KOMPAS.com - Binturong atau bearcat adalah sejenis musang besar yang berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Hewan yang bernama ilmiah Arctictis binturong ini memiliki rambut cukup panjang berwarna hitam-abu.
Kebanyakan orang mungkin belum pernah mendengar tentang binturong, apalagi mencium aromanya dari dekat.
Namun bagi penjaga kebun binatang atau pengunjung yang pernah mendatanginya, akan mengenal aroma khas binturong yang ternyata mirip camilan populer yang biasanya dijajakan di gedung bioskop, yaitu popcorn.
Kebanyakan dari mereka menggambarkan aroma hewan soliter ini mirip popcorn mentega panas.
Lantas, mengapa binturong bisa memiliki aroma seperti popcorn?
Baca juga: Dijuluki Fosil Hidup, Berikut 8 Hewan Purba yang Masih Ada sampai Sekarang
Penyebab binturong beraroma seperti popcorn
Dikutip dari DukeEducation, aroma mirip popcorn yang berasal dari binturong berasal dari urine mereka.
Binturong diketahui buang air kecil dengan posisi jongkok, kemudian membasahi kaki dan ekornya yang lebat.
Mereka juga akan menyeret ekornya saat bergerak di pepohonan, meninggalkan jejak aroma di dahan dan dedaunan di belakangnya.
Dengan memakai teknik yang disebut spektrometri massa kromatografi gas, para peneliti mengidentifikasi 29 senyawa kimia dalam urine binturong.
Hasilnya, peneliti menemukan senyawa bernama 2-asetil-1-pirolin atau 2-AP, senyawa yang sama penghasil aroma menggoda dari popcorn.
Senyawa 2-AP adalah salah satu dari sedikit senyawa yang bertahan lama dan menjadi lebih dominan dari waktu ke waktu.
Biasanya, senyawa 2-AP terbentuk dalam popcorn selama proses meletup, ketika panas memicu reaksi antara gula dan asam amino dalam biji jagung.
Pemasakan ini menghasilkan berbagai molekul bau dan rasa baru dalam reaksi kimia yang disebut reaksi Maillard.
Senyawa tersebut juga bertanggung jawab atas aroma roti panggang dan nasi yang menenangkan.
Baca juga: 8 Hewan yang Mampu Bertahan Hidup di Lingkungan Ekstrem
Asal senyawa 2-AP di urine binturong
Awalnya, peneliti menduga urine binturong berbau aneh karena sesuatu yang dimakannya, namun ternyata bukan.
Mereka mengatakan, senyawa 2-AP diproduksi ketika urine binturong bersentuhan dengan bakteri dan mikroorganisme lain yang hidup di usus, kulit, atau bulu hewan ini.
Bakteri membuat senyawa yang berbau saat mereka memecah keringat di binturong.
Tindakan pelepasan oleh mikroba dapat membantu bau urine binturong bertahan lama setelah hewan ini berpindah-pindah tempat.
Baca juga: 7 Hewan Paling Cerdas di Dunia, Ada Orang Utan dan Gurita
Sebagai sarana kawin
Dilansir dari National Geographic, aroma seperti popcorn yang dihasilkan binturong ini memiliki banyak kegunaan, salah satunya yakni sebagai sarana selama proses kawin.
Aroma tersebut juga digunakan binturong untuk menandai wilayah dan waktu makan mereka.
Para ahli zoologi mengumpulkan data tentang reproduksi binturong dari 47 kebun binatang di seluruh dunia.
Meski binturong jantan dan betina biasanya saling menghindari satu sama lain, namun mereka akan mendekat ketika waktunya untuk kawin.
Ketika betina mulai memasuki masa estrus atau birahi, binturong jantan mulai membuntutinya.
Binturong jantan akan mengendus sampai ke lubang yang menyengat sementara betinanya mengeluarkan suara mendengkur yang cukup kasar.
Baca juga: Apakah Hewan juga Berhalusinasi seperti Manusia?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.