Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pembagian Bansos Beras Dihentikan pada 11-14 Februari 2024

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyalurkan bantuan sosial (bansos) ribuan ton beras di Gudang Bulog, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Senin (10/4/2023).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pemerintah menyalurkan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras sejak Januari 2024.

Bantuan beras 10 kilogram yang digelontorkan sejak 2023 tersebut dibagikan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) setiap bulan.

Penerima bansos beras harus terdata dalam Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

Meski begitu, pemerintah melalui Badan Pangan nasional (Bapanas) akan menghentikan penyaluran bansos beras pada 11-14 Februari 2024.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 4 Bansos yang Cair Februari 2024, Ada BLT Rp 600.000 dan Beras 10 Kg

Alasan bansos beras dihentikan 11-14 Februari 2024

Kepala Bappenas Arief Prasetyo Adi menjelaskan, pemerintah akan menghentikan pembagian bansos beras pada 11-14 Februari 2024.

Penghentian tersebut karena akan memasuki masa tenang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Arief membantah, penyaluran bansos tersebut yang dilakukan hingga Maret 2024 terkait dengan Pemilu 2024.

Ia menjelaskan, bansos beras sebenarnya sudah disalurkan oleh pemerintah sejak 2023 dan dilanjutkan pada tahun ini.

Bansos tersebut dilanjutkan pada 2024 untuk menjaga stabilitas harga dan supaya masyarakat dari kalangan menengah ke bawah dapat memperoleh beras yang harganya masih tinggi.

"Sedang dipertimbangkan untuk dihentikan sementara di hari tenang tanggal 11 Februari sampai dengan pencoblosan 14 Februari 2024. Kami akan informasikan kembali secepatnya karena Bulog juga sudah membuat Perencanaan Distribusi se-Indonesia," ujar Arief dikutip dari Kompas.com, Selasa (6/2/2024).

Baca juga: Sindir Politisasi Bansos, Anies: Bukan Memberikan Bansos untuk Kepentingan yang Memberi

Bansos beras akan dilanjutkan hingga Juni 2024

Sebelum Bapanas berencana menghentikan penyaluran bansos untuk sementara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, bantuan ini diupayakan berlanjut hingga Juni 2024.

Sebelumnya, pemerintah sudah mengumumkan bahwa bansos beras disalurkan pada Maret 2024.

"Kita berdoa bersama semoga APBN kita kuat sehingga bisa terus dilakukan," ujar Jokowi saat kunjungan kerja di Salatiga, Jawa Tengah, dikutip dari Kompas TV, Senin (22/1/2024).

Baca juga: Kata Istana dan PDI-P soal Jokowi Bagi Bansos Tanpa Didampingi Risma

Cara cek penerima bansos

Caranya dengan mengunduh aplikasi Cek Bansos di Google Play Store. Simak caranya berikut ini:

  • Unduh aplikasi Cek Bansos dari Google Play Store
  • Buka aplikasi yang berhasil diunduh
  • Pilih opsi "Buat Akun Baru"
  • Isi data diri lengkap seperti nomor KK, NIK, dan nama lengkap
  • Masukan alamat email dan kata sandi
  • Unggah foto KTP dan selfie menggunakan KTP
  • Pilih opsi "Buat Akun Baru"
  • Setelah selesai, Kemensos akan mengirimkan dua email kepada masyarakat
  • Buka kotak masuk email dan klik tombol aktivasi agar pendaftaran Bansos bisa dilanjutkan
  • Buka kembali aplikasi "Cek Bansos" yang sudah diaktivasi
  • Login menggunakan alamat email dan kata sandi
  • Pilih opsi "Daftar Usulan"
  • Klik opsi "Tambah Usulan"
  • Memasukan kembali data diri lengkap sesuai apa yang diperintahkan di layar
  • Pilih jenis bantuan, pilih antara PKH dan BPNT karena Bansos Beras 10 kg hanya akan diberikan kepada masyarakat penerima Bansos PKH dan BPNT
  • Unggah foto KTP dan foto rumah Anda bagian depan
  • Klik "Tambah Usulan"
  • Pendaftaran selesai dan Anda hanya perlu menunggu informasi selanjutnya dari Kemensos.

Baca juga: Bansos El Nino Mulai Disalurkan, Berikut Cara Mencairkannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi