhu Indonesia Lebih Panas?

Kapan musim hujan 2024 akan berakhir?

Guswanto menyampaikan, musim hujan yang sesungguhnya terjadi pada Desember, Januari, dan Februari 2024.

Namun, ada potensi hujan masih terjadi pada Maret dan April 2024. Masa ini disebut Guswanto sebagai pancaroba.

"Biasanya orang lain menyebutnya musim pancaroba dari (musim) hujan ke kemarau," pungkas Guswanto.

Terkait potensi hujan yang masih akan terjadi pada bulan ini, Maret, dan April, Guswanto meminta masyarakat untuk mengikuti update Informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca secara real-time hingga level kecamatan melalui apps @InfoBMKG dan website https://bmkg.go.id.

Baca juga: Warganet Soroti Cuaca yang Sebentar Hujan Sebentar Panas, Apa Penyebabnya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi