Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral, Pria Tersambar Petir Saat Main Bola di Stadion Siliwangi

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Adil Nursalam
Stadion Siliwangi Bandung pasca renovasi hendak dicoba Persib pada sesi latihan Rabu (2/11/2022) namun batal.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam detik-detik seorang pria tersambar petir saat main bola di Stadion Siliwangi, Bandung beredar di media sosial.

Dalam video itu tampak sejumlah pemain sedang bermain sepak bola di Stadion Siliwangi. Namun tiba-tiba sebuah petir menyambar salah satu pemain.

"Detik-detik seorang pria berusia 30 tahun Meninggal tersambar petir saat bermain sepak bola di Stadion Siliwangi Bandung," tulis pengunggah.

Pengunggah juga meminta warga berhati-hati di tempat mana pun saat bermain sepak bola.

Baca juga: Berkaca dari Kasus di Ngawi, Mengapa Rumah Bisa Tersambar Petir meski Penghuni Tak Menyalakan TV?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Kronologi kejadian

Kasi Humas Polrestabes Bandung AKP Nurindah Murdiani mengonfirmsi terjadinya insiden tersebut berdasarkan penelusuran dari Intelkam Polsek Sumur Bandung.

Nurindah menjelaskan, kejadian pria meninggal tersambar petir pada pertandingan sepak bola di Stadion Siliwangi, Bandung terjadi pada Sabtu (10/2/2024) pukul 15.00 WIB.

Lokasi kejadian berada di Stadion Siliwangi Jl. Lombok No. 10, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.

"(Kecelakaan terjadi) pada saat korban atas nama R (35) melakukan pertandingan fun football atau pertandingan persahabatan antarkomunitas di babak kedua," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/2/2024).

Pihaknya menyebutkan, di babak kedua pertandingan, petir tiba-tiba menyambar saat cuaca di stadion awalnya terang. 

Kejadian ini mengakibatkan SR seorang pria asal Kelurahan Karangmanyar, Kecamatan Subang, Subang, Jawa Barat tak sadarkan diri. 

Pukul 15.45 WIB, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih dengan diagnosa luka bakar di bagian dada, lengan atas, serta tukai atas dan tungkai bawah.

Baca juga: Ketahui, Ini Kriteria Rumah Rawan Tersambar Petir Menurut Pakar ITB

Korban langsung dipulangkan

Nurindah melanjutkan, pihak kepolisian mengetahui kejadian tersebut melalui unggahan di media sosial.

Setelah melihat unggahan dari medsos, polisi segera menuju tempat kejadian perkara. Pada saat polisi sampai TKP, korban ternyata sudah dibawa ke Subang.

Sekitar pukul 17.00 WB, keluarga korban langsung membawa jenazah SR menuju kediamannya di Subang. Keluarga korban tidak berkenan dilakukan visum maupun autopsi karena menganggap kejadian ini kecelakaan.

Pihak keluarga juga menyatakan ikhlas dan menerima kejadian tersebut, serta tidak akan menuntut pihak manapun.

"Dari teman-temannya juga mungkin menganggap ini bencana alam sehingga langsung menghubungi pihak keluarga dan tidak melaporkan," tambah Indah.

Pihak kepolisian kemudian menuju RS Sariningsih untuk mencatat kejadian ini. Menurut Indah, pihaknya juga tidak mendapatkan laporan kecelakaan tersebut dari pihak keluarga korban.

Dari kejadian ini, polisi juga memeriksa saksi-saksi di tempat kerjadian yakni rekan korban dan pengelola Stadion Siliwangi.

Sementara itu, kata Indah, pihak Stadion Siliwangi sudah memberikan santunan ke pihak keluarga korban.

Baca juga: 4 Rumah yang Berpotensi Tersambar Petir Saat Hujan, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Detik-detik kejadian

Seorang saksi berinisial GJ menceritakan, kecelakaan berlangsung ketika timnya sedang bertanding melawan tim korban yang berasal dari Subang.

Saat itu, cuaca yang sebelumnya panas berubah mendung di babak ketiga. Tiba-tiba, muncul suara petir beberapa kali dan salah satunya mengenai korban.

"Timnya lawan tim saya. Cuaca agak mendung, awal main panas, tapi di selatan sama timur sudah kelihatan hujan, di lapangan masih panas, makanya kita berani main," ujar dia, diberitakan Kompas.com (10/2/2024).

Sambaran petir juga membuat sejumlah pemain menunduk. Awalnya, pemain mengira korban tiarap dan tidak segera bangun. Namun, korban sudah tidak sadarkan diri saat mereka cek. Mereka pun langsung memberikan pertolongan dan menelepon ambulans.

Dia menambahkan, korban yang tidak sadarkan diri dilarikan ke rumah sakit. Namun, mereka mendapat kabar korban meninggal dunia. Pertandingan yang tengah berlangsung juga tidak dilanjurkan karena semua orang panik. 

(Sumber: Kompas.com/Faqih Rohman Syafei | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi