Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Resesi Seks, Korsel Bayar Pembekuan Sel Telur dan Gelar Kencan Massal

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / NI PUTU DINANTY
Ilustrasi Myeongdong. Korea Selatan menjadi negara dengan tingkat resesi seks paling tinggi di dunia.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Korea Selatan dilaporkan mengalami resesi seks karena menjadi salah satu negara dengan angka kelahiran terendah di dunia.

Negeri Gingseng itu hanya memiliki tingkat kesuburan (fertility rate) 0,78 kelahiran per perempuan pada 2022. Setahun kemudian, angka ini diperkirakan turun menjadi 0,72.

Kondisi lebih buruk terjadi di ibu kota Seoul, ketika tingkat kesuburan hanya 0,59 kelahiran per perempuan.

Padahal, suatu negara idealnya memiliki angka kelahiran 2,3 per perempuan untuk memiliki populasi penduduk yang stabil.

Untuk mengatasi persoalan ini, pemerintah meluncurkan berbagai program.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Resesi Seks, 68 Persen Pasutri di Jepang Tidak Berhubungan Intim


Puluhan juta untuk pembekuan sel telur

Diberitakan Telegraph, pemerintah Seoul menawarkan subsidi puluhan juta rupiah kepada perempuan yang bersedia membekukan sel telur.

Pemerintah menyediakan 1.600 poundsterling atau lebih dari Rp 31,5 juta untuk 300 perempuan yang ingin melindungi kesuburan dengan metode pembekuan sel telur mulai September 2023.

Program tersebut terbuka kepada semua perempuan berusia antara 20 dan 49 tahun yang ingin memiliki anak sekarang atau di masa depan.

Pemerintah Seoul juga bekerja sama dengan Asosiasi Asuransi Umum Korea yang menjanjikan sumbangan sebesar 4 miliar won untuk mendanai program tersebut.

Baca juga: Korea Selatan Darurat Krisis Penduduk, Angka Kelahiran Terendah di Dunia

Sayangnya, dikutip dari Korea Times, program ini hanya dapat membantu perempuan yang akan menikah.

Klinik yang menawarkan pembekuan sel telur melalui inseminasi intrauterin (IUI) dan fertilisasi in vitro (IVF) biasanya meminta surat nikah kepada pasiennya.

Untuk bisa berhasil menjaga kualita sel telurnya, perempuan yang menjalani program ini dianjurkan berusia 38 tahun ke atas.

Meski demikian, pemerintah Seoul yakin program ini menjadi solusi paling praktis yang memungkinkan kelahiran anak di masa depan, seiring meningkatnya minat perempuan lajang yang ingin memiliki anak.

Baca juga: Dihantui Resesi Seks, China Beri Cuti Nikah 30 Hari

Kencan massal warga Seoul

Tak hanya pembekuan sel telur, Walikota Seoul Oh Se-hoon menawarkan pelaksanaan acara kencan yang disponsori pemerintah bagi masyarakat yang ingin mencari jodoh.

Dilansir dari Fortune, Oh Se-hoon mengusulkan program tersebut sejak tahun lalu.

Namun, rencana tersebut ditunda karena ada kekhawatiran acara kencan bukan ide yang tepat untuk digelar lembaga publik.

Sementara itu, kota lain lebih dulu mengadakan kencan massal bagi warganya, seperti Kota Seongnam.

Pemerintah Seongnam mengatur sebuah acara kencan di hotel untuk mempertemukan 100 laki-laki dan perempuan Korea Selatan.

Baca juga: Pemerintah Korea Selatan Minta Warga Tak Makan Tusuk Gigi Goreng

Oh Se-hoon menyebutkan, acara perjodohan akan diadakan bersama kebijakan lain, seperti upaya peningkatan cuti orang tua dan subsidi layanan pembekuan sel telur.

Tak hanya itu, pemerintah juga mengeluarkan insentif bagi keluarga yang memiliki anak.

Orangtua yang memiki satu anak akan menerima 2 juta won atau lebih dari Rp 23,4 juta, sedangkan kelahiran anak kedua dan seterusnya akan mendapatkan 3 juta won atau Rp 35,2 juta.

Orangtua juga akan menerima pembayaran bulanan sebesar 1 juta won (Rp 11,7 juta) selama 12 bulan pertama dan 500.000 won (Rp 5,9 juta) untuk 12 bulan berikutnya.

Mereka yang memiliki anak di bawah usia 8 tahun juga berhak mengajukan cuti sebagai orangtua selama maksimal satu tahun.

Baca juga: Heroik, WNI di Korea Selatan Selamatkan Wanita yang Terjatuh ke Laut

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi