Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keturunan Hermes Ingin Wariskan Harta ke Mantan Tukang Kebun Rp 100 T

Baca di App
Lihat Foto
ROBYN BECK
The new Hermes boutique on Rodeo Drive in Beverly Hills, California on September 3, 2013. Founded in 1837, the French luxury designer is known for producing high quality and high priced leather goods, including the coveted Birkin Bag. AFP PHOTO / Robyn Beck (Photo by ROBYN BECK / AFP)
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Keluarga Hermes pemilik salah satu merek pakaian mewah dunia dikenal sebagai salah satu keluarga terkaya di Eropa.

Dikutip dari Investopedia (4/1/2024), keluarga Hermes diperkirakan memiliki kekayaan mencapai 150,9 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 2.362 triliun.

Keluarga ini menjadi kaya sejak Thierry Hermès mendirikan rumah mode mewah di Paris, Perancis pada 1837.

Seorang keturunan Hermes ingin mewariskan sebagian besar kekayaannya kepada mantan tukang kebunnya.

 Baca juga: Bukan ke Anaknya, Wanita di China Justru Berikan Warisan Sebesar Rp 44 M ke Kucing dan Anjingnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Kekayaan keturunan Hermes

Nicolas Puech (80) merupakan keturunan Hermes generasi kelima. Dia diketahui masih lajang dan tidak memiliki anak.

Nicolas Puech dilaporkan memiliki 5,7 persen saham Hermes. Meski angka itu cukup kecil, dia merupakan salah satu pemegang saham individu terbesar di perusahaan.

Forbes bahkan memperkirakan Puech memiliki kekayaan bersih mencapai 14,6 miliar dollar AS atau Rp 228 triliun. Ini menjadikannya orang terkaya ke-183 di dunia pada 2023.

Diberitakan CNN Business (20/12/2023), Nicolas Puech berencana mewariskan paling tidak setengah dari kekayaannya ke mantan tukang kebunnya.

Puech juga ingin mengadopsi mantan pekerjanya itu.

Baca juga: Bagaimana Nasib Uang di Bank Saat Pemilik Rekening Meninggal dan Tidak Diklaim oleh Ahli Waris?

Calon pewaris dari keturunan Hermes

Dilansir dari Business Insider (15/12/2023), calon penerima warisan Puech diketahui merupakan seorang pria asal Maroko berusia 51 tahun.

Mantan pekerja itu bertugas sebagai pembantu rumah tangga untuk Puech selama beberapa dekade. Dia juga seorang tukang kebun, tukang, dan manajer tempat tinggal Puech.

Pria Maroko tersebut telah menikah dan memiliki dua anak. Puech kerap menganggap mereka sebagai satu-satunya keluarganya. Dia bahkan memanggil mereka sebagai "anak-anak" dan "putra angkatnya".

Puech dilaporkan pernah memberi pasangan itu lebih dari 1,5 juta euro (Rp 23,5 miliar) pada 2015 untuk membeli sebuah vila di Marrakesh, Maroko. Pasangan ini juga dilaporkan memiliki berbagai perkebunan, sekitar 50 lahan pertanian di Spanyol dan Portugal, serta vila di Montreux, Swiss yang bernilai lebih dari Rp 70,5 miliar.

Nicolas Puech telah meminta pengacaranya memulai proses adopsi dan menunggu pihak berwenang membuat keputusan.

 Baca juga: Kucing Taylor Swift, Olivia Benson Diperkirakan Miliki Kekayaan Lebih Besar dari Pemain NFL

Mendapatkan penentangan

Keinginan Nicolas Puech mengadopsi dan mewariskan kekayaan ke mantan tukang kebunnya mendapatkan penentangan dari organisasi amal Yayasan Isocrates.

Puech sebelumnya akan menyumbangkan kekayaannya setelah meninggal ke yayasan yang dia dirikan pada 2011. Yayasan Isocrates bertugas mendanai jurnalisme investigasi untuk kepentingan publik. Puech kini menjabat sebagai presidennya.

Yayasan tersebut melakukan penentangan karena pihaknya tidak mengetahui rencana Puech dari awal dan baru mengetahuinya beberapa saat lalu.

“Dari sudut pandang hukum, pembatalan kontrak warisan secara sepihak tampaknya tidak sah dan tidak berdasar,” kata organisasi tersebut.

“Oleh karena itu, yayasan menentang pembatalan kontrak, sambil membiarkan pintu terbuka untuk berdiskusi dengan pendirinya,” ujar Yayasan Isocrates, diberitakan CBS News (22/12/2023).

Meski begitu, yayasan itu tidak mau menilai ataupun berkomentar terkait rencana Puech mengadopsi mantan pegawainya. Mereka hanya akan menyerahkan hal tersebut ke otoritas terkait untuk mengambil keputusannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi