Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikabarkan Akan Dibebaskan, Ini Awal Mula Pilot Susi Air Disandera KKB

Baca di App
Lihat Foto
Foto Philip bersama Egianus Kogoya (Tribun Papua)
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Pilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru, Philip Mark Merthens (37) dikabarkan akan dibebaskan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya pada Rabu (7/2/2024).

Sejak disandera setahun lalu di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Philip dibawa oleh KKB dengan berpindah-pindah tempat di wilayah pegunungan yang berada di ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (6/2/2024), tercatat Egianus dan kelompoknya pernah membawa Philip ke Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, serta Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Lantas, bagaimana awal mula Philip disandera?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengapa Masalah KKB di Papua Tak Kunjung Teratasi?

Awal mula pilot Susi Air disandera

Penyanderaan terjadi ketika pesawat PK-BVY yang dipiloti oleh Philip mendarat di Distrik Paro, Kabupaten Nduga dari Mimika, Papua pada Selasa (7/2/2023) pagi.

Dilansir dari Kompas.com (8/2/2024), pesawat Philip saat itu membawa lima penumpang, di antaranya Demeanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W (bayi) yang merupakan warga lokal.

Ketika mendarat di Paro, pesawat Philip terbakar. Saat itu, belum diketahui bahwa pesawat tersebut dibakar oleh KKB Egianus Kogoya.

Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti menduga kuat bahwa pesawat yang dipiloti oleh Philip telah dibakar.

Pasalnya, pesawat PK-BVY itu mendarat di Lapangan Terbang Paro dalam keadaan selamat.

“Pesawat sudah dibakar, confirm landing baik bukan accident atau crash. Sedang dicari tahu kondisi pilot dan penumpang,” ujar Susi kala itu.

Baca juga: Siapa KKB Papua, Tujuan, dan Daftar Kejahatannya

Sudah dibawa sebelum pesawat dibakar

Kelima penumpang yang naik pesawat PK-BVY itu sudah berhasil dievakuasi dan kembali ke rumah masing-masing. Namun, Philip tidak ditemukan.

Kapolda Papua Mathius D. Fakhiri membenarkan bahwa pilot berkebangsaaan Selandia Baru itu dibawa oleh KKB.

“Kapten Philip saat ini ada di tangan KKB,” ucapnya, dikutip dari Kompas.com (14/2/2023).

Sementara Kapolres Nduga AKBP Rio Aleksander Penelewen menuturkan, Philip sudah dibawa oleh KKB sebelum pesawatnya dibakar.

Hal itu berdasarkan kesaksian penumpang pesawat yang dimintai keterangan oleh kepolisian.

“Dari keterangan saksi, pilot sudah dibawa oleh anak buah Egianus saat pesawat dibakar,” ungkap Rio.

Lebih lanjut, berdasarkan pemeriksaan, Philip sudah tidak berada di dekat pesawat saat KKB melakukan aksi pembakaran.

Namun saat itu, kata Rio, pihaknya belum bisa memastikan ke arah mana KKB pimpinan Egianus membawa Philip.

Ia menambahkan, salah satu saksi mengenali beberapa KKB yang mendatangi pesawat dan salah satunya adalah Egianus Kogoya itu sendiri.

Baca juga: Jalan Terjal Evakuasi Pilot Susi Air yang Disandera KKB

Berbagai upaya dilakukan untuk selamatkan Philip

Usaha pencarian oleh pihak berwenang dan negosiasi yang dilakukan pemerintah pun dijalankan, namun belum membuahkan hasil.

Pada bulan-bulan awal, pemerintah mulai merancang upaya pembebasan Philip yang dilakukan oleh Polri dan TNI melalui negosiasi dan penegakan hukum.

Namun, usaha ini tak kunjung membuahkan hasil dengan terbebasnya Philip.

Banjir kritik pun menyasar pemerintah lantaran tak kunjung menemukan titik terang pembebasan Philip.

Meski begitu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dan tetap berupaya membebaskan Philip.

"Kami memang tidak mau berbicara banyak karena upaya-upaya kami tidak bisa kami sampaikan kepada publik," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan, berbagai upaya telah dilakukan oleh pihaknya untuk membebaskan Philip, termasuk cara-cara "bawah tanah".

"Semua sudut, semua jurus kita gunakan agar upaya yang kami lakukan betul-betul akhirnya menghasilkan sesuatu, tapi tidak bisa saya sampaikan upaya itu, ada upaya bawah tanah, ada upaya atas tanah," ujar Jokowi.

Baca juga: Mengapa TNI Tidak Melakukan Serangan Udara untuk Mengatasi KKB Papua?

(Sumber: Kompas.com/Dhias Suwandi | Editor: Achmad Nasrudin Yahya, Pythag Kurniati)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi