Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Komeng “Uhuy”, dari Komedian Banting Setir Menjadi Senator

Baca di App
Lihat Foto
DOK. Istimewa
Foto nyeleneh Komeng
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Komedian Komeng mencalonkan diri maju menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (caleg DPD) daerah pemilihan Jawa Barat (Jabar) pada Pemilu 2024.

Berbeda dari calon senator lainnya, komedian bernama asli Alfiansyah Komeng ini memajang foto dengan pose tak biasa yang sarat humor. 

Pada surat suara, caleg DPD dengan nomor urut 10 ini terlihat mengenakan kemeja berwarna biru, dengan pose kepala sedikit miring ke kanan, mata agak melotot, dan mulutnya terbuka laiknya orang berswafoto.

Publik pun merespons positif pencalonannya. Sejumlah lembaga survei yang menggelar hitung cepat atau quick count, serta real count atau perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan, perolehan suara Komeng unggul sementara dibanding kandidat lain. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kata Komeng dan KPU soal Foto Nyeleneh di Surat Suara Pemilu 2024, Bagaimana Aturannya?

Penghitungan suara Komeng viral

Media sosial X (dahulu Twitter), riuh ketika salah satu Tempat Penghitungan Suara (TPS) di Jawa Barat melakukan penghitungan suara yang mencoblos Komeng.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun @idextratime pada Rabu (14/2/2024).

Dalam video terlihat, ketika petugas KPPS menyebutkan nama "Komeng", petugas dan penonton yang menyaksikan proses perhitungan suara spontan menjawab, "Uhuy".

“Komeng,” ujar petugas KPPS.

“Uhuy,” sahut penonton di TPS.

Hingga Jumat (16/2/2024), unggahan video itu sudah mendapat lebih dari 40.000 likes dan ratusan komentar warganet.

Baca juga: Pemimpin Negara yang Beri Ucapan Selamat ke Prabowo Unggul Quick Count Pilpres 2024

Asal jangan dipanggil KPK

Komeng saat diwawancarai oleh KompasTV, Kamis (15/2/2024), sempat ditanyai mengenai pencalonannya menjadi anggota DPD Jawa Barat. 

Pembawa acara KompasTV sempat bertanya nantinya akan dipanggil sebagai apa saat Komeng terpilih sebagai Anggota DPD.

“Jadi nanti mau dipanggil siapa nih, 'Uhuy' atau 'Senator Komeng?” tanya pembawa acara.

Kemudian, komedian sekaligus calon senator DPD itu menjawab dengan ciri khas lawakannya.

“Dipanggil apa saja bebas, asal jangan dipanggil KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),” jawab Komeng.

Baca juga: Mengenal Silent Majority, Kelompok Masyarakat yang Dianggap Jadi Penentu Pemilu

Alasan Komeng maju jadi calon anggota DPD

Komeng mengungkapkan, dirinya maju sebagai caleg DPD karena Indonesia tidak mempunyai hari komedi.

Padahal, ia mengaku sudah mengajukan usulan hari komedi itu kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

“Yang saya kesal tuh, kok saya mengajukan hari komedi, enggak bisa-bisa, ke DPR sudah. Tapi kata DPR, itu yang menentukan (adanya hari komedi adalah) eksekutif,” ucap Komeng, dikutip dari Kompas.com, Kamis (15/2/2024).

“Coba itu lihat, hari film ada, hari musik ada, (tapi) hari komedi enggak ada. Ke DPR sudah datang dua kali,” lanjut dia.

Karena usulan dari para pelawak Indonesia yang duduk di kursi legislatif itu tidak pernah lolos, rasa ingin tahu Komeng tiba-tiba muncul.

“Ya sudah, ane (saya) coba (mencalonkan diri). Walaupun buat legislatifnya sih enggak terlalu (punya konsep), tapi akhirnya ane (saya bikin) konsep juga. Karena kan untuk masuk ke sana (Senayan) harus punya konsep juga. Awalnya itu sebenarnya,” kata Komeng.

Apabila terpilih menjadi anggota DPD, Komeng berjanji akan memperkenalkan budaya Indonesia di kancah internasional.

Hal itu, kata dia, berkaca dari Korea Selatan yang bisa “menjajah” negara lain melalui budaya mereka.

“Bagaimana caranya (agar) kita bisa 'menjajah' negara lewat budaya. Kan selama ini kita (Indonesia) 'dijajah' (budayanya) oleh Korea dengan drama korea, apa pun, sampai ke makanannya,” tuturnya.

Baca juga: Hasil Real Count Pilpres 2024 Data 54,91 Persen: Anies 24,98 Persen, Prabowo 57 Persen, Ganjar 18,02 Persen

Tanggapan pengamat

Pengamat politik Universitas AL-Azhar Ujang Komarudin menilai, meraup suara tidak harus dilakukan dengan pendekatan serius.

Hal itu dikarenakan visi misi program yang kerap disampaikan caleg sering tidak bisa dipahami secara penuh oleh masyarakat.

“Maka ada juga pendekat lain, seperti emosionalitas, gimmick, dan lain-lain,” kata Ujang, dilansir dari Kompas.com, Jumat (16/2/2024).

Ujang menambahkan, pemilihan foto Komeng di surat suara bisa menjadi diferensiasi atau pembeda dari calon lain.

Tak hanya itu, menurutnya, karakter warga Jawa Barat juga lebih cenderung memilih sosok yang sudah disukai.

"Saya melihat, warga Jabar ini ada keunikan tertentu dalam memilih. Orang Jabar itu gini, kalau sudah suka orang tertentu, ya sudah," ujarnya.

Baca juga: Media Asing Soroti Kemenangan Prabowo di Quick Count Pilpres 2024

Profil Komeng

Dikutip dari KompasTV, Jumat (16/2/2024), Komeng yang bernama asli Alfiansyah Bustami merupakan pria kelahiran 25 Agustsu 1970.

Suami dari Aprilliana Indra Dewi pernah berkuliah di Akademi Bisnis Indonesia, namun tidak sampai selesai.

Selama berkuliah, Komeng pernah menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat ABA-ABI pada 1990.

Semangatnya untuk berkuliahnya tak padam. Ia sempat berkuliah lagi di Sekolah Tinggi Ilmu Tribuana Bekasi dan meraih gelar Sarjana Ekonomi pada 2018.

Komeng mengawali kariernya sebagai pelawak lewat grup bernama Diamor yang beranggotakan Jarwo Kwat, Rudi Sipit, dan dirinya. Aksi Diamor pun disiarkan di TPI pada 1993-1996.

Selain menjadi pelawak, ayah 3 anak ini juga sempat mencicipi berkarier sebagai penyiar radio.

Komeng diketahui pernah menjadi penyiar radio SK Jakarta pada 1993-1996 dan Bens Radio pada 1996.

Ia pernah membintangi beberapa serial komedi seperti "Kompor Diamor" (1991), "Akal-Akalan" (1996), "Otak-Otak Kuda" (1996), "Malioboro" (1996), "Putri Duyung" (2001-2002), dan "Lola & Liliput" (2002-2003).

Baca juga: Kawal Hasil Penghitungan Suara Pemilu 2024, Klik Pemilu2024.kpu.go.id

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi