Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kerja Quick Count dalam Memberikan Hasil Hitung Cepat Pemilu

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/klenger
Cara kerja quick count dalam Pemilu.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Quick count adalah adalah metode hitung cepat pemilu dengan mengambil data dari tempat pemungutan suara (TPS) sebagai sampel.

Hasil quick count pemilu biasanya sudah bisa diketahui beberapa jam setelah penutupan pemungutan suara.

Namun, penghitungan quick count bukan hasil resmi, melainkan hasil bayangan berdasarkan survei dari beberapa sampel hasil pemungutan suara di sejumlah TPS yang sudah ditentukan.

Metode penghitungan quick count umumnya dilakukan oleh lembaga survei atau oleh tim internal dari masing-masing kandidat dalam pemilu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kenali Perbedaan Quick Count dan Real Count dalam Pemilu


Lantas, bagaimana cara kerja quick count dalam pemilu?

Cara kerja quick count

Dilansir dari Kompas.com (17/4/2019), metodologi quick count menggunakan akar ilmu statistika dalam teknik penarikan sampelnya (sampling).

Dari seluruh TPS dalam pemilu, nantinya sampel yang ditarik harus dihitung sehingga diyakini mewakili jumlah dan sebaran jumlah TPS dan dapil tersebut.

Urutan operasionalisasinya, dimulai dari sampling, kemudian mengumpulkan data berdasarkan basis responden sesuai cara hitung cepat yang dipakai.

Misalnya samplingnya menggunakan sampel 6.000 TPS, harus diyakini dan dipastikan oleh peneliti bahwa jumlah TPS tersebut adalah representasi dari seluruh daerah pemilihan.

Quick count mendata angka yang didapat berdasarkan formulir C1 dari TPS yang menjadi sampel.

Baca juga: Besaran Denda bagi Masyarakat yang Melanggar Aturan Masa Tenang Pemilu 2024

Tahapan quick count

Dikutip dari Kompas.com (11/7/2024), berikut adalah tahapan kerja lembaga survei saat melakukan quick count:

1. Menentukan sampel TPS

Langkah pertama adalah menentukan sampel TPS, yang diambil secara acak dan representatif dengan mewakili karakteristik populasi di Indonesia.

Semakin besar jumlah sampel TPS yang diambil, semakin kecil tingkat kesalahan atau margin of error dan makin akurat hasil yang didapat.

Hampir semua quick count memakai metode pengacakan sehingga persebaran merata dan proporsional.

Baca juga: Larangan Masa Tenang Pemilu dan Sanksinya jika Dilanggar

2. Merekrut relawan

Relawan bertugas memantau TPS hingga rekapitulasi suara untuk kemudian mengirimkannya ke pusat data.

Para relawan direkrut berdasarkan asal kelurahan di mana sampel TPS berada. Alasannya, para relawan bisa lebih mengetahui tantangan geografis dan sosial wilayah TPS.

Nantinya, para relawan mendapatkan pelatihan mengenai quick count. Selain memberikan logistik, relawan akan mendapat pengetahuan dan keahlian dari tutor di tingkat provinsi.

Baca juga: 5 Jenis Surat Suara Pemilu 2024: Perlu Diperiksa, Bisa Minta Ganti jika Rusak

3. Simulasi quick count

Langkah selanjutnya adalah melakukan simulasi dan uji coba apakah perangkat quick count telah bekerja dengan baik.

Simulasi ini bertujuan untuk mengetahui letak kelemahan agar segera diatasi, agar human error dan technical error tidak terjadi pada hari-H.

4. Mengirim rekapitulasi ke pusat data

Di hari-H para relawan yang memantau di setiap TPS akan mengirim hasil rekapitulasi suara dalam formulir C-1 ke pusat data.

Pengiriman dilakukan dengan menggunakan layanan pesan. Setelah masuk ke data center, kemudian data-data dari TPS tersebut ditabulasi.

Baca juga: Catat, Ini Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilu 2024

5. Mengolah data dan menampilkan hasil

Setelah data lapangan masuk ke pusat data, maka data tersebut akan diolah melalui perangkat lunak yang dibuat oleh programer lembaga survei.

Proses pengolahan data dilakukan dengan menerapkan ilmu statistik yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.

Data dari lapangan akan terus masuk dan terus diperbarui hingga puncak yang biasanya terjadi sekitar pukul 14.00 hingga 15.00.

Baca juga: Sirekap Pemilu 2024: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya 

(Sumber: Kompas.com/Rahmat Fiansyah, Palupi Annisa Auliani)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi