Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Aturan Aneh di Longyearbyen, Kota Terpencil Bersuhu Ekstrem di Norwegia

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Longyearbyen, Norwegia
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kota Longyearbyen di Kepulauan Svalbard, Norwegia adalah salah satu kota terpencil di dunia dengan suhu dingin ekstrem.

Meski terletak ratusan mil dari Norwegia, namun pulau ini telah berada di bawah kekuasaan Norwegia sejak tahun 1920.

Akan tetapi, meskipun merupakan bagian dari Norwegia, salah satu syarat Perjanjian Svalbard (yang mulai berlaku pada tahun 1925) menyebutkan bahwa pulau ini merupakan zona bebas visa, yang berarti siapa pun dari belahan dunia mana pun bisa tinggal di sini.

Namun, tinggal di sana dalam jangka waktu yang lama tidak lantas memberikan seseorang hak khusus untuk menjadi warga negara Norwegia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain keunikan soal peraturan tinggal, Longyearbyen juga memiliki sejumlah peraturan aneh yang harus ditaati penduduknya.

Baca juga: Melihat Kota Chongqing di China, Kota dengan Arsitektur Futuristik


Baca juga: Bawaslu Jateng Minta 13 Kabupaten/Kota Lakukan Pemungutan Suara Ulang, Ini Alasannya

Penduduk meninggal di sini termasuk ilegal

Dikutip dari IFL Science, kota ini pernah membuat kontroversi karena mempunyai aturan bahwa penduduk tidak boleh meninggal di Longyearbyen.

Isu ini pertama kali muncul pada tahun 1950 ketika ada jenazah di pemakaman kota yang tidak membusuk karena lapisan es.

Jenazah yang tidak dapat membusuk menyebabkan penyakit yang diderita orang tersebut juga tidak bisa lenyap. 

Virus yang ada di tubuh mayat dikhawatirkan bisa menginfeksi penduduk lain saat lapisan esnya mencair.

Kekhawatiran ini bukannya tidak berdasar. Karena kejadian serupa juga terjadi di Siberia bagian utara pada Agustus 2016 ketika wabah antraks menyebabkan satu anak laki-laki meninggal dunia dan 90 orang lain dirawat di rumah sakit.

Selain itu, sebanyak 2.300 rusa kutub mati karena wabah mematikan tersebut.

Karena itulah, lahir kabar bahwa pemerintah memberlakukan aturan bahwa penduduk tidak boleh meninggal di Longyerbyen.

Penasihat komunikasi gubernur Svalbard angkat bicara terkait dengan isu peraturan aneh tersebut.

Ia mengatakan bahwa penduduk Longyearbyen bukan tidak boleh meninggal di kota tersebut, tetapi orang yang meninggal di Longyearbyen tidak dapat dimakamkan di sana.

Dilansir dari Kompas.com (13/2/2018), penduduk yang sakit parah harus dibawa sejauh ratusan kilometer ke arah selatan saat hari-hari terakhir dalam hidup mereka agar bisa dimakamkan di wilayah yang tidak memiliki cuaca ekstrem.

Menurut Jan Christian Meyer dari Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Norwegia, tanah yang membeku tidak akan membusukkan jenazah yang dikubur dan malah mendorongnya ke permukaan.

"Jadi jika Anda meninggal di sana, Anda pasti tidak akan dimakamkan di sana," katanya.  

Baca juga: Bisakah Mencoblos di Kota Lain Tanpa Form A Pindah Memilih? Begini Jawaban KPU

Kucing dilarang masuk ke Longyearbyen

Pencinta kucing mungkin akan mencoret Longyearbyen sebagai destinasi wisata karena kota ini punya peraturan yang melarang kucing masuk ke kota ini.

Aturan ini sama saja mengatakan bahwa semua penduduk dilarang memelihara kucing di rumahnya.

Peraturan ini dibuat sebagai salah satu upaya untuk melindungi kehidupan burung di Kepulauan Svalbard.

Dikutip dari The Norway Guide, larangan ini mulai berlaku di Kepulauan Svalbard sejak tahun 1992.

Pada mulanya, pemerintah setempat memilih untuk tidak mengusir kucing-kucing yang sudah tinggal di pulau tersebut setelah larangan tersebut berlaku.

Di daerah tersebut juga ada kucing legendaris bernama Kesha yang hidup hingga tahun 2019.

Namun setelah peraturan tersebut diterapkan lebih dari 30 tahun, semua kucing yang berada di Kepulauan Svalbard sudah menghilang.

Baca juga: 10 Kota Paling Ramah di Dunia 2024 Versi Traveller Review Awards

Penduduk harus membawa senjata

Saat ada penduduk atau wisatawan yang sakit, semuanya akan dikirim ke daratan Norwegia karena fasilitas medis di Longyerbyen sangat terbatas.

Dikutip dari Metro UK, tidak ada bangsal bersalin di rumah sakit utama Longyearbyen, yang berarti bahwa mereka yang sedang mengandung harus pergi ke Norwegia setidaknya sebulan sebelum tanggal perkiraan melahirkan.

Aturan unik lainnya yang ada di kota ini adalah, bahwa siapa pun yang bepergian ke luar permukiman utama harus membawa senjata untuk melindungi diri dari kemungkinan serangan beruang kutub.

Meskipun kasusnya jarang terjadi, setidaknya lima serangan beruang kutub telah dilaporkan terjadi di Svalbard sejak tahun 1970.

Baca juga: 10 Kota Terpadat di Dunia 2024, Tokyo Masih Jadi yang Teratas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi