Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barongsai Hewan Apa? Ini Sejarah dan Legendanya di Perayaan Imlek

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/on_france
Ilustrasi barongsai atau perayaan Imlek.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Tahun Baru China atau Imlek 2024 akan jatuh Sabtu, 8 Februari 2024.

Perayaan Imlek identik dengan kue keranjang, pernak-pernik serba warna merah, dan pertunjukan barongsai.

Pertunjukkan barongsai merupakan tarian tradisional yang dimainkan oleh sejumlah orang menggunakan kostum besar.

Tak hanya diadakan setiap Imlek di Indonesia, atraksi barongsai juga ada di luar negeri. Tarian ini diyakini dapat membawa keberuntungan dan mencegah keburukan.

Lalu, sebenarnya barongsai itu hewan apa dan mengapa identik dengan Imlek?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 12 Tradisi Imlek Beserta Maknanya, dari Menggantung Lampion dan Memasang Karakter Fu


Sejarah dan asal-usul barongsai

Barongsai adalah nama yang hanya digunakan di Indonesia. Tarian yang sama disebut wu shi di China atau Lion Dance di mancanegara.

Dikutip dari China.org.cn, sosok barongsai atau makhluk di Lion Dance merupakan seekor singa atau raja hutan. Singa adalah simbol keberuntungan dalam masyarakat tradisional di China.

Lion Dance mulai populer dan muncul sejak 2000 tahun lalu. Namun catatan menunjukkan tarian ini dipertunjukkan untuk keluarga kerajaan pada masa Dinasti Tang (618-907 Masehi).

Tarian ini dimainkan oleh dua orang yang berperan sebagai singa. Satu orang menggerakkan kepala sementara lainnya menggerakkan badan dan ekor. Ada juga satu pemain berperan sebagai anak kecil dan penari yang mengayunkan bola sutra untuk dimainkan singa.

Pertunjuk Lion Dance terbagi menjadi Wen shi (singa sipil) dan Wu shi (singa bela diri). Wen shi menggambarkan singa yang jinak, lucu, dan mau bercanda menjilati orang atau mengangguk. 

Sebaliknya, Wu shi menggambarkan singa yang kuat, mampu lompat dan jungkir balik, memanjat meja tinggi, atau menginjak lima tiang kayu.

Salah satu legenda mengenai tarian singa ini berasal pada Dinasti Qing (1644-1911).

Saat itu, Kaisar Qianlong bermimpi tentang seekor binatang berbulu cerah dalam perjalanannya. Ketika kembali ke Beijing, kaisar memerintahkan anak buahnya membuat patung sesuai bentuk hewan keberuntungan yang diimpikannya.

Dia juga memerintahkan patung hewan itu diarak dalam festival dan upacara untuk mensejahterakan negara dan mendamaikan masyarakat.

Baca juga: 50 Twibbon Tahun Baru Imlek 2024, Berikut Link dan Cara Menggunakannya

Arti Barongsai di Indonesia

Sementara itu, istilah tarian barongsai hanya dikenal di Indonesia. Tarian ini dimainkan dengan cara mirip Lion Dance pada perayaan Imlek oleh masyarakat Tionghoa.

Dilansir dari situs Kemenparekraf, barongsai berasal dari kata "barong" yang berasal dari kata Bali Barong dan kata "sai" dari bahasa Hokkian yang berarti singa. 

Tarian ini merupakan wujud akulturasi budaya Tionghoa dengan budaya Indonesia. Barongsai telah ditetapkan sebagai warisan kesenian budaya tak benda Indonesia pada tahun 2010.

Barongsai dikenal di Indonesia bersamaan dengan keberadaan etnis Tionghoa di Nusantara. Sempat dilarang dimainkan para masa Orde Baru sejak 1967, tarian ini muncul kembali pada perayaan Imlek 1999.

Masyarakat Tionghoa menganggap singa sebagai simbol keberanian, kekuatan, kebijakan dan keunggulan. Karena itu, tarian barongsai diselenggarakan saat Imlek untuk mengusir roh jahat, serta memberikan kemakmuran dan keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa.

Baca juga: Mengenal 12 Shio dalam Kalender China, Berikut Asal-usul dan Maknanya

Cara memainkan barongsai

Diberitakan Kompas.id (6/2/2022), barongsai dimainkan oleh dua orang. Satu orang bertugas menggerakkan kaki depan barong, sementara orang satunya menggerakkan kaki belakang dan tubuh barong.

Atraksi barongsai diiringi musik dari 10 pemusik menggunakan alat musik simbal, gong, dan terompet. Tarian ini biasanya diadakan di vihara, kelenteng, pecinan, atau tempat umum lain.

Kepala barongsai dulu terbuat dari rotan seberat sepuluh kilogram. Namun kini berganti dengan bahan campuran yang lebih ringan menjadi 3 kilogram.

Di Semarang, Jawa Tengah, topeng barongsai akan disembahyangkan di klenteng dan diberi kertas kuning bertuliskan aksara China bernama Hoo sebelum pertunjukkan. Langkah ini diperlukan untuk memberikan keselamatan.

Barongsai tradisional memiliki lima warna dasar yaitu hitam, putih, merah, kuning, dan hijau.

Orang yang memainkan barongsai haruslah pandai kungfu. Mereka umumnya punya kemampuan “Aliran Utara” yang disebut Bei Jing Shi dan “Aliran Selatan” yang disebut Nan Shi.

Dalam aksinya, pertunjukkan barongsai didampingi tarian naga yang disebut liong. Tarian ini dilakukan oleh sembilan orang yang menggerakkan naga tiruan dari kain.

Orang yang melakoni pertunjukkan barongsai dan liong harus memiliki kerjasama, kemampuan akrobat dan olah tubuh yang baik, serta sportivitas untuk menciptakan gerakan apik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi