KOMPAS.com - Media sosial X diramaikan dengan video kiai muda asal Blitar, Jawa Timur, Muhammad Iqdam Kholid atau akrab disapa Gus Iqdam, dikawal sejumlah prajurit TNI.
Dalam video yang diunggah oleh akun X ini pada Sabtu (17/2/2024), prajurit TNI tampak membawa senjata laras panjang ketika mengawal Gus Iqdam.
Tak hanya itu, mereka juga mengenakan seragam lengkap, mulai dari topi, penutup wajah, dan rompi antipeluru.
Prajurit TNI yang membawa senjata laras panjang tampak mengarahkan senjata mereka ke depan dan berdiri di atas panggung.
Baca juga: Inilah Daftar Lengkap Gaji PNS, TNI, dan Polri yang Berlaku Mulai 2024
"Supaya apa dikawal oleh serdadu bersenjata lengkap?" tanya pengunggah.
Hingga Senin (19/2/2024), video tersebut telah ditayangkan sebanyak 1,3 juta kali.
Lantas, apa alasan prajurit TNI kawal Gus Iqdam dengan senjata laras panjang?
Baca juga: Video TNI Gendong Siswa SD Melewati Jembatan Hampir Ambruk di Cilacap
Penjelasan TNI AD
Kepala Dinas Penerangan (Kadispenad) TNI Angkatan Darat (AD) Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi ketika Hari Ulang Tahun (HUT) ke-5 Majelis Taklim Sabilu Taubah di Blitar, Jawa Timur pada Jumat (16/2/2024).
"(Majelis Taklim) didirikan oleh Gus Iqdam," ujar Kristomei kepada Kompas.com, Senin (19/2/2024).
Kristomei menjelaskan, pengawalan dengan senjata laras panjang dilakukan oleh anggota Yonif 511/DY untuk memeriahkan HUT ke-5 Majelis Taklim Sabilu Taubah.
Namun, ia tidak menjelaskan jenis senjata yang dibawa dan jumlah prajurit yang diterjunkan untuk dalam acara tersebut.
Meski dibekali persenjataan, hal ini dilakukan sebagai demonstrasi atau peragaan salah satu ketangkasan atau keterampilan prajurit dalam rangka komunikasi sosial pembinaan teritorial semata, bukan pengawalan.
"Guna menjalin kedekatan anggota Yonif 511/DY dengan para tokoh agama dan masyarakat di Blitar," pungkas Kristomei.
Baca juga: Penjelasan TNI soal Prajuritnya yang Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.