Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Vitamin dan Suplemen yang Tidak Dianjurkan Dikonsumsi Bersamaan

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Vitamin dan suplemen yang tidak dianjurkan dikonsumsi bersamaan.
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Vitamin dan suplemen sama-sama bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan memberikan nutrisi pada tubuh, apabila dikonsumsi dengan cara yang tepat. 

Meski memiliki manfaat yang hampir sama, namun vitamin bisa Anda peroleh dari makanan, sementara suplemen tidak.

Pasalnya, suplemen adalah produk buatan yang dimaksudkan untuk melengkapi asupan makanan dan dikonsumsi dalam bentuk pil, kapsul, tablet, atau cairan.

Meski begitu, keduanya sama-sama bermanfaat untuk pemenuhan nutrisi tubuh, menurunkan risiko penyakit tertentu, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan, dikutip dari Verywell Health.

Perlu Anda ketahui bahwa beberapa vitamin dan suplemen bahkan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam waktu bersamaan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal tersebut karena, keduanya dapat menimbulkan interaksi satu sama lain yang dapat membahayakan tubuh.

Lantas, apa saja vitamin dan suplemen yang tak boleh dikonsumsi bersamaan?

Baca juga: 5 Jenis Ikan yang Kaya Vitamin D, Baik untuk Kesehatan Tulang

Vitamin dan suplemen yang tak boleh dikonsumsi bersamaan

Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/SERSOLL
Konsumsi vitamin sesuai usia.
1. Vitamin C dengan vitamin B12

Vitamin C adalah antioksidan penting yang baik untuk kesehatan sistem kekebalan tubuh. Sementara itu, vitamin B-12 adalah vitamin yang dapat membantu menjaga sistem saraf dan membentuk sel darah merah.

Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi kedua suplemen ini secara bersamaan dapat mengurangi jumlah vitamin B12 yang diserap dan dimetabolisme oleh tubuh.

Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen ini terpisah atau setidaknya dengan selang waktu dua jam.

2. Suplemen vitamin A dengan makanan kaya vitamin A

Dilansir dari Medicine Net, vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak, kelebihan vitamin ini nantinya akan disimpan di dalam tubuh.

Untuk alasan tersebut, Anda sebenarnya tidak perlu mengonsumsi vitamin A setiap hari.

Pasalnya, terlalu banyak vitamin A dapat menyebabkan tulang lemah dan lebih banyak patah tulang seiring bertambahnya usia. Hal ini juga dapat membahayakan bayi yang belum lahir.

Jika Anda sedang hamil atau mengonsumsi suplemen vitamin A, hindari makan hati lantaran makanan ini sangat tinggi vitamin A.

Sehingga, meskipun Anda tidak mengonsumsi suplemen vitamin A, sebaiknya Anda hanya memakannya seminggu sekali agar tidak mengonsumsinya terlalu banyak.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Minum Vitamin C Setiap Hari?

3. Asam folat (vitamin B9) dan vitamin B12

Meskipun kedua vitamin B ini penting, mengonsumsi terlalu banyak asam folat atau folat sebenarnya dapat menyembunyikan gejala kekurangan vitamin B12.

Kondisi tersebut dapat berisiko lantaran kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan beberapa masalah, salah satunya penurunan sel darah merah yang sehat (anemia).

Gejala yang mungkin terjadi pada tubuh ketika kekurangan vitamin B12 yakni lesu, kesemutan, penglihatan kabur, dan lainnya.

Jadi, bicaralah dengan dokter Anda untuk memverifikasi kadar vitamin dalam tubuh sebelum menambahkan suplemen ini ke dalam menu makanan.

4. Vitamin E dan vitamin K

Telah diketahui dengan baik bahwa suplemen vitamin E dapat menyebabkan peningkatan perdarahan pada beberapa orang.

Beberapa dokter meresepkan suplemen vitamin K untuk membantu pembekuan darah. Mengonsumsi vitamin E secara bersamaan dapat menangkal efek vitamin K.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Mengonsumsi Vitamin D Setiap Hari?

5. Vitamin C dan zat besi

Dikutip dari Verywell Health, vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh, yang merupakan hal yang baik.

Namun jika vitamin C dikonsumsi dalam dosis tinggi, dapat menyebabkan kelebihan kadar dalam tubuh dan meningkatkan risiko keracunan zat besi.

Jika Anda ingin mengonsumsi keduanya, para ahli biasanya akan merekomendasikan untuk memberi jarak setidaknya dua jam. 

6. Vitamin D dan kalsium

Meskipun kedua suplemen ini sering direkomendasikan bersamaan, mengonsumsi keduanya dalam dosis tinggi dapat menyebabkan hiperkalsemia atau terlalu banyak kalsium dalam darah.

Sehingga, kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko batu ginjal atau masalah jantung.

Jika Anda masih ragu-ragu apa saja jenis vitamin dan suplemen yang tidak disarankan dikonsumsi bersamaan, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Terutama jika Anda punya masalah kesehatan tertentu. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi