Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Sebut Rusia Hampir Menciptakan Vaksin Kanker

Baca di App
Lihat Foto
SERGEY FADEICHEV/POOL/AFP
Dalam foto yang didistribusikan oleh kantor berita Sputnik ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi pameran prestasi Rusia sebelum kongres Partai Rusia Bersatu di Moskwa, pada 17 Desember 2023. (
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengeklaim negaranya hampir menciptakan vaksin untuk kanker.

Hal tersebut disampaikan Putin dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi pada Rabu (14/2/2024).

Ia mengatakan bahwa vaksin buatan negaranya akan segera tersedia bagi pasien kanker.

"Kami telah sangat dekat dengan penciptaan apa yang disebut vaksin kanker dan obat imunomodulator generasi baru," ujar Putin dikutip dari Reuters, Rabu (14/2/2024).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya berharap bahwa mereka akan segera digunakan secara efektif sebagai metode terapi individu," ujar mantan agen KGB tersebut.

Baca juga: Pernyataan Pertama Raja Charles III sejak Didiagnosis Kanker

Bukan klaim baru

Putin mengeklaim negaranya hampir menciptakan vaksin untuk kanker. Sayangnya, ia tidak membeberkan vaksin yang akan tersedia di masa depan itu diperuntukkan untuk jenis kanker apa.

Selain itu, klaim soal penciptaan vaksin kanker bukan kali pertama terjadi di dunia.

Dilansir dari US News, sejumlah negara dan perusahaan juga tengah mengembangkan vaksin kanker dalam beberapa tahun terakhir.

Salah satunya dilakukan oleh pemerintah Inggris yang menandatangani perjanjian dengan BioNTech yang berbasis di Jerman.

Kedua belah pihak sepakat untuk meluncurkan uji klinis yang menyediakan jenis perawatan kanker.

Kerja sama antara Inggris dan BioNTech diharapkan menjangkau 10.000 pasien kanker pada 2030.

Baca juga: Apa yang Akan Terjadi jika Raja Charles III Tak Lagi Mampu Mengemban Tugas karena Kanker?

Moderna dan Merck & Co juga kembangkan vaksin kanker

Selain itu, perusahaan farmasi Moderna dan Merck & Co juga sedang mengembangkan vaksin kanker eksperimental.

Menurut sebuah studi tahap pertengahan, vaksin tersebut dapat mengurangi kemungkinan kambuh atau kematian akibat melanoma.

Adapun, melanoma adalah jenis kanker kulit yang terjadi karena tumbuhnya sel melanosit secara tidak normal.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan, saat ini terdapat enam vaksin berlisensi untuk melawan human papillomavirus (HPV) yang menyebabkan banyak kanker, termasuk kanker serviks.

Tersedia pula vaksin untuk hepatitis B (HBV) yang berpotensi menyebabkan kanker hati.

Baca juga: Riwayat Kesehatan Raja Charles III Sebelum Kanker, Ada Hernia dan Sakit Punggung

Kemajuan dunia farmasi Rusia

Selain mengeklaim hampir menemukan vaksin kanker, Rusia juga sudah membuktikan kualitasnya dalam dunia farmasi, salah satunya dengan menciptakan vaksin Sputnik V untuk Covid-19.

Vaksin tersebut dijual oleh Rusia ke beberapa negara, walau masih terjadi sejumlah penolakan di dalam negeri.

Putin mengatakan bahwa ia telah menggunakan Sputnik. Hal ini ia utarakan untuk meyakinkan masyarakat tentang kemanjuran dan keamanan Sputnik.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi