Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resesi Seks, 68 Persen Pasutri di Jepang Tidak Berhubungan Intim

Baca di App
Lihat Foto
Pixabay/johnny_px
Ilustrasi orang Jepang.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebanyak 68,2 persen atau sekitar 2.728 pasangan suami istri (pasutri) di Jepang tidak melakukan hubungan seksual. 

Hal tersebut imbas dari resesi seks di negara tersebut yang akan berdampak pada angka kelahiran yang rendah.

Penelitian terbaru menyebutkan, 2 dari 3 pasutri Jepang tidak pernah lagi berhubungan intim. Meski begitu, mereka mengaku memiliki kehidupan pernikahan yang baik-baik saja.

Baca juga: Resesi Seks Jepang: Kisah 2 Murid Terakhir yang Sekolahnya Ditutup


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasutri Jepang berhenti berhubungan intim

Dikutip dari Nippon (24/1/2024), perusahaan Raison d'Etre yang berbasis di Shinjuku, Tokyo melakukan survei untuk mengetahui tingkat hubungan intim pasutri di Jepang.

Sebanyak 4.000 laki-laki dan perempuan berusia dua puluhan, tiga puluhan, empat puluhan, dan lima puluhan yang sudah menikah terlibat dalam survei ini.

Hasilnya, terdapat 43,9 persen responden atau sekitar 1.756 orang mengaku tidak pernah berhubungan intim dalam pernikahannya. Sementara 24,3 persen atau 972 responden jarang berhubungan intim.

Angka tersebut berarti total 68,2 persen atau 2.728 pasutri di Jepang jarang atau bahkan tidak melakukan hubungan seksual sama sekali meski telah menikah.

Di antara para responden, pasutri dengan usia lima puluhan menjadi kelompok usia yang paling banyak enggan berhubungan seksual.

Sementara pasutri berumur tiga puluhan merupakan kelompok usia kedua terbanyak yang jarang atau tidak melakukan hubungan intim.

Baca juga: Jepang Resmi Alami Resesi Ekonomi, Ini Penyebabnya

Punya kehidupan pernikahan yang baik

Terlepas dari jarang atau tidak pernah berhubungan intim, mayoritas pasutri yang mengikuti survei tersebut mengaku punya kehidupan pernikahan yang baik-baik saja.

Sebanyak 57 persen responden atau sekitar 2.280 orang mengatakan mereka menjalani pernikahan tanpa atau jarang berhubungan intim namun punya hubungan yang baik atau malah sangat baik dengan pasangannya.

Meski begitu, terdapat sekitar 15 persen pasutri atau 600 orang yang hubungannya kurang atau tidak baik dengan pasangannya.

Penelitian Raison d'Etre tidak meneliti alasan pasangan menikah di Jepang tidak melakukan hubungan intim.

Baca juga: Resesi Seks, Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Jepang Memilih untuk Tidak Punya Anak

Alasan jarang berhubungan intim

Penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Keluarga Berencana Jepang (JFPA) selama 20 tahun mengungkapkan beberapa alasan pasutri Jepang jarang berhubungan seksual meski sudah menikah.

Dikutip dari South China Morning Post (2/2/2024), sebanyak 22,3 persen perempuan di seluruh Jepang tidak melakukan hubungan seksual karena menganggap tindakan tersebut “mengganggu”.

Sementara lebih dari 20 persen perempuan lain tidak ingin melakukan kontak fisik dengan suaminya setelah melahirkan.

Sebanyak 17,4 persen perempuan mengaku terlalu lelah bekerja, sedangkan 8,2 persen perempuan lainnya tidak lagi menganggap suami mereka sebagai pasangan seksual tapi sebagai “keluarga”.

Ada juga perempuan yang enggan berhubungan intim karena sedang hamil atau tidak merasa tertarik.

Sebaliknya, sebanyak 35,2 persen laki-laki Jepang tidak mau berhubungan intim karena terlalu lelah setelah bekerja.

Sementara 12,8 persen lainnya mengatakan mereka menganggap istri mereka sebagai “keluarga” dan bukan pasangan seksual.

Sebanyak 12 persen laki-laki lain telah kehilangan minat berhubungan seks setelah anak mereka lahir. Namun, 7,2 persen laki-laki tidak melakukan hubungan seksual karena dianggap “mengganggu”.

Jumlah pasutri yang enggan berhubungan intim dapat menjadi pertanda buruk bagi populasi penduduk Jepang yang terus mengalami penurunan.

Pada 2023, negara itu dihuni oleh 123,29 juta orang. Padahal, ada 128,1 juta penduduk pada 2010. Diperkirakan, jumlah ini akan menyusut menjadi tinggal 104,69 juta orang pada 2050.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi