Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Mengonsumsi Sayur Lobak bagi Penderita Diabetes

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Natikka/warat42
Manfaat lobak untuk diabetes.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Lobak merupakan bagian dari keluarga tumbuhan Brassica yang umum diolah sebagai sayuran. Mereka tersedia dalam berbagai warna dan bentuk.

Selain digunakan dalam bidang kuliner, lobak juga bermanfaat bagi kesehatan karena kaya akan antioksidan dan nutrisi lainnya.

Berdasarkan kandungannya, lobak merupakan sumber vitamin C yang baik, antioksidan yang dapat melawan kerusakan sel yang dapat menyebabkan kanker dan penyakit lainnya.

Sayuran ini penuh serat tetapi rendah kalori. Lobak juga sangat rendah karbohidrat, menjadikannya pilihan bagus jika Anda memperhatikan asupan karbohidrat atau gula.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 95 Persen Orang Indonesia Kurang Sayur dan Buah, Berapa Porsi Idealnya?


Dilansir dari laman WebMD, lobak memiliki sedikit kalori dan indeks glikemik rendah, dan kaya akan vitamin dan mineral, seperti:

Beberapa manfaat lobak bagi kesehatan antara lain bersifat melawan kanker, menurunkan risiko penyakit jantung, pencernaan yang sehat, hingga menurunkan risiko diabetes.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 7 Manfaat Sayur Oyong, Ampuh Obati Diabetes

Potensi manfaat lobak bagi penderita diabetes

Lobak disebut bermanfaat untuk mengurangi risiko diabetes. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa ekstrak lobak mengandung antioksidan seperti polifenol yang meningkatkan sekresi insulin.

Mengutip laman PharmEasy, ekstrak lobak diamati berpotensi menghambat enzim (glukosidase) yang mengubah pati menjadi gula sederhana.

Ini dapat meningkatkan mekanisme pertahanan dengan aktivitas antioksidannya, dapat mengurangi peroksidasi lipid dan stres oksidatif.

Baca juga: Masuk Angin Bisa Tingkatkan Kadar Gula Darah, Penderita Diabetes Perlu Waspada

Hal ini menunjukkan bahwa lobak mungkin membantu dalam menjaga metabolisme energi dan penyerapan glukosa dan dapat mengurangi penyerapan glukosa dalam darah.

Dilansir dari laman Verywell Health, Sebuah tinjauan penelitian tentang efek lobak terhadap kesehatan menunjukkan bahwa lobak memiliki sifat antidiabetes.

Lobak disebut memiliki kemampuan untuk meningkatkan mekanisme pertahanan antioksidan tubuh dan berdampak positif terhadap perubahan glukosa yang dipicu oleh hormonal.

Baca juga: Manfaat Tanaman Lidah Buaya untuk Mengendalikan Gula Darah Penderita Diabetes

Lobak juga tampaknya mengurangi penyerapan glukosa di usus dan meningkatkan penyerapan glukosa, sehingga menurunkan kadar gula darah.

Para peneliti menyimpulkan bahwa manfaat kesehatan lobak dalam pencegahan diabetes terkait dengan kayanya kandungan antioksidan dan mekanisme aktifnya menghilangkan molekul tidak stabil dari tubuh selama pembelahan sel yang dikenal sebagai radikal bebas.

Baca juga: Tips Menyimpan Sayur dan Buah agar Tetap Segar dalam Waktu Lama

Sejalan dengan itu, dikutip dari laman BBC Good Food, baik daun maupun akar lobak merupakan sumber antioksidan.

Daun sayuran ini memasok flavonol seperti epikatekin, dan akarnya memasok senyawa seperti pirogalol dan fenol lainnya.

Lobak juga mengandung vitamin C, yang bersama dengan fitonutrien lainnya, membantu melindungi sel-sel tubuh dari efek buruk penuaan atau gaya hidup tidak sehat.

Baca juga: 7 Manfaat Makan Petai untuk Kesehatan, Bantu Turunkan Gula Darah dan Cegah Anemia

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 9 Gejala Diabetes yang Sering Tidak Disadari

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi