Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hujan Kerap Turun Saat Imlek? Ini Penjelasan BMKG

Baca di App
Lihat Foto
Pexels/Nguy?n H?u Nhã
Ilustrasi hujan saat Imlek
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com- Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri Nomor 4 Tahun 2023, Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili jatuh pada Sabtu (10/1/2024).

Ada berbagai hal yang identik dengan perayaan Imlek. Selain barongsai dan kue keranjang, Imlek identik dengan turunnya hujan.

Masyarakat Tionghoa di Indonesia percaya bahwa turunnya hujan akan membawa berkah atau rezeki.

Ternyata, ada penjelasan ilmiah di balik fenomena hujan yang kerap turun pada perayaan Imlek.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 12 Tradisi Imlek Beserta Maknanya, dari Menggantung Lampion dan Memasang Karakter Fu


Penjelasan BMKG

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, penghitungan hari dalam Imlek merupakan gabungan berdasarkan fase bulan mengelilingi bumi dengan bumi mengelilingi matahari (lunisolar).

Oleh karena itu, hari dalam tahun Imlek tidak sama dengan kalender Masehi ataupun Hijriah.

Menurutnya, perayaan Imlek yang jatuh pada Januari-Februari, bersamaan dengan periode puncak musim hujan.

Dampaknya, potensi turunnya hujan ketika Imlek semakin tinggi.

“Di bulan Januari-Februari 2024 ada berbagai wilayah indonesia yang berpotensi turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, termasuk ketika perayaan Imlek,” ungkap Guswanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/2/2024).

Ia menjelaskan, ada tiga faktor yang menyebabkan Imlek 2024 diprediksi akan turun hujan, yakni aktivitas Monsun Asia, masih aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin, serta terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin.

Baca juga: Imlek 2024: Jadwal, Shio, dan Ucapan Selamat Imlek Bahasa Inggris

Aktivitas Monsun Asia yang berpotensi membentuk awan hujan diprediksi akan terjadi di beberapa wilayah, seperti Indonesia bagian tengah dan selatan.

Sementara itu, gelombang ekuator Rossby dan Kelvin hingga Kamis (8/2/2024), terdeteksi masih aktif di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

Sebagai informasi, serupa seperti Monsun Asia, gelombang ekuator Rossby dan Kelvin dapat memicu pembentukan awan hujan.

Tak hanya itu, Guswanto menjelaskan bahwa ada fenomena terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di Indonesia bagian tengah dan selatan.

Peristiwa terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin ini merupakan dampak dari penguatan angin Monsun Asia di beberapa wilayah Indonesia.

“Ketiga fenomena atmosfer tersebut terpantau cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia,” katanya.

Baca juga: BMKG: Potensi Hujan Lebat Imlek 10 Februari 2024 dan Daftar Wilayahnya

Penjelasan PMS

Terpisah, Ketua Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) Sumartono menjelaskan alasan saat Imlek sering turun hujan.

Sebagai informasi, PMS merupakan organisasi yang didirikan oleh keturunan Tionghoa yang berasal dari Kota Surakarta, Jawa Tengah

Menurut Sumartono, perayaan Imlek di wilayah China merupakan suatu perayaan sekaligus sebagai suatu budaya.

Saat Imlek, di wilayah China justru sedang berada di musim semi dan mulai bercocok tanam.

Karena itu, waktu bercocok tanam dimaknai sebagai sesuatu yang membawa kemakmuran dan membawa rezeki bagi masyarakat China.

Baca juga: Merayakan Imlek dengan Empati

Sementara, Imlek di Indonesia terjadi pada musim hujan, sehingga sama-sama dimaknai akan membawa keberkahan.

“Kalau dikaitkan hujan itu rezeki tidak ada alasan yang spesifik. Sebetulnya dalam perayaan apa pun pasti segala sesuatunya akan dengan hal yang baik,” ungkap Sumartono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/2/2024).

Lebih lanjut, Sumartono menjelaskan bahwa perbincangan mengenai hujan yang terjadi saat Imlek membawa berkah hanya ada di Indonesia.

Di China, tidak ada perbincangan tersebut.

“Apa pun yang diberikan Tuhan pada saat itu ya kita anggap sebagai berkah, agar kita termotivasi dan secara psikis menjadi lebih baik,” ucapnya.

Baca juga: Korlantas Terapkan Contraflow di Tol Trans-Jawa Saat Libur Isra Miraj dan Imlek 2024

Wilayah yang berpotensi hujan saat Imlek 10 Februari 2024

Pada 10 Februari 2024, Guswanto menuturkan bahwa potensi hujan intensitas sedang hingga lebat terjadi di wilayah Jabodetabek.

Wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor juga diprediksi akan turun hujan pada siang hingga sore hari.

Sementara itu, hujan ringan berpotensi terjadi di wilayah DKI Jakarta, Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi pada siang hingga sore hari.

Tak hanya wilayah Jabodetabek, Guswanto juga menuturkan bahwa beberapa wilayah di Indonesia juga mempunyai potensi turun hujan intensitas sedang hingga lebat saat Imlek.

Berikut daftar lengkap wialayahnya.

  1. Kepulauan Bangka Belitung
  2. Bengkulu
  3. Lampung
  4. Banten
  5. DKI Jakarta
  6. Jawa Barat
  7. Jawa Tengah
  8. Daerah Istimewa Yogyakarta
  9. Jawa Timur
  10. Kalimantan Barat
  11. Kalimantan Tengah
  12. Kalimantan Timur
  13. Kalimantan Utara
  14. Kalimantan Selatan
  15. Sulawesi Utara
  16. Gorontalo
  17. Sulawesi Tengah
  18. Sulawesi Barat
  19. Sulawesi Selatan
  20. Sulawesi Tenggara
  21. Maluku Utara
  22. Papua Barat
  23. Papua.

Baca juga: Jadwal 10 Kereta Tambahan Libur Isra Miraj-Imlek 7-11 Februari 2024

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi