Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan BMKG soal Musim Hujan Masih Berlangsung hingga April 2024

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/kulkann
Ilustrasi hujan saat Imlek 10 Februari 2024. BMKG mengungkapkan sejumlah wilayah berpotensi hujan lebat.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, musim hujan di Indonesia masih akan berlangsung hingga April 2024.

Hal tersebut diungkapkan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam wawancaranya bersama Kompas TV, Kamis (1/2/2024).

Meski musim hujan berpotensi terjadi hingga April 2024, Dwikorita menyebutkan, puncak musim hujan akan terjadi hingga akhir Februari 2024.

"Kalau musim hujannya diprediksi hingga bulan April. Namun, puncak musim hujan di sebagian wilayah Indonesia dimulai akhir Januari hingga akhir Februari 2024," kata Dwikorita.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Warganet Sebut Hujan Sering Terjadi pada Malam Hari, BMKG Beri Penjelasan

Penyebab musim hujan Indonesia

Dwikorita menjelaskan, puncak musim hujan pada Februari 2024 diperkirakan terjadi di hampir sebagian besar wilayah Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

Ia menjelaskan, datangnya musim hujan secara umum dipengaruhi oleh aktivitas angin atau Monsun Asia yang masih aktif dan berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di Indonesia.

Adapun, Monsun Asia Monsun adalah angin yang bertiup pada Oktober-April di Indonesia saat Matahari berada di belahan Bumi Selatan.

Dwikorita juga menjelaskan, musim hujan terjadi karena aktifnya gelombang Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah indonesia bagian tengah.

"Serta terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di selatan ekuator sebagai dampak dari penguatan Monsun Asia," jelas Dwikorita.

Baca juga: Kapan Puncak Musim Hujan 2024? Ini Prakiraan BMKG

Potensi hujan berintensitas ringan hingga lebat

Lebih lanjut, Dwikorita menjelaskan, wilayah Indonesia berpotensi dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.

Hal tersebut disebabkan oleh konfigurasi dinamika atmosfer yang terjadi di suatu wilayah, seperti faktor yang menyebabkan terjadinya musim hujan di Indonesia.

"Apabila suatu wilayah itu tepat berada di zona pengaruh yang tertinggi di aktivitas Monsun atau gelombang ekuator atau belokan angin, maka terbentuknya awan-awan hujan paling intensif atau makin intensif dan di situlah akan terjadi hujan lebat," jelas Dwikorita.

Maret-April 2024 masuk pancaroba

Terpisah, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, musim hujan yang sesungguhnya terjadi pada Desember, Januari, dan Februari 2024.

Bila masih terjadi pada Maret dan April 2024, masa ini disebut Guswanto sebagai pancaroba.

"Biasanya orang lain menyebutnya musim pancaroba dari (musim) hujan ke kemarau," ujar Guswanto dikutip dari Kompas.com, Senin (5/2/2024).

Guswanto meminta masyarakat untuk mengikuti update Informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca secara real-time hingga level kecamatan melalui apps @InfoBMKG dan website https://bmkg.go.id guna memghadapi potensi musim hujan pada Maret dan April 2024.

Baca juga: Siklon Tropis Anggrek Terdeteksi di Sekitar Indonesia, Berlangsung sampai Kapan?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi