Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Baru Imlek 2024, Fenomena New Moon dan Super New Moon Nyaris Berbarengan

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Mike Petrucci
Asal-usul Bulan.
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Fenomena super new moon dan new moon nyaris berbarengan terjadi di Indonesia saat perayaan Tahun Baru Imlek 2024 atau tahun 2575 Kongzili sesuai penanggalan China.

Fenomena astronomi new moon bakal menyapa masyarakat Indonesia, Sabtu (10/2/2024) jam 06.01 WIB. Sedangkan super new moon terjadi pada Minggu (11/2/2024) jam 01.51 WIB.

Staf peneliti Observatorium Bosscha, Bandung, Jawa Barat, Agus Triono PJ, mengatakan bahwa super new moon adalah peristiwa saat bulan berada dekat dengan titik terdekatnya dari bumi atau perigee.

"Super new moon artinya hal ini terjadi saat (fase) bulan baru," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/2/2024).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia menjelaskan, fenomena yang terjadi ketika fase bulan baru menyebabkan super new moon sulit dilihat.

Sebab, bagian bulan yang tersinari cahaya matahari sangat minim. Hal ini berbeda dengan super moon ketika purnama yang dapat dilihat secara mudah.

Baca juga: 5 Negara yang Berhasil Mendarat di Bulan, Terbaru Ada Jepang

Proses terjadinya new moon dan super new moon

Terpisah, Astronom amatir dari The Ekliptika Institute, Marufin Sudibyo menjelaskan, super new moon adalah istilah yang tidak baku.

"Istilah bakunya konjungsi bulan perigean," kata Marufin kepada Kompas.com, Jumat siang.

Bulan perigean yang dimaksud Marufin adalah posisi bulan saat berada di titik terdekat atau perigee ke bumi dalam orbit bulan tersebut.

Karena orbit bulan lonjong, maka ada dua titik ekstrem, yakni perigee sebagai titik terdekat ke bumi dan apogee sebagai titik terjauh ke bumi.

Lebih lanjut ia menerangkan, konjungsi bulan adalah konjungsi bulan dan matahari berupa segarisnya posisi dua objek ini dalam satu tata koordinat langit.

"Sehingga jarak sudut antara kedua benda langit itu menjadi yang paling kecil. Ini terjadi tiap 29,5 hari sekali (rata-rata) dan kerap disebut bulan baru atau new moon," kata Marufin.

"Besok (Sabtu, 10/2/2024) kedua fenomena itu terjadi hampir bersamaan waktunya, hanya berselisih 18 jam," ucap Marufin.

Konjungsi peristiwa bulan-matahari atau new moon terjadi Sabtu (10/2/2024) jam 06.01 WIB. Sedangkan bulan perigean atau super new moon terjadi pada Minggu (11/2/2024) jam 01.51 WIB.

Baca juga: Eugene Shoemaker Jadi Satu-satunya Manusia yang Dikubur di Bulan

Dampak new moon dan super new moon bersamaan

Lebih lanjut, Marufin menyampaikan, konjungsi bulan-matahari atau new moon selalu diikuti dengan pasang naik laut yang tinggi.

Begitu juga dengan fenomena bulan perigean atau super new moon juga diikuti dengan pasang naik laut yang tinggi.

Menurut Marufin, dampak super moon dan super new moon yang terjadi bersamaan bisa menyebabkan efek berlipat ganda, alias pasang naik laut yang cukup tinggi.

"Kita akan mendapatkan pasang naik air laut yang cukup tinggi. Gejala ini sesungguhnya sudah dimulai sejak sekitar dua hari yang lalu," terang dia.

Marufin membeberkan, salah satu imbasnya bisa dirasakan dengan banjir rob di sejumlah kawasan Indonesia dan kenaikan air laut di sejumlah wilayah pesisir Indonesia. 

"Salah satu imbasnya pada kenaikan air laut di pesisir utara Jawa. Banjir besar yang dialami kawasan Demak-Kudus sulit surutnya karena permukaan air laut sedang tinggi," ujar dia.

Baca juga: Tomat yang Dipanen di Luar Angkasa Hilang, Ditemukan 8 Bulan Kemudian

Cara melihat super new moon

Agus dari Observatorium Bosscha menyatakan, meskipun super new moon sulit dilihat karena bulan yang tersinari cahaya matahari sangat minim, fenomena astronomoi ini dapat dilihat menggunakan teleskop dan detektor.

"Jika ingin melihat prinsipnya sama seperti melihat hilal, perlu teleskop dan detektor, serta teknik observasi yang baik," jelas Agus.

Agus menambahkan, fenomena super new moon berikutnya terjadi pada Minggu, 10 Maret 2024 mendatang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi